Membaca dan Menganalisis Penggalan Hikayat

Perjalanan Hidup Manusia 121 Bacalah penggalan teks hikayat berikut Nasib Perempuan Di dalam antara itu, adalah pula suatu perkataan di Rantau Sayung itu. Adalah seorang perempuan, Siti Sara namanya, anak Lebai Hanap orang Keling. Maka berlakikan orang Keling juga namanya Seri Raja Khan. Beberapa lamanya. Beberapa lamanya ia duduk, maka bercerai pula ia. Maka bujanglah Siti Sara itu. Maka dua tiga orang datang hendak meminang, tiada juga ia mau bersuamikan orang di dalam rantau itu. Hatta maka datanglah seorang orang rantau hilir, Abdullah namanya, anak Imam Panjang. Maka ia itu datang meminang. Siti Sara itupun maulah bersuamikan Abdullah. Maka oleh seri Maharaja Lela mula orang hendak meminang itu diterimanya juga. Maka datanglah orang yang membawa sirih, maka tiada pula diterimanya serta dengan beberapa kata nistanya akan orang itu, karena Seri Maharaja Lela itupun hendak beristerikan Siti Sara itu, tetapi Siti Sara tiada mau akan Seri Maharaja Lela itu. Maka oleh Seri Maharaja Lela diambilnya Siti Sara itu ke dalam rumahnya dengan dikerasinya, hendak dipinangnya, karena Seri Maharaja Lela itu penghulu rantau hulu. Maka tiada juga Siti itu rela bersuamikan Seri Maharaja Lela itu. Maka beberapa lamanya tiada juga diterima oleh Seri Maharaja Lela ia meminang Siti Sara itu, karena Seri Maharaja Lela hendak beristerikan Siti Sara itu. Maka tiada juga ia mau akan Seri Maharaja Lela itu. Hatta maka oleh Abdullah diadukannya kepada Raja Kecil Besar akan hal kemaluannya diperbuat orang demikian, karena Raja Kecil Besar itu anak murid kepala Imam Panjang bapa Abdullah itu. Setelah Raja Kecil Besar mendengar perkataan kemaluan Abdullah itu, maka dibicarakan oleh Raja Kecil Besar kepada Seri Maharaja Lela dengan Raja Bijaya Dewa hendak meminang Abdullah itu. Maka beberapa pun Raja Kecil Besar berkata benar dan berapa pula merendahkan dirinya meminta kepada Seri Maharaja Lela dan Raja Bijaya Dewa hendak meminangkan Abdullah dengan Siti Sara itu, maka tiadalah juga dikabulkan oleh Seri Maharaja Lela dan Raja Bijaya Dewa akan pinta Raja Kecil Besar itu. 122 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa L atihan 6.3 Telah habislah bicara pinta raja itu kepada mereka itu, maka oleh Abdullah dinaikkan akan Siti Sara. Setelah sudah ia bersama- sama keduanya, maka dipersembahkan oleh Seri Maharaja Lela dan Raja Bijaya Dewa ke bawah duli yang mahamulia akan Siti Sara, karena sangatlah sakit hatinya Seri Maharaja Lela akan Siti sara tiada mau akan dia. Maka diambil baginda Siti Sara itu. Maka baginda pun lalu berangkat hilir. telah sampai baginda ke Pachat, maka berhenti baginda di Pachat menantikan gajah yang di dalam celong itu jinak Sumber: Misa Melayu, Hikayat Silsilah Perak 1. Baca kembali hikayat di atas, kemudian tentukanlah tokoh, latar, tema, alur, dan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut 2. Bagaimana relevansi isi hikayat di atas bila dikaitkan dengan kehidupan sekarang? Berikan alasan yang logis

D. Menggubah Penggalan Hikayat ke dalam Cerpen

Setelah mengikuti pembelajaran ini, kalian diharapkan dapat: 1. menentukan isi hikayat dan 2. menggubah hikayat ke dalam cerpen dengan memunculkan konflik tertentu. Hikayat merupakan salah satu karya prosa fiksi selain cerpen dan novel. Sebagai sebuah karya prosa fiksi, hikayat pun mengandung berbagai unsur sama seperti halnya cerpen. Oleh karena itu, hikayat bisa kita ubah menjadi cerpen. Untuk mengubah cerita hikayat menjadi cerpen, tahap pertama kita harus memahami unsur-unsur intrinsikyang terkandung di dalamnya, yakni tema dan amanat, tokoh cerita, perwatakan setiap tokoh, latar cerita, alurplot cerita, dan gaya penceritaan. Tahap selanjutnya, kegiatan yang harus dilakukan, antara lain: Perjalanan Hidup Manusia 123 L atihan 6.4 1. menuliskan pokok-pokok isi cerita ke dalam kalimat-kalimat sederhana, 2. mengurutkan kalimat -kalimat yang berisi pokok-pokok cerita itu sesuai dengan alur cerita dalam hikayat, 3. mengembangkan setiap kalimat yang berisi pokok cerita itu ke dalam paragraf, 4. mengatur paragraf-paragraf tersebut sesuai dengan alur cerita dalam hikayat. Jika kegiatan-kegiatan tersebut telah dilakukan dengan cermat dan baik, serta telah diramu dengan pilihan kata yang imajinatif dan konotatif, terbentuklah sebuah cerpen yang diturunkan dari sebuah cerita hikayat. Nah, sekarang marilah kita lakukan langkah-langkah tersebut. 1. Bacalah penggalan hikayat “Silsilah Perak” yang disajikan pada subbab di atas 2. Sebutkan pokok-pokok isi cerita yang terdapat dalam hikayat tersebut 3. Kembangkan pokok-pokok isi cerita menjadi cerita pendek dengan memunculkan konflik dan gunakan pilihan kata yang tepat dan mudah dipahami

E. Menelaah Karya Sastra Naratif

Setelah mengikuti pembelajaran ini, kalian diharapkan dapat mengaplikasikan komponen kesastraan teks naratif pelaku dan perwatakan, plot dan konflik, latar, tema untuk menelaah karya sastra naratif cerpen, novel, hikayat. Prosa naratif mencakup cerpen, novel, dan hikyat. Pada ketiganya terdapat unsur-unsur yang relatif sama, yakni penokohan, latar, alur, sudut pandang pendekatan, dan tema.