Kondisi Sosial Ekonomi Kondisi Jaringan Jalan

76 Cekungan Lembang, Mintakat Tangkuban Perahu Cimahi, Cisarua dan Parongpong, serta Wilayah Mintakat Kota Bandung Mintakat Ciwangi, Ciburial dan Manglayang yang bekembang akibat desakan kebutuhan perumahan. Perubahan penggunaan lahan terbesar terjadi akibat pesatnya pertumbuhan perumahan terorganisir yang dikembangkan oleh developer selama kurun waktu tahun 1986 hingga tahun 1997. Ijin lokasi yang telah dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan dan Bappeda Kabupaten Bandung sebanyak 105 ijin lokasi yang telah menempati areal seluas 3.611 ha. Dari 105 ijin lokasi tersebut 56 ijin yang meliputi 460 ha sudah selesai dibangun, 26 ijin mencakup seluas 460 ha dalam proses konstruksi dan pemasaran, sedang 23 ijin mencakup luas 2.265 ha belum dibangun. Sebagian besar lahan yang dibangun ini berada di aral pertanian tanaman keras dan non tanaman keras.

E. Kondisi Sosial Ekonomi

Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang KBU pada tahun 1998, jumlah penduduk KBU mencapai 833.398 jiwa dengan rata-rata kepadatan penduduk 23 jiwaha. Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Sukajadi 193 jiwaha dan Kecamatan Cibeunying Kidul 180 jiwaha, sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Cikalong Wetan 6 jiwaha dan Kecamatan Cilengkrang 8 jiwaha. Kecenderungan pertumbuhan penduduk di KBU terus meningkat yang mana pada tahun 2010 RUTR KBU penduduk KBU diperkirakan akan mencapai 1.219.414 jiwa dengan kepadatan rata-rata 31 jiwaha. Kepadatan penduduk ini semakin meningkat terutama di Kecamatan Cimahi Utara, Padalarang dan Cimenyan dengan jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Cimenyan 181 563 jiwa dan jumlah penduduk terkecil berada di Kecamatan Padalarang yaitu 5.215 jiwa. Pertumbuhan dan peningkatan kepadatan penduduk di KBU menjadi persoalan penting berkaitan dengan perlindungan kawasan. 77 Penduduk KBU sebagian besar bermatapencaharian pada sektor pertanian, sedangkan sentra-sentra perekonomian perdagangan dan distribusi hasil pertanian berada pada simpul-simpul kota seperti Kota Lembang dan Kota Cimahi. Perkembangan perekonomian KBU maupun kondisi ekonomi masyarakat, pada saat ini dipengaruhi juga oleh perubahan pemanfaatan lahan.

F. Kondisi Jaringan Jalan

Kondisi sistem jaringan jalan di KBU dan sekitarnya menunjukkan poros Utara-Selatan yang berpotongan dengan poros Barat-Timur, diikuti bentuk radial konsentrik untuk sistema jaringan di Selatan. Hal ini diakibatkan oleh kondisi fisik wilayah yang cukup berat untuk kawasan Utara. Dari segi dimenasi jalan dan fungsi jalan, di KBU merupakan jalan arteri primer dan kolektor primer. Sementara itu di setiap perdesaan telah terbangun jalan desa yang menghubungkan antar dusun dan antar dusun, dengan demikian maka kondisi infrastruktur jalan dapat dikategorikan baik. Kemudian dengan jaringan yang cukup rapat telah membuka akses ke berbagai tempat, sehingga dari segi aksesibilitas di KBU cukup tinggi.

G. Karekteristik Biofisik Kawasan Bandung Utara