Penentuan hirarki kota Analisis Penentuan struktur ruang KBU

85

E. Metode Analisis

1. Analisis Penentuan struktur ruang KBU

Struktur ruang KBU yang akan diteliti adalah hirarki kota dan sistem perkotaan yang ada di KBU, sistem penggunaan lahan kota dan diferensiasi perubahan guna lahan dari guna lahan kota sampai ke guna lahan kedesaan dan transformasi struktur penggunaan lahan. Penentuan hirarki kota ditujukan untuk mengetahui satuan-satuan wilayah pengembangan SWP yang menjadi dasar untuk mengetahui sistem penggunaan lahan di setiap SWP dan diferensiasinya.

a. Penentuan hirarki kota

Metode penentuan hirarki kota dan sistem perkotaan dilakukan dengan cara mengidentifikasi perkembangan fasilitas pelayanan dan infrastruktur dari pusat-pusat pertumbuhan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Adapun fasilitas pelayanan dan infrastruktur yang jadi indikator masing-masing pusat pertumbuhan adalah sebagai berikut:  Kedudukannya sebagai pusat pemerintahan atau pelayanan umum lainnya;  Jangkauan pelayanan yakni cakupan luas pelayanan yang dibedakan atas jangkauan nasional, kabupaten dan lokal;  Kepadatan penduduk;  Fasilitas pelayanan yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan, pariwisata, dan fasillitas pelayanan lainnya.  Infrastruktur terkait dengan jaringan jalan, pelabuhan udara dan infrastruktur lainnya.  Kegiatan perdagangan dan peindustrian, dibedakan atas skala besar, sedang dan kecil. Sebagai acuan penetapan orde kota adalah yang dikembangkan Sinulingga 2005 yang telah disesuaikan sebagaimana Tabel 23. Tabel 23. Kriteria Penetapan Orde Kota di KBU Sumber: Sinulingga 2005, hal. 68 Orde Kota Kedudukan Jangkauan Pelayanan km Kepadatan penduduk per ha Fasilitas pelayanan Infrastruktur Kegiatan I Ibukota propinsi atau pusat-pusat pembangunan nasional atau ibukota provinsi Cakupan nasional 100 jiwa Universitas, rumah sakit tipe A, pusat import dan ekspor, gedung pembelajaanpusat pasar, pusat bank kantor wilayah bank, dan kantor pemerintah Lapangan udara internasional nasional, jalan nasional, station kereta api, terminal bis terpadu Industri besar yang modern, ekspor, jasa perdagangan, dan perbankan internasional II Ibukota kabupaten kota, atau dan pusat pengembangan wilayah, atau kota besar Cakupan propinsi dan kabupatenkota 50 - 100 Sekolah Menengah Atas, rumah sakit tipe B, pusat pasarbank, kantor pemerintah Jalan nasional dan jalan propinsi, jaringan kereta api utama dan terminal bis Agro industri, jasa perdagangan, grosir, dan bank III Ibukota kecamatan Cakupan pelayanan beberapa kecamatan 20 – 50 Sekolah Menengah Atas, rumah sakit tipe C, pasar dan kantor pemerintah Jalan provinsi dan jalan kabupaten, jalan kereta api, terminal bis Industri kecil, sortir dan penyimpanan hasil produksi IV Ibukota kecamatan Cakupan kecamatan ybs 5 – 20 SMP, puskesmas pembantu, kantor pemerintah Jalan kabupaten Perdagangan eceran, penyimpanan sementara hasil pertanian 87

b. Penentuan sistem penggunaan lahan kota