Mendata Gagasan yang Dapat Dikembangkan menjadi Paragraf
2. Menulis Paragraf Ekspositif
Paragraf ekspositif disebut juga paragraf ekposisi. Pola pengembangan paragraf eksposisi ada beberapa, antara lain: a. Eksposisi definisi, yaitu paragraf eksposisi yang memberikan batasan tentang sesuatu dengan menguraikan beberapa kalimat. b. Eksposisi proses, yaitu paragraf ekposisi yang mengungkapkan sesuatu dengan menjelaskan proses, cara, metode secara detail. c. Eksposisi klasifikasi pembagian, yaitu paragraf eksposisi yang mengungkapkan sesuatu dengan membagi atau mengklasifikasikan berdasarkan sifat tertentu. d. Eksposisi ilustrasi atau contoh, yaitu paragraf ekposisi yang mengemukakan suatu pernyataan, yang diikuti rincian berupa contoh-contoh. e. Eksposisi perbandingan dan pertentangan, yaitu paragraf eksposisi yang mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau lebih. 1. Buatlah paragraf ekpositif dengan pola pengembangan proses dan klasifikasi pembagian Masing-masing satu paragraf 2. Identifikasilah ciri-ciri paragraf proses dan paragraf klasifikasi 3. Tukarkan paragraf yang telah kalian buat dengan teman di sebelahmu Suntinglah paragraf ekspositif milik temanmu Kemudian, berdasarkan hasil suntingan tersebut, sempurnakan tulisanmu Ingat, gunakanlah bahasa sesuai kaidah EYD yang benar dan mudah dipahamiE. Fonem Bahasa Indonesia
Setelah mengikuti pembelajaran ini, kalian diharapkan membedakan fonem bahasa Indonesia dengan tepat. Kehidupan Ekonomi Kita 17 Tahukah kalian tentang fonem? Bagian dari ilmu apakah fonem itu? Pernahkah kalian mempelajari fonem bahasa Indonesia? Dan apa yang dimaksud dengan proses morfologis? Pada pembelajaran kali ini, kalian akan mempelajari tentang fonem bahasa Indonesia dan proses morfologis. Simaklah baik-baik uraian berikut ini Fonem Bahasa Indonesia Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. Ilmu yang mempelajari tentang fonem disebut fonemik. Fonemik merupakan bagian dari fonologi. Fonologi ini khusus mempelajari bunyi bahasa. Untuk mengetahui suatu fonem harus diperlukan pasangan minimal. Contoh: harus – arus → h adalah fonem karena membedakan arti kata harus dan arus Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan. Vokal adalah bunyi ujaran yang tidak mendapatkan rintangan saat dikeluarkan dari paru-paru. Vokal dibagi menjadi dua, yaitu vokal tunggal monoftong yang meliputi a, i, u, e, o dan vokal rangkap diftong, yang meliputi ai, au, oi. Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Contoh konsonan antara lain p, b, m, w, f, v, t, d, n, c, j, k, g, h. Konsonan rangkap disebut kluster. Contoh kluster pada kata drama, tradisi, film, modern. Perubahan fonem bahasa Indonesia bisa terjadi karena pengucapan bunyi ujaran memiliki pengaruh timbal balik antara fonem yang satu dengan yang lain. Macam perubahan fonem antara lain 1 alofon; 2 asimilasi; 3 desimilasi; 4 diftongisasi; 5 monoftongisasi; 6 nasalisasi. Alofon adalah variasi fonem karena pengaruh lingkungan suku kata. Contoh : simpul-simpulan. Fonem u pada kata [simpul] berada pada lingkungan suku tertutup dan fonem u pada kata [simpulan] berada pada lingkungan suku terbuka. Jadi, fonem u mempunyai dua alofon, yaitu [u] dan u. Asimilasi adalah proses perubahan bunyi dari tidak sama menjadi sama atau hampir sama. Contoh: in + moral → immoral → imoral.Parts
» Bahasa Indonesia IPA IPS Kelas 11 Nurita Bayu Kusmayati Sekar Galuh EPL 2009
» Membuat Resensi Pementasan Drama 214 B. Memerankan Tokoh Drama 242 B. Mendiskusikan Teks Drama 244
» Mencatat Pokok-pokok Pembicaraan Merangkum dan Menyampaikan Isi Pembicaraan
» Berwawancara Berinteraksi dalam Lingkungan Sosial 213
» Mengidentifikasi Ide Pokok Teks
» Meringkas Isi Teks Mengidentifikasi Fakta dan Opini
» Mendata Gagasan yang Dapat Dikembangkan menjadi Paragraf
» Fonem Bahasa Indonesia Berinteraksi dalam Lingkungan Sosial 213
