Teknik Penentuan Responden METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Identifikasi dan Penentuan Atribut Lima Dimensi Keberlanjutan

Tahap pertama dari analisis ini adalah melakukan review dan menentukan atribut dari kelima dimensi keberlanjutan pengelolaan rumput laut di lokasi penelitian. Penentuan atribut mempertimbangkan prinsip-prinsip sistem budidaya rumput laut berkelanjutan FAO, 2009. Penentuaan atribut untuk masing-masing dimensi diperoleh melalui review literatur untuk masing- masing dimensi keberlanjutan yang relevan dengan penelitian ini seperti indikator dari Rapfish Kavanagh, 2001; Tesfamichael dan Pitcher 2006; Charles 2000; Nikijuluw 2002 dan Arifin 2008, Alder et al. 2000, Soekartawi, 2002, selanjutnya dilakukan wawancara mendalam dengan para pakar masing-masing dimensi untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan atribut dalam penelitian ini.

1. Penentuan atribut untuk dimensi ekologi adalah atribut yang

berpengaruh terhadap keberlanjutan pengelolaan budidaya laut untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu di KJA. Atribut dalam dimensi ekologi mencerminkan bagaimana kondisi biologi, gentika dan biofisik perairan dapat mendukung petumbuhan dan produksi, sehingga akan menopang keberlanjutan pengelolaan rumput laut

2. Penentuan atribut dimensi ekonomi atribut yang berpengaruh terhadap

keberlanjutan pengelolaan budidaya laut untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu di KJA. Atribut dalam dimensi ekonomi mencerminkan bagaimana usaha budidaya rumput laut memberikan manfaat ekonomi secara mikro maupun makro sehingga akan menopang keberlanjutan pengelolaan berdampak terhadap keberlanjutan pengelolaan budidaya laut untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu di KJA.

3. Penentuan atribut dimensi sosial atribut yang berpengaruh terhadap

keberlanjutan pengelolaan termasuk tatanan sosial di wilayah penelitian. Atribut dalam dimensi sosial-budaya mencerminkan bagaimana kegiatan sosial-budaya masyarakat setempat dapat menjamin keberlanjutan pengelolaan budidaya laut untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu di KJA.

4. Penentuan atribut dimensi teknologi atribut yang berpengaruh terhadap

keberlanjutan pengelolaan. Atribut dalam dimensi teknologi dan infrastruktur mencerminkan teknologi yang diterapkan dan ketersediaan infrastruktur dapat mendukung atau menopang keberlanjutan pengelolaan budidaya laut untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu di KJA.

5. Penentuan atribut dimensi kelembagaan atribut yang berpengaruh

terhadap keberlanjutan pengelolaan. Atribut dalam dimensi hukum dan kelembagaan mencerminkan ketersediaan perangkat hukum dan keberadaan kelembagaan yang mendukung atau menopang keberlanjutan pengelolaan budidaya laut untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu di KJA. Identifikasi dan penetuan atribut akan menghasilkan atribut-atribut yang berpengaruh terhadap keberlanjutan pengelolaan budidaya laut untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu di KJA. Secara rinci hasil identifikasi dan penentuan atribut dari masing-masing dimensi keberlanjutan pengelolaan budidaya laut untuk komoditi rumput laut disajikan pada Lampiran 1-5 dan untuk komoditi ikan kerapu di KJA disajikan pada Lampiran 6-10.

b. Proses Ordinasi

Tahap ketiga dari analisis ini adalah melakukan proses ordinasi setelah pemberian setiap atribut dan dimensi. Melalui analisis MDS, maka posisi titik keberlanjutan dapat divisualisasikan dalam dua dimensi sumbu vertikal dan horisontal. Melalui metode rotasi sumbu maka posisi titik-titik tersebut dapat diproyeksikan pada garis mendatar dimana titik ekstrem “buruk” diberi nilai skor 0 dan titik ekstrim “baik” diberi skor 100 . MDS dapat mempresentasikan metode ordinasi secara efektif. Objek atau titik yang diamati dipetakan kedalam ruang dua atau tiga dimensi, sehingga objek atau titik tersebut diupayakan sedekat mungkin terhadap titik asal. Dengan kata lain, dua titik atau objek yang sama dipetakan dalam satu titik yang saling berdekatan satu sama lain.