Gelombang Kedudukan Air Laut Tertinggi dan Terendah

4.4.5. Hidrodinamika Pola Arus

Berdasarkan penelitian BRKP 2010 menunjukkan bahwa hasil simulasi arus yang dibangkitkan oleh pasut secara umum menunjukkan bahwa arus yang memasuki Teluk Saleh berasal dari Laut Flores yang terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa. Massa air tersebut mengalir melewati dua selat yang masing- masing berada di sebelah barat daya dan timur Pulau Moyo. Simulasi hidrodinamika menunjukkan bahwa arus yang mengalir melewati Selat Batahai Sebelah Timur P. Moyo lebih dominan dibandingkan dengan Selat Saleh Sebelah Barat Daya P. Moyo. Hal ini terjadi karena batimetri perairan di Selat Batahai lebih dalam, sedangkan batimetri perairan di Selat Saleh jauh lebih landai. Pertemuan dua arus utama yang berasal dari kedua selat tersebut mengakibatkan terbentuknya beberapa arus memutar eddy yang terkonsentrasi di bagian utara perairan, sehingga mengakibatkan perairan Teluk Saleh bagian utara jauh lebih dinamis dibandingkan bagian selatan perairan. Pola Arus Pasut Kondisi Perbani Pola arus pasut hasil simulasi model pada kondisi pasut Purnama Neap Tide Condition adalah sebagai berikut: a. Pola arus saat air menjelang surut menunjukkan bahwa arus bergerak memasuki Teluk Saleh dari kedua selat dengan kecepatan relatif rendah 0,5 – 1 mdetik, dimana arus yang masuk melewati Selat Batahai memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan arus yang masuk dari Selat Saleh. Gambar 17. A memperlihatkan beberapa eddy dengan diameter terbesar mencapai 1 km. Eddy ini terbentuk di zona pertemuan arus yang terletak tepat di sebelah selatan Pulau Moyo. Terlihat pula bahwa muka laut perairan bagian selatan Teluk Saleh memiliki elevasi yang lebih tinggi dibanding muka laut bagian utara. b. Saat air surut pada kondisi pasut Perbani Gambar 17. B memperlihatkan bahwa secara umum elevasi perairan Teluk Saleh bagian selatan lebih tinggi dibanding elevasi muka laut bagian utara. Hal ini menimbulkan arus bergerak keluar dari Teluk Saleh melalui kedua selat, dimana kecepatan arus yang melewati Selat Batahai lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan arus yang melewati Selat Saleh. Kecepatan arus di Teluk Saleh pun melemah, sehingga eddy yang terbentuk baik pada saat menjelang surut kehilangan gaya penggeraknya yang mengakibatkan kecepatan dan diameter eddy berkurang. c. Saat air menjelang pasang pada kondisi pasut Perbani Gambar 17. C memperlihatkan bahwa secara umum elevasi muka laut perairan Teluk Saleh relatif lebih rendah dibandingkan perairan sekitarnya. Akibatnya timbul arus berkecepatan tinggi ~ 6 mdetik yang memasuki Teluk Saleh melalui Selat Batahai. Terlihat pula adanya arus berkecepatan lebih rendah yang meninggalkan Teluk Saleh melalui selat tersebut. Di bagian Selat Saleh, terdapat pula aliran arus yang meninggalkan Teluk Saleh dengan kecepatan yang lebih rendah dibandingkan kecepatan arus yang memasuki Teluk Saleh melalui Selat Batahai. Kondisi arus ini mengakibatkan eddy melemah. d. Saat air pasang pada kondisi pasut Perbani Gambar 17. D memperlihatkan adanya aliran arus yang memasuki Teluk Saleh melalui Selat Batahai dan meninggalkan Teluk Saleh melalui Selat Saleh. Elevasi muka air rata-rata meningkat dengan ketinggian yang hampir seragam di seluruh perairan Teluk Saleh dan eddy kembali terbentuk dengan baik Pola Arus Pasut Kondisi Purnama