Gambar 11. Peta sungai-sungai bermuara di Teluk Saleh Kabupaten Sumbawa 80
Tabel 13. Sungai yang bermuara di Teluk Saleh Kabupaten Sumbawa
No Kecamatan
Nama Sungai Muara
Tipe
1. Moyo Hilir
Kokar Prajak Teluk Prajak
Intermitten Kokar Labuhan Ijuk
Labuhan Ijuk Intermitten
Kokar Senika Teluk Labuhan Ijuk
Intermitten Kokar Songkong
Teluk Labuhan Ijuk Annual
2. Lape
Brang Nangabangka Labuhan Kuris
Parennial 3.
Maronge Kokar Aiteras
Teluk Penyiki Intermitten
Kokar Sampanbela Teluk Tanjung Dewa
Intermitten Brang Maronge
Maronge Parennial
Brang Bera Maronge
Parennial Brang Kolong
Maronge Annual
4. Plampang
Brang Nangabu Teluk Labutunuk
Parennial Brang Nangagali
Tanjung Nangagali Parennial
5. Tarano
Brang Kubirkijang Teluk Gagak
Annual Brang Boal
Teluk Gagak Annual
Brang Lementa Parang
Annual Brang Kesaming
Parang Intermitten
Brang Jambu Labuhan Jambu
Intermitten Brang Ketapang
Ketapang Intermitten
Brang Banga Banga
Intermitten Brang Kunil
Kunil Intermitten
Brang Ode Teluk Kunil
Intermitten Brang Pidang
Pidang Intermitten
Sumber: DKP NTB 2010 81
Gambar 12. Peta kedalaman perairan di Teluk Saleh Kabupaten Sumbawa
Gambar 13. Peta sebaran kedalaman perairan di Teluk Saleh Kabupaten Sumbawa
83
Hasil pengukuran kedalaman perairan pada lokasi sampling di Teluk Saleh berkisar antara 4-16 m. Kedalaman optimal budidaya rumput laut sistem long line
berkisar antara 1 - 10 m Radiarta et al. 2003. Sedangkan kedalaman optimal untuk budidaya ikan kerapu di KJA berkisar antara 15 - 25 m DKP, 2005;
Radiarta et al. 2003. Kedalaman perairan di wilayah perairan Teluk Saleh Kabupaten Sumbawa memiliki kisaran nilai yang mendukung bagi budidaya laut,
untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu dengan sistem keramba jaring apung. Secara rinci sebaran spasial kedalaman perairan di wilayah penelitian disajikan
pada Gambar 13. 4.4.2. Pasang Surut
Pasang surut pada proses penentuan alokasi pemanfaatan ruang difungsikan sebagai salah satu parameter dalam evaluasi daya dukung perairan,
untuk budidaya rumput laut dan keramba jaring apung. Untuk mengetahui sifat perairan Teluk Saleh dilakukan pengamatan pasang surut sebagai fenomena air
laut yang dapat diamati sehari-hari. Hasil pengamatan dievaluasi dengan pendekatan harmonik air laut untuk mendapatkan konstanta harmonik barupa
amplitudo A dan beda fase g . Kemudian dianalisa untuk mendapatkan tipe
pasang surut, kedudukan air laut terendah dan tertinggi yang mungkin terjadi, besar mean sea level S
Pengamatan pasang surut di Teluk Saleh dilakukan pada tanggal 1-15 Maret 2010. Data yang digunakan berupa data numerik yang disusun dalam tabel
kedudukan tinggi air laut dalam satuan sentimeter tiap jam 24 jam untuk 15 hari pengamatan dan sudah terkoreksi. Perhitungan dengan metode Admiralty,
yaitu perhitungan untuk mencari harga amplitudo A dan beda fase g , besar amplitudo dan beda fase setiap konstanta
harmonik pasang surut yang merupakan sifat-sifat dari suatu perairan. Termasuk juga komponen pasang surut yang terbesar dan terkecil, tunggang air rata-rata dan
waktu pasang surut purnama.
dari data pengamatan selama 15 piantan hari pengamatan dan mean sea level S
yang sudah terkoreksi. Dari besaran amplitudo A dan beda fase g
konstanta harmonik pasang surut air laut yang diperoleh, dapat dianalisis sifat-sifat perairan
Teluk Saleh melalui karakter pasang surutnya, yaitu:
a. Tipe Pasang Surut
Penentuan tipe pasut di Teluk Saleh dilakukan dengan pendekatan nilai F Form-zahl atau konstanta pasang surut tidal constant. Nilai F diperoleh dengan
menggunakan formula F pada kriteria counter yaitu :
Berdasarkan hasil pengukuran pasang surut, amplitudo komponen pasang surut utama di perairan Teluk Saleh sebagai berikut :
•
AM
2
•
AS amplitudo dari anak gelombang pasang surut Harian Ganda rata-rata
yang dipengaruhi oleh bulan = 31,60 cm
2
•
AK amplitudo dari anak gelombang pasang surut Harian Ganda rata-rata yang
dipengaruhi matahari = 10,69 cm
1
•
O amplitudo dari anak gelombang pasang surut Harian Tunggal rata-rata
yang dipengaruhi oleh deklinasi bulan dan matahari = 23,29 cm
1
Dari nilai komponen pasang surut utama tersebut diperoleh nilai F Form-zahl atau konstanta pasang surut tidal constant sebesar 0,88 atau berada dalam
kisaran 0,25 F 1,50 yang berarti tipe pasang surut campuran mixed type yang dominan ke Harian Ganda mixed semi-diurnal. Interpretasi dari tipe pasut
yaitu dalam sehari semalam terjadi dua kali pasang dan dua surut. Secara detail tipe pasut di Teluk Saleh berdasarkan hasil pengukuran disajikan pada Gambar
14. amplitudo dari anak gelombang pasang surut Harian Tunggal yang
dipengaruhi oleh deklinasi matahari = 14,08 cm
b. Kedudukan Air Laut Tertinggi dan Terendah
Penentuan kedudukan air laut tertinggi dan terendah mengacu pada formula berikut ini.
