tinggi.  Sedangkan  ikan  cakalang  memiliki  persentase  kelebihan  tangkap  yang paling kecil, disusul ikan tongkol.
Tabel 10 Potensi dan presentase kelebihan tangkap untuk tiap jenis ikan
Jenis Ikan
E
MSY
unit C
MSY
tontahun Rata-rata
C
aktual
5 tahun terakhir
tontahun Rata-rata
kelebihan
tangkap 5 tahun terakhir
tontahun Persentase
kelebihan tangkap
terhadap potensi
Tuna 56
1000,69 614,35
386,34 39
Tongkol 145
8853,01 7442,13
1410,88 16
Cakalang 106
1056,56 949,57
106,99 10
Lemuru 128
7497,64 5768,61
1729,03 23
Layang 103
5324,21 3646,61
1677,60 32
5.3 Keberlanjutan Ekonomi: Kelayakan Usaha Unit Penangkapan Ikan
Keberlanjutan  ekonomi  dalam  penelitian  ini  dikaji  dengan  menghitung kelayakan  usaha  unit  penangkap  ikan  yang  dominan  menangkap  ikan  unggulan.
Alat tangkap tersebut antara lain: purse seine, pancing tonda, gillnet dan payang. Kelayakan  usaha  berpengaruh  terhadap  keberlanjutan  usaha  perikanan  tangkap.
Jika secara ekonomi usaha tidak menghasilkan manfaat yang cukup maka pemilik investasi akan menginvestasikan untuk usaha lain yang lebih bermanfaat.
Analisis  yang  digunakan  untuk  menghitung  kelayakan  usaha  yang  adalah analisis  rugi-laba  cashflow  dan  investment  criteria.  Input  yang  diperhitungkan
dalam  analisis  kelayakan  usaha  meliputi  investasi  unit  penangkapan,  biaya  tetap dan  biaya  tidak  tetap,  penyusutan  investasi,  penerimaan  serta  bagi  hasil  antara
pemilik dan ABK kapal.
5.3.1 Unit penangkapan purse seine
Purse  seine merupakan  alat  tangkap  yang  dioperasikan  dengan
melingkarkan jaring pada tempat yang diprediksi terdapat ikan kemudian menarik tali  kolor  bagian  bawah.  Unit  penangkapan  purse  seine  di  PPN  Prigi  beroperasi
menggunakan  2  kapal.  Kapal  yang  lebih  besar  digunakan  sebagai  tempat  ABK dan alat tangkap sedangkan kapal yang lebih kecil digunakan untuk menarik tali
kolor  saat  hauling  dan  sebagai  tempat  hasil  tangkapan.  Dimensi  kapal  utama
purse seine yang digunakan di Prigi memiliki panjang 17-20 m, lebar 4,5-5 m dan
tinggi  1,5-2  m,  dengan  kekuatan  mesin  80-100  PK.  Sedangkan  kapal  belakang memiliki panjang 13-17m, lebar 3-4 m dan tinggi 1-1,5 m dengan kekuatan mesin
60-72  PK.  Purse  seine  yang  digunakan  memiliki  panjang  antara  500-700m dengan  kedalaman  60-90m.  Gambar  13  menunjukkan  kapal  purse  seine  yang
sedang sandar dan alat tangkap purse seine yang sedang diperbaiki nelayan.
Gambar 13 Unit penangkapan purse seine. ABK  purse  seine  di  PPN  Prigi  berjumlah  20-23  orang.  Lama  trip  kapal
sekitar  12  jam.  Operasi  penangkapan  bisa  dilakukan  siang  atau  malam  hari dengan  daerah  penangkapan  masih  terkonsentrasi  di  perairan  teluk  yaitu  sekitar
20-30 mil dari pantai. Musim puncak dimulai pada bulan Juli hingga November, pada bulan-bulan ini dalam satu bulan rata-rata nelayan melaut 22 hari sedangkan
pada musim paceklik Desember hingga Mei tiap bulan nelayan melaut rata-rata 10 kali.
