39
Sander et al 1995 dalam Enters 1999, ketidakseimbangan ini diakibatkan oleh kegagalan pasar market failure. Terjadinya degradasi karena tidak semua biaya dan
manfaat dalam proses produksi pertanian atau lainnya direfleksikan dalam harga pasar. Biaya off-site, misalnya, dari pertanian di lahan curam, tidak direfleksikan
dalam harga hasil pertanian, dan tidak juga dalam membuat keputusan petani. Namun di lahan perkotaan atau suburban, pasar akan merefleksikan nilai
lingkungan lahan bergantung pada aksi publik terhadap kebutuhan mitigasi ruang terbuka kawasan lindung, pengelolaan penggunaan lahan yang baik oleh kabupaten
dan otoritas perkotaan Balsdon, 2004. Dari perspekstif efisiensi ekonomi, secara ideal, sebenarnya tidak ada kasus penggunaan insentif dalam pengelolaan ruang
terbuka, karena biaya ekonomi, sosial dan lingkungan dan manfaat konservasi akan direfleksikan melalui harga di pasar. Dengan demikian alokasi sumberdaya optimal
dilakukan melalui keputusan individu pemilik lahan Binning, 2004. Berdasarkan pemahaman di atas yang beragam, diperlukan pengertian insentif
yang lebih jelas. Menurut Oxford Modern, insentif adalah suatu pembayaran atau konsensi untuk menstimulasi dalam memperbesar output tenaga kerja. Definisi lain,
insentif adalah perangsang atau pemancing aktivitas, sebagai faktor motivasi dalam meningkatkan aksi, atau stimulan motivasi agar mengambil langkah ke arah yang
diharapkan. Berdasarkan definisi ini, Huszar 1999 mendefinisikan insentif sebagai sesuatu jasa untuk membujuk atau mempengaruhi penerapan suatu etika. Kemudian
menurut Sadyohutomo 2008, insentif merupakan salah satu bentuk kompensasi akibat rencana tata ruang selain kompensasi dalam bentuk pemberian uang tunai,
transfer of development rightdispensasi untuk pembangunan lain, atau bentuk kompensasi lainnya.
2. Jenis dan Macam Insentif
Menurut Enters 1999, insentif dapat dibedakan atas insentif langsung direct incentives
dan insentif tidak langsung indirect incentives Gambar 11. Keduanya adalah instrumen – dalam pandangan secara kasar – yang langsung atau tidak
langsung mempengaruhi keputusan produsen atau konsumen melalui pancingan finansial dan atau non-finansial. Dirancang untuk katalis perubahan dan berdampak
segera pada perilaku individu dan komunitas, insentif langsung disediakan secara
40
langsung bagi pengguna sumberdaya. Sebagai contoh, pajak polusi dan cicilan pajak dalam konservasi tanah bermanfaat bagi pengguna tanah secara langsung dan
memperkuat mereka untuk mengubah produksi kearah praktek-praktek yang lebih berkelanjutan.
Gambar 11. Tipologi Insentif Enter, 1999 Secara umum, insentif langsung terdiri dari Enters, 1999: input-input
pertanian, provisi infrastruktur lokal, bantuan dan subsidi, konsesi pajak untuk investasi dalam praktek-praktek konservasi, green funds, perbedaan fee, penghargaan
dan hadiah, pinjaman dengan kredit berbunga rendah, dan pembagian biaya perencanaan arrangement. Sedangkan insentif tidak langsung terdiri dari insentif
variabel dan insentif enabling yang dibedakan sebagaimana Tabel 8. Tabel 8. Pembedaan Insentif Variabel dari Insentif Enabling
Insentif Variabel Insentif Enabling
Sectoral Macro economic
Harga input dan output Nilai tukar Securitas lahan
Pajak Pajak
Aksesibilitas Subsidi
Suku bunga Pengembangan pasar
Tarif Fiskal dan meneter Devolusi manajemen sumberdaya alam
Desentralisasi pengambilan keputusan Fasilitas kredit
Securitas nasional Sumber: IFAD 1996;1998 dalam Enters 1999
Insentif
Insentif Langsung
Insentif tidak langsung
Insentif Variabel Insentif enabling
Insentif sektoral Insentif makro-
ekonomi
41
Kemudian menurut Setiobudi 2008, terdapat 3 tiga kelompok perangkat mekanisme insentif dan disinsentif yaitu 1 pengaturanregulasikebijakan, 2
ekonomikeuangan sebagai penerapan dari pengenaan pajak dan retribusi, dan 3 pemilikanpengadaan langsung oleh pemerintah atau swasta. Rincian jenis insentif
dan disinsentif dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jenis Insentif dan Disinsentif
Kelompok Perangkat Mekanisme Insentif
dan Disinsentif Obyek
Guna Lahan Pelayanan Umum Prasarana
1 2
3 4
1 Pengaturanregulasi kebijaksanaan
1
Pengaturan hukum pemilikan lahan oleh
private.
