Total investasi pancing tonda sebesar Rp 140.100.000,- ; total biaya yang dikeluarkan Rp182.850.000,00tahun; penerimaan sebesar Rp398.250.000,00
tahun berasal dari penjualan hasil tangkapan, dengan asumsi hanya ditangkap ikan cakalang dan tuna; penyusutan investasi tiap tahun sebesar Rp26.833.333,33
dan total bagi hasil Rp115.415.500,00. Laba bersih yang diterima pemilik selama satu tahun sebesar Rp73.419.166,67. Perbandingan penerimaan dengan biaya
yang harus dikeluarkan RC sebesar 2,18. Lama modal investasi akan kembali PP adalah 1,91 tahun atau setara dengan 23 bulan.
Asumsi yang digunakan untuk menghitung kriteria investasi sama dengan asumsi yang digunakan pada unit penangkapan purse seine. Namun untuk
kenaikan harga alat tangkap dihitung sebesar 5 per tahun. Selain itu unit pancing tonda memperhitungan kenaikan harga rumpon, yaitu sebesar 5 per
tahun. NPV yang akan diterima pemilik selama umur teknis unit pancing tonda
10 tahun yang telah di-discount rate dengan tingkat suku bunga 12 adalah sebesar Rp311.074.862,23. Tingkat keuntungan atas investasi bersih selama umur
teknis unit pancing tonda IRR sebesar 47,36 jauh lebih tinggi dibanding tingkat suku bunga yang digunakan. Artinya lebih menguntungkan menanam
investasi pada bisnis pancing tonda dibanding uang tersebut disimpan pada bank dengan tingkat suku bunga 12 per tahun. Nilai net BC 3,22 menunjukkan
perbandingan nilai benefit positif dengan benefit negatif selama umur teknis unit pancing tonda. Berdasarkan analisis rugi-laba dan kriteria investasi, pancing
tonda layak untuk dijalankan karena memiliki nilai dan NPV 0, RC dan net BC 1 serta nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga. Perbandingan kriteria
kelayakan usaha dari unit penangkap ikan pelagis di PPN Prigi dapat dilihat pada Tabel 11.
5.3.3 Unit penangkapan gillnet
Gillnet adalah jaring yang bersifat menjerat ikan di bagian operkulum. Unit
penangkapan gillnet di PPN Prigi biasa disebut kapal putihan. Sejak tahun 2005 hampir semua kapal gillnet membawa pancing tonda, sehingga analisis usaha unit
penangkapan gillnet menghasilkan pendapatan ganda antara dua alat tangkap tersebut.
Dimensi kapal putihan memiliki panjang berkisar 13-15 m; lebar 2,5-3,5 m; tinggi 1-1,5 m dengan daya mesin antara 30-54 PK. ABK kapal gillnet
berjumlah 4-5 orang. Lama trip unit penangkapan gillnet sekitar 7-10 hari, sehingga dalam satu bulan hanya melakukan 3-4 kali trip. Musim puncak
biasanya terjadi pada bulan Mei-November, sedangkan bulan Desember-April merupakan musim paceklik. Pancing tonda biasanya dioperasikan siang hari,
sedangkan sore dan malam hari nelayan mengoperasikan gillnet. Gambar 15 menunjukkan kapal gillnet dan desain alat tangkap gillnet.
Sumber: Nurdin 2011
Gambar 15 Unit penangkapan gillnet.
Keterangan: Jumlah jaring : 4 - 6 pis
Pelampung besar : Bola ø 30 cm digunakan 4 buah pis, Tali Pelampung PE ø 10 mm, 4-5 m. Bendera tanda : 2 x 1 meter, pada ujung jaring diberi lampu tanda senter
Hasil tangkapan utama gillnet antara lain tongkol, cakalang dan baby tuna. Sedangkan hasil tangkapan utama pancing tonda yaitu tuna dan cakalang. Kapal
putihan ini dioperasikan di area rumpon yang terletak antara 40-100 mil dari pantai. Sama halnya dengan unit pancing tonda, kapal putihan juga beroperasi
pada 2-3 rumpon secara bergantian selama operasi penangkapan. Pembagian hasil tangkapan antara pemilik kapal dan ABK adalah 1:1, dimana juru mudi atau
nahkoda mendapat 2 bagian sedangkan ABK lain 1 bagian. Berdasarkan perhitungan analisis rugi-laba unit penangkapan gillnet layak
dijalankan. Laba bersih yang diterima pemilik selama satu tahun sebesar Rp74.697.166,67. Perbandingan pendapatan dengan biaya RC sebesar 2,34.
Jangka waktu pengembalian investasi PP selama 1,65 tahun atau setara dengan 20 bulan. Perhitungan lengkap mengenai analisis usaha dapat dilihat pada
Lampiran 12.
Asumsi yang digunakan untuk menghitung kriteria investasi sama dengan asumsi yang digunakan pada unit penangkapan pancing tonda dan ditambahkan
kenaikan harga alat tangkap gillnet dihitung sebesar 7 per tahun. Nilai NPV selama umur teknis kapal putihan 10 tahun yang telah di-discount rate dengan
tingkat suku bunga 12 sebesar Rp331.298.062,08. Tingkat keuntungan atas investasi bersih selama umur teknis gillnet IRR sebesar 50,71 jauh lebih
tinggi dibanding tingkat suku bunga yang berlaku. Artinya lebih menguntungkan menanam investasi pada usaha gillnet dibanding menyimpan pada bank dengan
tingkat suku bunga 12 per tahun. Nilai net BC 3,68 merupakan perbandingan benefit
positif dengan benefit negatif selama umur teknis kapal putihan. Berdasarkan analisis rugi-laba dan kriteria investasi, unit penangkapan gillnet
layak dijalankan karena memiliki nilai dan NPV 0, RC dan net BC 1 serta nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga. Tabel 11 menunjukkan
perbandingan kriteria kelayakan usaha dari unit penangkap ikan pelagis di PPN Prigi.
5.3.4 Unit penangkapan payang