» Menanggapi Isi PidatoSambutan Berinteraksi dalam Lingkungan Sosial 213
» Mempresentasikan Isi Resensi Buku
» Membaca Biografi Tokoh Berinteraksi dalam Lingkungan Sosial 213
» Memahami Karakteristik Paragraf Naratif
» Mengidentifikasi Struktur Paragraf Naratif
» Reduplikasi Pengulangan Mengidentifikasi Kata yang Mengalami Proses Morfologis
» Mengidentifikasi Kata Berawalan dan Kata Berakhiran
» Mencatat Pokok-pokok Isi Dialog Meringkas Isi Dialog
» Membedakan Informasi dan Pendapat
» Menceritakan Suatu Kejadian Berinteraksi dalam Lingkungan Sosial 213
» Membaca Esai tentang Kebudayaan
» Memahami Ciri-ciri Paragraf Deskriptif Menulis Paragraf Deskriptif
» Topik-topik Paragraf Desriptif Menulis Paragraf Deskriptif
» Mangidentifikasi Frase dan Konstruksi Frase
» Mendengarkan Ceramah Berinteraksi dalam Lingkungan Sosial 213
» Pengertian Penelitian Melaporkan Hasil Penelitian
» Contoh Format Laporan Penelitian
» Kajian Teori Bahasa Indonesia IPA IPS Kelas 11 Nurita Bayu Kusmayati Sekar Galuh EPL 2009
» Cara Penelitian Bahasa Indonesia IPA IPS Kelas 11 Nurita Bayu Kusmayati Sekar Galuh EPL 2009
» Hasil Penelitian dan Pembahasan
» Mengukur Kecepatan Membaca Membaca Cepat Teks
» Menentukan Ide Pokok dalam Teks
» Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Isi Teks
» Menulis karya ilmiah Menulis Karya Ilmiah dan Notulen Rapat
» Menulis Notulen Rapat Menulis Karya Ilmiah dan Notulen Rapat
» Mengidentifikasi Jenis Klausa Penutup
» Mendengarkan Suatu Informasi Penutup
» Berbicara Menyampaikan Argumen dalam Berdebat
» Mendengarkan Menafsirkan Topik dalam Forum Debat
» Mengidentifikasi Menafsirkan Topik dalam Forum Debat
» Menafsirkan dan Memahami Menafsirkan Topik dalam Forum Debat
» Menilai Menafsirkan Topik dalam Forum Debat
» Menanggapi Menafsirkan Topik dalam Forum Debat
» Keberanian mengemukakan pendapat dan mempertahankan
» Gerak-gerik dan mimik yang tepat
» Penalaran dan relevansi Penguasaan topik
» Berdebat Menggunakan Kalimat Persuasif
» Peserta Diskusi Menulis Rangkuman Diskusi atau Seminar
» Moderator Menulis Rangkuman Diskusi atau Seminar
» Kalimat minor dan kalimat mayor
» Berdasarkan jumlah klausa, kalimat dibedakan menjadi kalimat
» Gaya bahasa Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama
» LatarSetting Dialog Kategori jenis drama
» Menceritakan Kembali Prosa Narasi
» Membaca dan Menganalisis Penggalan Hikayat
» Menggubah Penggalan Hikayat ke dalam Cerpen
» Penokohan Menelaah Karya Sastra Naratif
» Mengenal Sudut Pandang Menelaah Karya Sastra Naratif
» Mengenal Tema Menelaah Karya Sastra Naratif
» Latarsetting Menganalisis Pementasan Drama
» Membaca Penggalan Novel Mendiskusikan Isi Novel
» Mendiskusikan Isi Penggalan Novel
» Menganalisis Nilai-nilai dalam Cerpen
» Perenungan dan Pengendapan Permainan Kata
» Isi Puisi Menganalisis Puisi
» Balada Puisi Bebas Jenis-jenis Puisi
» Perhatikan naskah drama berikut ini
» Bacalah penggalan drama berikut ini
» Membandingkan Hikayat dengan Novel
» Menulis Drama Pendek Penutup
» Nur Sutan Iskandar Angkatan Balai Pustaka
» Muhammad Kasim Angkatan Balai Pustaka
» Sutan Takdir Alisyahbana Armin Pane
» Akhdiat Kartamihardja Pramudya Ananta Toer
» Misbach Yusa Biran Subagio Sastrowardoyo
» Gunawan Muhammad W.S. Rendra
» Membuat Resensi Pementasan Drama
» Sinopsis Opera Kecoa Penutup
» Analisis Kelebihan dan Kekurangan Drama “Opera Kecoa” Kesimpulan
» Tokoh Alurplot Unsur Intrinsik
» Karangan Narasi AmanatPesan Membandingkan Hikayat dengan Cerpen
» LatarSetting Gaya Bahasa Membandingkan Hikayat dengan Cerpen
» Dialog Konflik Klimaks Komponen Drama
» Memerankan Tokoh Drama Penutup
» Mendiskusikan Teks Drama Penutup
» Menceritakan Kembali Hikayat Penutup
» Menyadur Cerpen ke dalam Bentuk Drama
» Mengidentifikasi Komponen Kesastraan dalam
» Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat Untuk no. 1 dan 2 bacalah biografi singkat berikut
» Sosial Budaya Mayarakat Indonesia
Show more