Analisis Nilai Bangunan Metode Analisis

93 dimana; NHTp = Nilai harapan tanah pertanian Rpm 2 Yr = Nilai bersih produksi hasil pertanian selama setahun Rpm 2 thn p = Suku bunga riil r = Lamanya produksi thn E = Total pengeluaran setiap produksi selama setahun Rpm 2 thn Tingkat suku bunga yang dipakai adalah suku bunga riil yakni selisih antara re- rata BI rate dengan re-rata inflasi. Sedangkan lamanya waktu yang dipakai adalah 20 tahun yakni analog dengan masa ekonomis rumah. Penetapan waktu 20 tahun ini dengan asumsi bahwa lahan pertanian jika dijual untuk dikonversi menjadi lahan permukiman dan diatasnya dibangun rumah. Dalam penelitian ini ingin diketahui pola hubungan NHT lahan pertanian yang dihipotesiskan dipengaruhi oleh variabel bebas yakni variabel kategori zona x 1 dan variabel hirarki kota x 2 , dengan model regresi berikut. Y i = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 ..........................................................................................13 dimana; Y i = Nilai harapan tanah Rpm 2 a,b = konstanta x 1 , x 2 = kategori zona lahan dan hirarki kota Variebal kategori zona direpresentasikan sebagai persentase lahan rural di setiap zona guna lahan yakni zona kekotaan memiliki persentase lahan rural 0, sampai zona rural area yang memiliki persentase lahan rural 100. Sedangkan hirarki kota diberikan definisi atas tingkat hirarki kota yakni orde 1 merupakan orde kota tertinggi dimana tidak ada fasilitas kekotaan yang tidak dipenuhi 0, sampai orde IV dimana fasilitas kota tidak dipenuhi 100. Metode yang digunakan adalah metode stepwise menggunakan software SPSS Versi 6.0. Berdasarkan hasil analisis regresi dibuatkan kurva sewa lahan bid land rent curva pertanian atas dasar NHT.

4. Analisis Nilai Bangunan

Dalam penentuan nilai bangunan pun dilakukan dengan dua cara yaitu berdasarkan nilai jual objek pajak NJOP bangunan yang dilakukan melalui pencatatan bukti PBB dan dengan menggunakan metode CVM. Faktor-faktor yang dijadikan dasar 94 klasifikasi bangunan dalam NJOP adalah 1 bahan yang digunakan, 2 rekayasa, 3 letak, dan 4 kondisi lingkungan dan lain-lain. Nilai bangunan dihitung dengan menggunakan metode CVM Contingent Valuation Method yakni dengan cara menanyakan besarnya nilai kesediaan menjual bangunan rumah dari responden. Besarnya nilai bangunan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : NLR b = WTP b ............................................................................................14 n WTP b =  WTP i ni .................................................................................15 i=1 dimana : NLR b = Nilai Perumahan klasifikasi tipe rumahke-i Rpm 2 WTP b = Rata-rata kesediaan menjual rumah Rpm 2 WTP i = Kesediaan menjual responden ke i Rpm 2 orang ni = Jumlah responden orang Adapun klasifikasi rumah sebagai berikut: Tabel 24. Klasifikasi kelas rumah berdasarkan kondisi fisik bangunan No Parameter Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 1 Luas lantai 50 m 2 50 – 120 m 2 100 m 2 2 Jenis lantai Tanahtegel Tegelkeramik Keramikmarmer 3 Jens atap Ijukgenteng tanah Genteng tanahsemen Genteng tanah keramikkayu 4 Jenis dinding terluas Batakopapan kayu biasa bambu Tembok kayu indah Tembok kayu indah 5 Penerangan Minyak tanahlistrik 450 Watt Listrik 450 – 900 Watt Listrik 900 Watt 6 Sumber air minum Sumursungai SumurPAM pompa air PAMpompa air 7 MCK SungaiMCK umum MCK Sendiri MCK Sendiri Dalam penelitian ini ingin diketahui pola hubungan nilai bangunan yang dihipotesiskan dipengaruhi oleh variabel bebas yakni variabel kategori zona x 1 dan variabel hirarki kota x 2 , dengan model regresi berikut. Y i = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 ..........................................................................................16 dimana; Y i = Nilai bangunan Rpm 2 a,b = konstanta x 1 , x 2 = kategori zona lahan dan hirarki kota 95 Variebal kategori zona direpresentasikan sebagai persentasi lahan rural di setiap zon yakni zona kekotaan memiliki persentase lahan rural 0, sampai zona rural area yang memiliki persentase lahan rural 100. Sedangkan hirarki kota diberikan definisi atas tingkat hirarki kota yakni orde 1 merupakan orde kota tertinggi dimana tidak ada fasilitas kekotaan yang tidak dipenuhi 0, sampai orde IV dimana fasilitas kota tidak dipenuhi 100. Metode yang digunakan adalah metode stepwise menggunakan software SPSS Versi 6.0. Berdasarkan hasil analisis regresi dibuatkan kurva nilai bangunan.

5. Analisis nilai lahan berdasarkan NHT lahan hutan produksi