Persepsi stakeholder berdasarkan usia

Tabel 12 Prioritas unit penangkapan berdasarkan cashflow dan investment criteria Jenis Alat Penangkap Ikan V1 ヾ V2 RC V3 PP V4 NPV V5 IRR V6 Net BC Total UP Purse seine 1.00 1.00 0.88 1.00 0.64 0.64 5.16 1 Pancing tonda 0.23 0.34 0.91 0.29 0.79 0.79 3.36 3 Gillnet 0.23 0.62 1.00 0.32 1.00 1.00 4.17 2 Payang 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4

5.4 Keberlanjutan Sosial: Persepsi Stakeholder

Keberlanjutan sosial dalam penelitian ini dikaji dengan melihat kecenderungan persepsi sosial diantara stakeholder. Persamaan pandangan atau persepsi antar stakeholder mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perikanan pelagis sangat penting untuk mewujudkan visi bersama dalam mencapai kegiatan perikanan berkelanjutan. Analisis diskriminan ganda digunakan untuk mengetahui kecenderungan persepsi stakeholder dengan hasil perceptual map. Kecenderungan persepsi stakeholder didasarkan pada usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan dari responden.

5.4.1 Persepsi stakeholder berdasarkan usia

Hasil kuesioner dari 69 responden, diperoleh kisaran usia 23 tahun hingga 67 tahun. Pembagian grup usia didasarkan pada perhitungan jumlah kelas dan lebar kelas dari data yang tersedia, sehingga dihasilkan 7 grup. Grup tersebut yaitu: grup 1 kisaran usia 22-28 tahun berjumlah 12 responden; grup 2 kisaran usia 29-34 tahun berjumlah 11 responden; grup 3 kisaran usia 35-40 tahun berjumlah 10 responden; grup 4 kisaran usia 41-46 tahun berjumlah 11 responden; grup 5 kisaran usia 47-52 tahun berjumlah 11 responden; grup 6 kisaran usia 53-58 tahun berjumlah 5 responden; dan grup 7 kisaran usia ≥ 59 tahun berjumlah 9 responden. Mengenai kejelasan hak penangkapan, responden grup 1, grup 6 dan grup 7 berpendapat bahwa nelayan dari desa lain boleh menangkap ikan di perairan Prigi. Responden grup 2 dan grup 5 sebanyak 45,45 berpendapat bahwa nelayan dari kabupaten lain juga berhak menangkap ikan di perairan Prigi. Grup 3 terbagi menjadi 2 pendapat, 50 menyatakan nelayan dari desa lain boleh menangkap ikan di Prigi dan 50 yang lain menyatakan bahwa nelayan dari kabupaten lain juga boleh menangkap ikan di Prigi. Sedangkan pada grup 4 responden memiliki 3 jawaban menyebar yang berpendapat bahwa yang berhak menangkap ikan di Prigi adalah nelayan desa setempat, nelayan dari desa lain dan nelayan dari kabupaten lain. Rata-rata responden dari semua grup 45,45-100 di tiap grup memiliki persepsi bahwa konflik antar nelayan jarang terjadi dalam 5 tahun terakhir. Bahkan responden grup 5 sebanyak 45,45 menyatakan tidak pernah terjadi konflik di Prigi. Konflik nelayan yang cukup besar pernah terjadi di Prigi pada tahun 2001. Konflik ini terjadi antara nelayan lokal dan nelayan andon, penyebabnya adalah perbedaan pola kehidupan bersosialisasi. Hampir semua stakeholder mengetahui bahwa terdapat bermacam-macam organisasi nelayan di Prigi. Sebanyak 54,54-100 dari tiap grup menyatakan bahwa terdapat beberapa organisasi atau kelompok nelayan di Prigi dan berjalan dengan baik. Namun sebanyak 45,45 responden dari grup 5 menyatakan bahwa organisasi nelayan di Prigi tidak berjalan dengan baik. Sesuai kondisi sebenarnya bahwa terdapat banyak organisasi atau kelompok nelayan di Prigi, sebagian berjalan dengan baik namun sebagian yang lain tidak berjalan optimal. Hubungan antar stakeholder dirasakan berada dalam kondisi baik oleh rata- rata responden