Menanggapi Isi PidatoSambutan Berinteraksi dalam Lingkungan Sosial 213

Kemajuan Pendidikan dan Teknologi 23 mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Melalui kegiatan ini pula diharapkan perlu kiranya kita secara bersama-sama untuk menggali potensi diri dalam membentuk perilaku yang cerdas secara intelektual, emosi, dan spiritual. Meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam rangka membentuk karakter yang handal, bertanggung jawab, berpendidikan, serta bertaqwa. Yang pada akhirnya dapat meningkatkan pikir dan tindak, serta dapat berperilaku sesuai norma agama dan norma sosial di tengah masyarakat. Kegiatan positif yang diselenggarakan ini sangat tepat dan relevan dalam upaya kita dalam menemukan solusi terhadap kesuksesan yang ingin dicapai pada saat ini. Saya berharap pula nantinya dapat memberikan masukan yang konstruktif bagi pemerintah, khususnya kota Tarakan demi kelangsungan pembangunan masyarakat dan bangsa yang beradab. Harapan saya, akhir dari pelaksanaan ini nantinya, kita sekalian mampu memberikan makna yang mendalam, makna yang mengikat kita semua dalam satu kesatuan yang utuh serta banyak berintrospeksi untuk lebih mengenal diri dan menumbuhkan akhlak yang baik dalam meningkatkan nilai iman dan taqwa bagi masing- masing umat. Ada sebuah pepatah mengatakan “Kesuksesan dimulai ketika kita mulai menciptakan impian jauh ke depan, dan saat kita berkomitmen untuk mencapai impian itu, maka selanjutnya impian itu yang akan menjadi magnet dan menarik kita ke sana”. Dan yang menjadi kesimpulan tentang sebuah visi tersebut merupakan visi jauh ke depan itu tak hanya bagaimana meraih sukses di dunia. Namun jauh dari itu, yaitu masuk surga. Untuk itu misi yang dilakukan adalah mencintai Allah, serta mengembang nilai asmaul husna nama-nama Allah. Saudara-saudara, hadirin yang berbahagia, dalam rangka proses kegiatan yang kita ikuti ini, sangat mutlak diperlukan kesadaran bagi kita semua sebagai hamba, untuk arif dan bijaksana dalam menyikapi berbagai kondisi dan pesatnya perkembangan pendidikan yang terjadi dari waktu ke waktu. Semua rencana yang kita laksanakan hendaklah pula disertai dengan doa untuk mendapatkan keridhoan dari Allah swt. 24 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa L atihan 2.1 Demikian kiranya yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, akhirnya dengan mengucap “Bismilahirrahmanirrahim”, seraya memohon ridho Allah swt, Tuhan Yang Maha Agung, Diklat Emotional Spiritual Quotient ESQ Perduli Pendidikan II Tahun 2007 di kota Tarakan, secara resmi saya nyatakan dimulai. Semoga Allah swt, senantiasa memberikan kekuatan iman kepada kita sekalian dalam menuju keridhoan-Nya, Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Sumber: http:www.tarakankota.go.id Setelah mendengarkan pembacaan sambutan Walikota Tarakan, kalian dapat menemukan pokok-pokok isi sambutan tersebut. 1. Tulislah pokok-pokok isi sambutan ke dalam beberapa kalimat 2. Setelah mengetahui pokok-pokok isi sambutan, berilah tanggapan bisa berupa saran atau kritik terhadap isi sambutan tersebut dengan bahasa yang baik dan benar

B. Mempresentasikan Isi Resensi Buku

Setelah mengikuti pembelajaran ini, kalian diharapkan dapat menyampaikan uraian isi resensi buku yang dibaca secara lisan menggunakan kalimat efektif. Pernahkan kalian membaca resensi buku di surat kabar? Apa saja unsur resensi yang kalian ketahui? Adakah ringkasan isi buku dalam resensi tersebut? Dalam menyampaikan sesuatu, misalnya sinopsis isi buku dalam resensi yang telah dibaca, kita harus menggunakan kalimat efektif. Mengapa harus kalimat efektif? Tahukah kalian apa itu kalimat efektif? Unsur resensi secara garis besar meliputi identitas buku dan sinopsis buku. Saat kita menyampaikan sinopsis suatu buku yang kita baca harus Kemajuan Pendidikan dan Teknologi 25 menggunakan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang menyampaikan atau menginformasikan pesanide secara tepat dan tidak menimbulkan salah tafsir. Ciri kalimat efektif antara lain harus jelas subjek dan predikatnya, kata yang digunakan tidak berlebihan, dan unsur kalimat memiliki hubungan yang logis atau dapat diterima oleh akal sehat. Bacalah dengan saksama sinopsis buku yang tertuang dalam resensi berikut ini Kepemimpinan yang Melayani Begitu banyak buku tentang kepemimpinan, manajemen dan pengembangan diri dewasa ini sehingga tidak mudah untuk menyusun sebuah buku yang luar biasa menarik di bidang itu. Tetapi, buku Servant Leadership Kepemimpinan Pelayanan jadi menarik terutama pada situasi di mana upaya menjadi pemimpin identik dengan pertarungan menggapai kekuasaan. Konsep servant leadership secara sistematik pertama kali di ulas oleh Robert K Greenleaf yang mengungkapkan bahwa kepemimpinan pelayan adalah model kepemimpinan yang memprioritaskan pelayanan kepada pihak lain, baik kepada karyawan perusahaan, anggota organisasi, pelanggan, maupun kepada masyarakat sekitar. Dalam konteks ini, kepemimpinan pelayanan bisa dinilai sebagai sebuah filosofi baru kepemimpinan, ketika fokusnya adalah pihak lain di luar lingkaran individu pemimpin. Reaksi yang mungkin muncul terhadap konsep ini adalah betapa terlalu altruistik atau self-less-nya konsep ini sehingga seakan-akan bertentangan dengan naluri manusia yang memang cenderung mengikuti egonya self fish dan menomorduakan sekitarnya dalam mencapai tujuan. Sebuah reaksi skeptis yang sah saja ketika melihat situasi bangsa di mana akar permasalahan adalah pertarungan antarkelompok yang mementingkan diri dan golongan masing- masing. Akan tetapi, jika kita mencoba melongok kembali ke hakikat Judul : Servant Leadership : The Calling to Fulfill Your Life’s Breatness Penulis : Donald Lantu, Erich Pesiwarissa, Augusman Rumahorbo. Penerbit : Gradien Books Cetakan : I, 2007 Tebal : xiv + 166 halaman