Berwawancara Berinteraksi dalam Lingkungan Sosial 213

8 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa Sebelum praktik berwawancara, terlebih dahulu bacalah contoh wawancara berikut ini Wawancara dilakukan oleh wartawan Kompas W dengan Dynand Fariz DF perintis Jember Fashion Carnaval JFC. W : Maaf, Bang Fariz, kami ingin tahu tentang diri Anda dan latar belakang keluarga Anda. Bisakan Anda menceritakannya? DF : Iya tentu saja. Nama lengkap saya Dynand Fariz. Saya lahir di Desa Garakan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur tanggal 23 Mei 1963. Saya anak kedelapan dari 11 bersaudara. Ayah saya seorang pegawai Dinas Peternakan Kabupaten Jember dan ibu saya berwiraswasta dengan membuat kue. Saya sering membantu ayah saya yang punya usaha jahit pakaian laki-laki. Sehingga, saya pun menjadi tertarik di bidang mode sejak kecil. Ya, sampai sekarang ini, mas. W : Setelah lulus kuliah, mengapa Anda memutuskan berkarir di bidang mode? DF : Saya memilih mode karena pertimbangan kesempatan kerja. Ketika itu belum banyak yang masuk di dunia mode. W : Sampai saat ini, bagaimana perjalanan karir Anda? DF : Sejak tahun 1988 sampai sekarang, saya mengajar di Universitas Negeri Surabaya, di Esmod Jakarta. Tahun 2002 hingga sekarang, saya menjabat sebagai Presiden Jember Fashion Carnaval dan Jember Fashion Carnaval Council. W : Bung Fariz, Anda terkenal dengan JFC yang dirintis sejak tahun 2000, sebenarnya apa cita-cita Anda dengan mendirikan JFC ini? DF : Saya ingin Indonesia punya karnaval mode dan Jember menjadi kota karnaval dunia. W : Lantas, dari mana JFC memperoleh dana kegiatan? DF : Tentang dana, JFC menekankan pada penggunaan bahan daur ulang, jadi praktis tidak perlu biaya. Kalau pun ada pendapatan, diperoleh dari Ashoka karena saya fellow di sana, itu saya gunakan untuk kegiatan JFC. W : Bung Fariz, bisa dikatakan Anda tidak mendapat keuntungan material, lantas apa yang mendorong Anda tetap eksis di JFC? DF : Hidup hanya satu kali Mas. Saya ingin berkarya untuk dunia yang dapat dikenang dan orang-orang di belakang saya bisa maju. Tidak penting ada atau tidak nama saya di belakang Kehidupan Ekonomi Kita 9 L atihan 1.3 JFC, yang penting JFC dikenal dunia dan masuk dalam kalender acara dunia. W : Wah, wah….luar biasa, cita-cita orang kota kecil yang ingin mendunia, bukan begitu Bung Fariz? DF : Ya, ya…tetapi saya yakin siapapun bisa asal bekerja sungguh- sungguh. Saya tiap hari berdoa pada Tuhan minta diberi kesempatan agar berguna untuk orang lain dan JFC menjadi besar. W : Baik, terima kasih Bung Fariz semoga cita-cita Anda yang mulia tersebut dikabulkan oleh Tuhan, amin. Sumber: Kompas, 6 Januari 2008 dengan pengubahan Setelah membaca teks wawancara di atas, tentunya kalian telah memahami bagaimana membuat daftar pertanyaan, bukan? Lakukanlah wawancara dengan seorang pakar ekonomi atau orang- orang yang bekerja di bidang ekonomi wiraswasta, pedagang, pegawai bank, dsb. Sebelumnya, buatlah daftar pertanyaan mengenai hal-hal atau informasi yang ingin kalian ketahui dari orang tersebut. Setelah wawancara selesai, buatlah laporan hasil wawancara dengan format sebagai berikut. Laporan Hasil Wawancara Nama narasumber : Pekerjaan : Hari, tanggal wawancara : Tempat wawancara : Hal-hal yang ditanyakan : Rangkuman : Bandung, Februari 2008 Pelapor, Nama Pelapor 10 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa

