Misbach Yusa Biran Subagio Sastrowardoyo

Menegakkan Keadilan 207 5. Angkatan 60 Angkatan ini adalah generasi baru yang melakukan pendobrakan disebabkan oleh adanya penyelewengan besar-besaran yang mengakibatkan negara diambang kehancuran. Adanya gerakan 30 S PKI membuat pengarang menjadi lebih kritis untuk menyikapinya. Ciri kesusastraan Angkatan 60 ini adalah mengangkat nada-nada perlawanan. Sementara itu, pengarang dan hasil karyanya antara lain yang terkenal:

a. Taufik Ismail

1 Benteng Kumpulan Puisi, 1966 2 Tirani Kumpulan Puisi,1966 3 Puisi-puisi Sepi 1971 4 Kota Pelabuhan, Ladang, Angin, dan Langit 1971 5 Buku Taman Museum Perjuangan 1972 6 Sajak Ladang Jagung 1973 7 Puisi-puisi Langit 1990 8 Malu Aku Jadi Orang Indonesia 1999

b. Umar Kayam

1 Seribu Kunang-kunang di Manhattan 1972 2 Totok dan Tom 1975 3 Sri Sumarah dan Bawuk 1975 4 Para Priyayi 1992 5 Jalan Menikung 1999

c. Gunawan Muhammad

1 Manifestasi 1961 2 Parikesit 1971 3 Potret Penyair Muda sebagai Si Malin Kundang 4 Interlude 1973 5 Asmaradana 1992 6 Misalkan Kita di Serajevo 1998

d. W.S. Rendra

1 Balada Orang Tercinta Kumpulan Puisi, 1956 2 Empat Kumpulan Sajak 1961 3 Blues untuk Bonnie 1971 4 Sajak-sajak Sepatu Tua 1972 5 Orang-orang Rangkasbitung 1993 6 Perjalanan Bu Aminah 1997 208 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa R angkuman L atihan 8.3 7 Mencari Bapa 1997 8 Antigone Drama

d. Iwan Simatupang

1 Ziarah Novel,1909 2 Kering Novel, 1972 3 Koong Novel, 1975 4 Merahnya Merah Novel, 1908 Angkatan 60 ini berisi protes sosial dan politik. Sejumlah sastrawan dan penyair lain yang tergabung dalam angkatan ini, misalnya: Toto Sudarto Bachtiar, Subagio Sastrowardoyo, Hartojo Andang Djaja, Sapardi Djoko Damono, Kirdjomulyo, S.M. Ardan, A.A. Navis, TrisnoJuwono, N.H. Dini, dan lain sebagainya. Pada perkembangan karya sastra sampai sekarang lebih banvak mengalami inovasi. Munculnya pengarang-pengarang muda mewarnai khasanah kesusastraan Indonesia. Pengarang-pengarang muda antara lain: Helfi Tiana Rosa, Fira Basuki, Jenar Mahesa Ayu, Handayani, Dewi Lestari, Ayu Utami, dan masih banyak yang lain. Mereka lebih mengarah pada inovasi dari konvensi yang telah ada. Nah, sekarang tugas kalian adalah: 1. Carilah tiga bentuk karya sastra puisi, prosa, drama, kemudian tentukan periode sastranya 2. Buatlah rangkuman singkat tentang perkembangan karya sastra pada setiap periode puisi, prosa, drama 1. Penonton pementasan drama yang kritis adalah mereka yang mampu memahami semua unsur pementasan dan memberikan tanggapan terhadap pelaksanaan pementasan tersebut. 2. Mengekspresikan karakter tokoh drama maksudnya memahami karakter tokoh tersebut dan mampu berakting dengan penghayatan yang baik. 3. Membandingkan hikayat dengan novel hampir sama dengan membandingkan hikayat dengan cerpen. Sama-sama menganalisis unsur intrinsik dalam hikayat maupun novel.