Hasil  tangkapan  utama  purse  seine  adalah  tongkol,  lemuru  dan  layang. Hasil  tangkapan  ini  dijual  kepada  bakul  di  TPI,  namun  ada  pula  pemilik  kapal
yang  juga  berperan  sebagai  bakulpengepul  sehingga  semua  hasil  tangkapan langsung ditampung. Sistem bagi hasil antara pemilik kapal dan ABK adalah 2:1.
Sedangkan pada ABK, juru mudi mendapat 2 bagian, juru mesin, juru kolor, dan juru pantau mendapat bagian 1,5 sedangkan ABK lain mendapat 1 bagian.
Total  investasi  unit  penangkapan  purse  seine  Rp518.450.000,00  yang terdiri  dari  investasi  unit  penangkapan  serta  alat bantu  penangkapan;  biaya  yang
dikeluarkan yaitu biaya tetap berupa biaya perawatan dan biaya tidak tetap berupa
biaya  operasional  dengan  total  biaya  Rp331.968.000,00tahun;  penerimaan sebesar  Rp844.900.000,00tahun  berasal  dari  penjualan  hasil  tangkapan  dengan
asumsi  hanya  ditangkap  ikan  tongkol,  layang  dan  lemuru;  penyusutan  investasi tiap  tahun  adalah  Rp54.611.904,76  dan  total  bagi  hasil  Rp199.466.333,33.  Laba
bersih  pemilik  sebesar  Rp258.853.761,90.  Perbandingan  penerimaan  dengan biaya  yang  dikeluarkan  RC  sebesar  2,55.  Lama  modal  investasi  akan  kembali
PP  2  tahun.  Ketiga  analisis  rugi-laba  menunjukkan  bahwa  usaha  perikanan purse  seine
menghasilkan  keuntungan  yang  tinggi  dan  pengembalian  modal relatif  cepat.  Perhitungan  lengkap  analisis  usaha  purse  seine  dapat  dilihat  pada
Lampiran 10. Asumsi  yang  digunakan  untuk  menghitung  kriteria  investasi  didasarkan
pada  perbandingan  harga  tiap  komponen  unit  penangkapan  dari  tahun  ke  tahun. Asumsi tersebut antara lain: kenaikan harga alat tangkap sebesar 12 per tahun,
kenaikan  harga  mesin  4  per  tahun,  kenaikan  harga  lampu  dan  genset  1  per tahun,  kenaikan  harga  keranjang  3  per  tahun,  kenaikan  harga  BBM  dan  biaya
variabel 1 per tahun, biaya perawatan kapal naik 2 per tahun, kenaikan harga ikan  0,5  per  tahun  serta  kenaikan  upah  teknisi  1  per  tahun.  Discount  factor
yang digunakan sebesar 12. Nilai  NPV  menunjukkan  jumlah  penerimaan  yang  akan  diterima  pemilik
selama umur teknis unit purse seine 10 tahun adalah sebesar Rp978.159.904,61. Tingkat  keuntungan  atas  investasi  bersih  selama  umur  teknis  purse  seine  IRR
adalah  40,08  jauh  lebih  tinggi  dibanding  tingkat  suku  bunga  yang  berlaku, artinya  lebih  menguntungkan  menanam  investasi  pada  bisnis  purse  seine
dibanding uang tersebut disimpan pada bank dengan tingkat suku bunga 12 per tahun. Nilai net BC 2,89 merupakan perbandingan nilai manfaat benefit positif
yang  diterima  dengan  benefit  negatif  selama  umur  teknis  purse  seine. Berdasarkan  analisis  rugi-laba  dan  kriteria  investasi,  unit  penangkapan  purse
seine layak dijalankan karena memiliki nilai   dan NPV  0, RC dan net BC  1
serta  nilai  IRR  lebih  besar  dari  tingkat  suku  bunga.  Tabel  11  menunjukkan perbandingan  kriteria  kelayakan  usaha  dari  unit  penangkap  ikan  pelagis  di  PPN
Prigi.
5.3.2 Unit penangkapan pancing tonda