2
Pengaturan sertifikasi tanah.
3
Amdal
4
TDR
5
Pengaturan perizinan:
-
Izin prinsip; izin usahatetap.
-
Izin lokasi.
-
Planning permit.
-
Izin gangguan
-
IMB.
-
Izin penghunian
-
bangunan IPB. 2 EkonomiKeuangan
1
Pajak lahanPBB.
2
Pajak pengembangan lahan.
3
Pajak balik namajual beli lahan.
4
Retribusi perubahan lahan.
1
Pajak kemacetan.
2
Pajak pencemaran.
3
Retribusi perizinan;
- Izin prinsip;
1
User chargetool
for plan.
2
Initial cost for land con-
solidation.
5
Development Impact Fees.
6
Betterment tax. kompensasi
- izin usaha tetap.
- Izin lokasi. - Izin rencna.
- Izin gangguan.
- IMB. - Izin peng-
hunian banguan PB
4
User charge atas pelayanan
umum.
42
Tabel 9 lanjutan
1 2
3 4
5
Subsidi untuk pengadaan
pelayanan umum oleh
pemerintah atau swasta
3 Pemilikan pengadaan langsung
oleh pemerintah 1 Penguasaan lahan oleh
pemerintah 1 Pengadaan
pelayanan umum oleh
pemerintah air bersih,
pengumpulan pengolahan
sampah, air kotor, listrik,
telepon, angkutan
umum.
1
Pengadaan infrastruktur
oleh pemerintah.
2
Pembanguna n perumahan
oleh pemerintah.
3
Pembanguna n fasilitas
umum 0leh pemerintah.
Sumber : Petunjuk Operasional RTRW Kota Bandung dalam Setiobudi 2008
Menurut Binning 2004, karena pasar tidak menyediakan bagi nilai dan jasa lingkungan yang disediakan lahan konservasi, pendekatan alternatif dilakukan dengan
mengidentifkasi biaya dan manfaat insentif yang didasarkan pada ukuran kegiatan konservasi di kawasan lindung woodlands. Apabila biaya dan manfaat ini dapat
dengan mudah dikuantifikasikan, dapat dijadikan dasar dalam pembagian manfaat. Pada Tabel 10 dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi biaya dan manfaat
antara kawasan lindung di lahan milik dan kawasan lindung publik. Kemudian menurut EVA dan MAP 2001 insentif konservasi adalah
penerapan finansial untuk mempengaruhi cara orang berfikir dan berbuat, dimana tujuannya bukan sebagai kompensasi bagi pemilik lahan untuk oportunitas
kehilangan penggunaan lahan, tetapi lebih sebagai penyedia kontribusi untuk biaya mempertemukan ekspektasi konservasi komunitas, mencoba untuk mencakup
komunitas dalam perlindungan sisa flora dan fauna dan untuk meningkatkan kelestarian praktek-praktek manajemen. Namun menurut Balsdon 2003, bahwa
pada kenyataannya, banyak eksternalitas mirip “ the tragedy of the commons”, sehingga pemilik lahan tidak memperoleh manfaat konservasi habitat atau kontrol
erosi secara pribadi, sehingga investasinya merugi.
43
Tabel 10. Biaya Dan Manfaat Kawasan Lindung di Lahan Milik dan Lahan Publik
Biaya Cost Manfaat Benefits
Lahan Milik landholders Publik
Lahan milik landholders
Publik Opportunity cost sama
dengan pelarangan penggunaan lahan contoh
untuk ladang penggembalaan
Kehilangan opsi penggunaan di
masa depan Nilai kapital pagar
pembatas Terlindunginya
konservasi ekosistem
Tenaga kerja untuk konstruksi pagar pembatas
tata batas Bahan pembatas
pal batas Memungkinkan
meningkatkan manajemen pertanian
Meningkanya etika manajemen lahan
Biaya pemeliharaan pagar pembatas pal batas
Jasa tambahan dan fasilitas
Kesenangan Aliran dampak
pada lahan milik lainnya
Biaya manajemen konservasi masa depan
Administrasi program
Nilai yang hilang dan nilai lahan
Sumber: Binning, 2004
H. Contoh Penerapan Insentif Dalam Mendorong Mempertahankan Guna