C. Membaca Intensif Teks

Setelah mengikuti pembelajaran ini, kalian diharapkan dapat: 1. mengidentifikasi ide pokok tiap paragraf dalam teks, 2. menuliskan kembali isi teks secara ringkas dalam beberapa kalimat, 3. mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks. Membaca intensif merupakan cara membaca yang dilakukan dengan saksama, teliti, dan terperinci. Membaca intensif digunakan untuk menelaah isi dan bahasa. Dengan membaca intensif, kalian juga dapat membedakan fakta dan opini dalam teks yang kalian baca. Untuk melatih kemampuanmu dalam membaca intensif, bacalah teks berikut ini dengan saksama Mengklasifikasi Pengeluaran Jumlah penghasilan yang selalu dirasa kurang mungkin sudah menjadi persepsi banyak kalangan, terlepas apakah persepsi itu benar atau tidak. Tetapi, meningkatkan penghasilan bukan pula perkara mudah. Jika anda karyawan perusahaan, penghasilan anda lazimnya berupa gaji. Mengharapkan kenaikan gaji tentu juga tidak bisa seketika. Anda mesti berprestasi terlebih dulu dan mendapat penilaian atasan. Kalaupun terjadi, boleh jadi hanya setahun sekali, atau paling cepat per enam bulan. Mungkin anda bekerja pada perusahaan yang juga memberi komisi. Penghasilan anda bisa meningkat dari perolehan komisi kalau target anda tercapai. Itu juga membutuhkan waktu. Atau mungkin anda bekerja pada jenis usaha yang memungkinkan memperoleh tips dari pelanggan. Apa pun itu, yang jelas penghasilan tambahan jumlahnya tidak diketahui. Oleh karena itu, cara paling sederhana agar anda tidak pusing adalah mengelola pengeluaran anda. Kenapa pengeluaran? Karena meskipun banyak kalangan mengatakan ada pengeluaran tetap yang sudah tidak bisa di utak- atik, tetapi pengeluaran ada di bawah kontrol anda sepenuhnya. Sementara, untuk menaikkan gaji, bukan hak anda. Jadi, sekali lagi, Kehidupan Ekonomi Kita 11 akan lebih masuk akal, lebih dahulu menata kembali aspek pengeluaran jika anda bermaksud mengurangi rasa pusing karena kekurangan uang. Lantas bagaimana caranya? Dua kategori Pahami dulu, pengeluaran pada dasarnya bisa dibagi menjadi dua kategori: pengeluaran baik dan pengeluaran tidak baik. Pengeluaran baik adalah jika dana yang anda pergunakan akan memberi dampak positif terhadap kondisi keuangan anda pada masa datang. Misalnya, anda membayar premi asuransi, ini tergolong pengeluaran baik. Premi asuransi itu mengambil alih risiko keuangan anda pada masa datang. Misalnya, asuransi pendidikan anak atau bahkan asuransi jiwa. Selain itu, jika anda menggunakan dana untuk membiayai transportasi ke kantor dan bekerja, anda akan memperoleh penghasilan. Pengeluaran tidak baik adalah jika dana yang anda pergunakan tidak memberi dampak apa-apa kepada anda. Contohnya, anda ingin membeli sepatu model baru. Padahal, sepatu anda sudah cukup banyak dan masih bisa digunakan. Jika anda tetap berkeinginan membeli sepatu baru, maka pengeluaran tersebut merupakan pengeluaran tidak baik. Ringkasnya, kalaupun anda tidak membeli sepatu baru, sebenarnya anda tidak mengalami masalah. Kecuali, masalah dengan perasaan anda sendiri. Dengan pemahaman seperti di atas, agar anda tidak terjebak pada kondisi selalu kekurangan uang, coba daftar lagi seluruh bentuk pengeluaran anda, mulai dari pengeluaran tidak terduga. Untuk setiap jenis pengeluaran, kategorikan lagi menjadi pengeluaran baik atau pengeluaran tidak baik. Setelah itu, buat prioritas, hitung dampaknya jika anda mengeluarkan dana atau tidak mengeluarkan dana. Dengan demikian, paling tidak anda mengetahui dana yang hendak anda keluarkan akan memberi pengaruh pada perbaikan kondisi keuangan atau sekedar pengeluaran belaka. Sumber: Kompas, 3 Februari 2008

1. Mengidentifikasi Ide Pokok Teks

Ide pokok tiap paragraf dalam teks, terletak dalam kalimat utama tiap paragraf. Untuk itu, temukan terlebih dahulu kalimat utama tiap paragraf supaya lebih mudah mengidentifikasi ide pokoknya.