Mean High Water Spring MHWS = Z
+ M
2
+ S Mean High Water Neap
2
MHWN = Z + M
2
- S Mean Low Water Spring
2
MLWS = Z
- M
2
+ S Mean Low Water Neap
2
MLWN = Z - M
2
- S Nilai Z
2
diperoleh dari perhitungan, yaitu: Z = S
Gambar 14. Tipe pasang surut berdasarkan hasil pengukuran di Teluk Saleh Kabupaten Sumbawa
Dari konstanta harmonik pasang surut tersebut diperoleh nilai kedudukan air laut tertinggi dan terendah sebagai berikut :
MHWS : Air laut tertinggi saat pasut purnama =
178,0 cm MHWN : Air laut tertinggi saat pasut mati
= 156,7 cm
MLWS : Air laut terendah saat pasut purnama
= 114,9 cm
MLWN : Air laut terendah saat pasut mati =
93,9 cm
4.4.3. Gelombang
Gelombang yang terjadi di Teluk Saleh merupakan gelombang yang dibangkitkan di dalam teluk. dan arah gelombang bervariasi sesuai angin
musiman. Menurut Bappeda Kabupaten Sumbawa 2007, pada musim barat angin berhembus dari barat laut, sedangkan pada musim timur angin berhembus
dari tenggara. Pada umumnya tinggi gelombang di sekitar pantai dan di tengah teluk berbeda besarannya pada kondisi kecepatan angin yang sama karena
terdapat perbedaan panjang daerah pembangkitan gelombang. Untuk kecepatan angin yang kecil seperti 1 mdet, tinggi gelombang di perairan dekat pantai sekitar
10 cm, sedang di tengah teluk sekitar 15 cm. Pergerakan air dalam bentuk gelombang dan arus, merupakan faktor yang
penting dalam budidaya laut Gelombang yang ketinggiannya melebihi dari persyaratan tumbuh rumput laut bisa merusak budidaya rumput laut dan
konstruksi unit budidaya kerapu. Tinggi gelombang yang sesuai untuk budidaya rumput laut dan budidaya ikan kerapu di KJA adalah 0.20-0.30 m Puslitbangkan
1991; Hidayat 1994; Sulistijo 1996; Aslan 1998; Efendi 2004; FAO 2009.
4.4.4. Arus
Arus yang terjadi di Teluk Saleh umumnya merupakan arus permukaan dimana bergeraknya massa air secara horisontal di permukaan akibat tiupan angin
dan arus pasang surut yaitu bergeraknya massa air secara horisontal akibat gerak vertikal permukaan air laut karena proses pasang surut sebagai hasil interaksinya
dengan batas-batas perairan. Arus pasang surut tide induced current di Teluk Saleh terjadi sesuai dengan tipe pasang surutnya yaitu arus menuju dalam teluk
pada saat pasang dan arus menjauhi pantai pada saat air laut surut. Budidaya rumput laut sistem long line parameter kecepatan arus berkaitan
dengan proses pertukaran dan pengangkutan unsur hara, transpor sedimen, sistem penjangkaran dan penempelan kotoran pada tallus rumput laut. Arus yang terlalu
cepat akan mematahkan rumput laut dan merusak bentangan, sedangkan arus yang sangat lambat bisa menyebabkan rumput laut kekurangan nutrien yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan juga dapat menyebabkan kotoran dan organisme pengganggu hama gampang menempel. Budidaya ikan kerapu di KJA parameter kecepatan
arus berkaitan dengan proses pertukaran oksigen dan sisa metabolisme, penyebaran plankton, dan transpor sedimen. Kecepatan arus juga berdampak
langsung pada penempelan biofouling pada jaring dan rusaknya instalasi budidaya bahkan dapat menghanyutkannya.
Hasil pengukuran arus pada lokasi sampling di Teluk Saleh berkisar antara 0,17-0,33 mdt. Kecepatan arus untuk pertumbuhan optimal untuk budidaya
rumput laut sistem long line berkisar antara 0,20-0,30 mdetik DKP, 2002; Radiarta et al. 2003. Sedangkan kecapatan arus untuk budidaya ikan kerapu di
KJA berkisar antara 0,20 – 0,50 mdetik Gufron dan Kordi, 2005; DKP, 2002. Kecepatan arus di wilayah perairan Teluk Saleh Kabupaten Sumbawa memiliki
kisaran nilai yang mendukung bagi budidaya laut, untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu dengan sistem keramba jaring apung. Secara spasial sebaran
kecepatan arus di wilayah penelitian disajikan pada Gambar 15.
Gambar 15. Peta sebaran kecepatan arus di Teluk Saleh Kabupaten Sumbawa 88