Menikmati Hiburan dan Olahraga
89
b. Berbicara estetik, dapat berupa percakapan tentang sastra,
bercerita, dan teater. c.
Berbicara bertujuan, dapat berupa laporan lisan, wawancara, dan percakapan dalam sebuah forum debat
2. Berdebat
Debat adalah kegiatan bertukar pikiran antara dua orang atau lebih yang masing-masing berusaha memengaruhi orang lain untuk
menerima usul yang disampaikan. Agar usul atau pendapatnya diterima, pembicara harus berusaha dengan berbagai cara untuk
meyakinkan orang lain bahwa usulannyalah yang paling benar dan paling baik sehingga layak untuk diterima.
Aspek-aspek debat yang harus ada antara lain tema, moderator,
peserta debat, pendengar. Tema dalam debat adalah permasalahan yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam debat. Tema ini akan
menjadi pusat perhatian peserta debat. Usulan, alasan, bukti dan contoh yang dikemukakan peserta debat semuanya berpusat pada
tema tersebut.
Moderator adalah ketua atau pemimpin debat. Sebagai
pemimpin, moderator harus menuntun dan mengatur lalu lintas perdebatan mulai dari membuka, mengumumkan masalah dan tata
tertib, mengatur jalannya debat, sampai pada menutup debat.
Berdebat pada dasarnya kegiatan bertukar pikiran, yaitu pikiran- pikiran peserta. Dengan demikian, pesertalah yang menjadi lakon
dalam debat ini. Sementara itu, dalam debat, pendengar bisa berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan atau komentar
terhadap peserta.
3. Menafsirkan Topik dalam Forum Debat
Untuk dapat menangkap dan menafsirkan topik yang ada dalam forum debat, seseorang harus memiliki kemampuan menyimak
dengan baik. Untuk melakukan kegiatan menyimak, seseorang perlu memiliki sejumlah kemampuan. Kemampuan-kemampuan tersebut
digunakan sesuai aktivitas menyimak.
a. Mendengarkan
Pada saat mendengarkan dan menangkap bunyi bahasa, penyimak harus menggunakan kemampuan memusatkan
perhatian dan kemampuan menangkap bunyi tersebut.
90
Bahasa Indonesia XI Program Bahasa
b. Mengidentifikasi
Bunyi bahasa yang ditangkap itu perlu diidentifikasi aspek- aspek kebahasaannya. Untuk dapat melakukan kegiatan
identifikasi itu, penyimak harus memiliki kemampuan linguistik.
c. Menafsirkan dan Memahami
Setelah penyimak mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa, ia harus mampu menafsirkan dan memahami maknanya. Untuk
dapat menafsirkan dan memahami suatu bunyi bahasa atau ujaran. Dibutuhkan kemampuan linguistic yang berhubungan
dengan faktor kebahasaan dan kemampuan nonlinguistik yang berhubungan dengan faktor di luar kebahasaan seperti
pengalaman, wawasan, dan penalaran.
d. Menilai
Bunyi bahasa yang telah diidentifikasi, ditafsirkan, dan dipahami selanjutnya harus ditelaah atau dinilai dan dihubungkan
dengan pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki penyimak. Kemampuan yang diperlukan dalam tahap ini adalah
kemampuan mengevaluasi.
e. Menanggapi
Setelah itu, penyimak akhirnya sampai pada tahap mengambil keputusan untuk menerima atau menolak isi ujaran
yang disimak. Dalam hal ini kemampuan yang diperlukan adalah kemampuan menanggapi dan mereaksi.
4. Menyampaikan Gagasan, Argumen, dan Sanggahan dalam
Forum Debat Dalam menyampaikan gagasan, argumen dan sanggahan dalam
forum debat, ada beberapa aspek keterampilan berbicara yang harus diperhatikan. Aspek-aspek itu mencakup beberapa hal berikut.
a. Sikap yang wajar dan tenang
Dalam berbicara, kita harus bersikap yang wajar dan tenang. Bersikap wajar berarti, berpenampilan atau berbuat sebagaimana
adanya sesuai dengan keadaan. Dengan bersikap yang wajar diharapkan dapat menarik perhatian pendengar. Sikap yang
tenang adalah sikap dengan perasaan hati yang tidak gelisah, tidak gugup, tidak tergesa-gesa. Sikap tenang dapat menimbulkan jalan
pikiran dan pembicaraan menjadi lebih lancar.