dari grup 3 dan 5 60 dan 63,64. Rata-rata responden dari grup 1, grup 2, grup 4 dan grup 6 45,45-63,64 merasa hubungan antar stakeholder di Prigi berjalan cukup baik. Sedangkan responden grup 7 memiliki persepsi yang menyebar, sebagian menyatakan hubungan stakeholder berjalan baik, sebagian lagi menyatakan berjalan cukup baik dan sebagian yang lain menyatakan sering terjadi konflik. Konflik yang dimaksud disini dalam 5 tahun terakhir adalah pertengkaran antara nelayan dengan pedagang atau antara sesama pedagang, umumnya mengenai harga hasil tangkapan ikan. Selanjutnya mengenai kemudahan akses pelabuhan, peningkatan pelayanan pelabuhan serta peningkatan pengetahuan dan ketrampilan nelayan 60 dari tiap grup menyatakan bahwa hal-hal tersebut perlu dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap stakeholder masih merasa kurang puas dengan kondisi PPN Prigi. Selain itu nelayan juga merasa perlu untuk diberikan pengarahan mengenai pengetahuan dan ketrampilan. Jawaban tiap responden dianalisis menggunakan analisis diskriminan ganda. Lampiran 14 menampilkan hasil analisis diskriminan ganda mengenai prediksi keanggotaan responden berdasarkan usia, fungsi diskriminan dan wilks’ lambda. Semakin besar nilai wilks’ lambda mendekati 1 artinya semakin besar kemiripan yang dimiliki oleh responden. Responden pada kelompok usia ≥ 59 tahun memiliki persentase tepat terprediksi paling banyak yaitu 5 responden atau 55,56. Kelompok usia 35-40 tahun paling sedikit responden yang terprediksi tepat dalam kelompoknya. Responden pada kelompok usia lainnya menyebar dalam kelompok dan di luar kelompoknya. Penyebab responden tidak terprediksi tepat pada grupnya adalah jawaban mereka yang lebih mirip dengan grup lain. Hit ratio atau persentase responden yang kelompoknya dapat diprediksi secara tepat sebesar 36,23 atau sebanyak 25 orang. Nilai proportional chance criterion adalah 14,98, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan untuk memprediksi keanggotaan grup akurat karena nilai hit ratio nilai proportional chance criterion Sub sub bab 3.3.4. Gambar 17 Perceptual map stakeholder berdasarkan usia. Gambar 17 menunjukkan sebaran persepsi responden berdasarkan usia. Grup 4, 6 dan 7 memiliki grup centroid atau pusat pengelompokkan yang saling tumpang tindih. Artinya persepsi dari tiga kelompok usia tersebut memiliki banyak kemiripan. Hal ini disebabkan responden pada grup 4, 6 dan 7 telah memiliki pengalaman yang banyak sehingga memiliki pandangan yang mirip. Selain itu grup centroid dari grup 3 yang rata-rata berasal dari pihak pengelola dan grup 5 yang rata-rata merupakan nelayan juga saling tumpang tindih. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja yang telah dilalui para nelayan telah membuat mereka mengerti bagaimana arah tujuan yang hendak dilakukan oleh pihak pengelola. Sedangkan grup 1 dan grup 2 memiliki grup centroid yang sedikit agak jauh dari grup-grup lainnya. Usia yang masih muda dan baru bergabung di dunia perikanan membuat mereka belum memiliki pandangan yang terlalu mirip dengan responden lain yang lebih tua usianya dan telah lebih lama berada dalam kegiatan perikanan. Secara keseluruhan persepsi antar stakeholder berdasarkan usia lebih banyak memiliki kemiripan, terlihat dari letak grup centroid yang berdekatan, hanya sedikit responden yang memiliki pendapat berbeda berada jauh dari grup centroid.

5.4.2 Persepsi stakeholder berdasarkan tingkat pendidikan