Hasil Penelitian dan Pembahasan

70 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa L atihan 4.2 3. Diskusi berupa penjelasan tentang hasil penelitian. Kegagalan pembuktian hipotesis perlu didiskusikan dengan menunjukkan fakta, faktor, dan sebab-sebab yang memungkinkan terjadinya kegagalan tersebut

Bab V. Penutup

Bagian ini terdiri dari simpulan, diskusi, implementasi, serta saran. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini. 1. Simpulan memuat butir-butir penting temuan penelitian. Penyajian simpulan ini disusun menurut jumlah, uraian masalah, dan hipotesis penelitian. Fakta-fakta penting, misalnya angka- angka statistik, dapat disebutkan kembali pada bagian ini dengan tetap menjaga keringkasan dan kelugasan sajian. 2. Implikasi berupa penjelasan tentang konsekuensi adanya temuan penelitian, baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Berdasarkan temuan penelitian, peneliti berhak menyatakan bahwa penelitiannya telah memperkuat teori yang digunakan dalam kerangka teori penelitian, atau meragukan teori tersebut, atau menemukansatu teori baru. 3. Saran-saran yang disampaikan oleh peneliti harus dirumuskan secara konkret dan operasional serta berhubungan langsung dengan permasalahan penelitian. S aran-saran juga dapat diajukan untuk penyelenggaraan penelitian lanjutan, baik yang bersifat pengulangan maupun penelitian baru, dengan menyebutkan komponen yang perlu ditekankan dalam penelitian lanjutan tersebut. Bacalah contoh hasil penelitian jenis survey berikut dengan saksama Citra Feminim Tak Pengaruhi Pilihan Facial foam, facial scrub atau berbagai nama lain sejenis adalah diversifikasi produk sabun yang meramaikan pasar produk perawatan kulit di Indonesia sejak era 1980-an. Awalnya target pasar jenis produk perawatan wajah ini perempuan. Kemudian meski hanya satu dua merek, pria pun turut disasar. Pentingnya Gaya Hidup Sehat 71 Tahun 1996, sebuah lembaga riset pasar membuat penelitian dengan merespon pria kantoran di Jakarta, hasilnya dilansir Majalah Tiara disebutkan 21 persen pria menggunakan produk sabun khusus wajah untuk perawatan kulit sehari-hari. Setelah satu dekade kemudian, kecenderungan kaum pria menggunakan pembersih khusus wanita ini meningkat signifikan. Hasil survey Litbang Kompas mengungkapkan kini hampir 47,8 persen responden pria urban dari sepuluh kota besar di Indonesia mengaku menggunakan produk sabun khusus untuk wajah. Jika dilihat berdasarkan kelompok usia, kecenderungan merawat tubuh ini lebih kuat pada pria muda kelompok umur 17 hingga 25 tahun yang didominsi kalangan pelajar dan mahasiswa. Sekitar 62,9 persen responden dikelompok ini memakai produk sabun wajah. Istilah “metroseksual” kemudian lahir, memberi label pada gaya hidup ini. Merawat tubuh tidak lagi tabu, bahkan kosmetik pun tak lagi selalu identik dengan perempuan. Ketika ditanya apa merek kosmetik yang mereka gunakan hanya satu dari tiga 33,8 persen responden mengaku tidak menggunakan kosmetik apapun. Mayoritas 66,2 persen responden meski sebagian enggan atau tidak dapat menyebutkan merek apa kosmetik yang mereka gunakan. Produk deodorant dan pewangi tubuh adalah yang paling banyak disebutkan responden. Tidak heran, produk pewangi dan pencegah bau badan sama dengan produk perawatan rambut kategori krim hingga stayling gel adalah produk “klasik” dalam perawatan tubuh bagi pria. Sekitar satu dari sepuluh 12,4 persen responden mengaku menggunakan produk dari merek perawatan kulit untuk perempuan. Meski presentasinya kecil setidaknya ini sudah menunjukkan bahwa batasan maskulin dan feminim dalam produk-produk perawatan tubuh kian tipis. Preferensi belanja kaum pria tak lagi dibatasi oleh citra feminim-maskulin pada merek produk yang mereka butuhkan.