158
3. Manfaat Pendayagunaan Modal Sosial
Menurut Marwani dalam Aprilia Theresia, dkk 2014: 49 menyebutkan bahwa keberadaan modal sosial dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bekerjanya
komunitas atau kelompok. Secara terperinci, manfaat tersebut yakni: 1 memberikan kemudahan dalam mengakses informasi, 2 menjadi media
pembagian kekuasaan dalam komunitas, 3 mengembangkan solidaritas, 4 memungkinkan mobilisasi sumber daya komunitas, 5 memungkinkan pencapaian
bersama, dan 6 membentuk perilaku kebersamaan dan berorganisasi komunitas. Penelitian Coleman 2009: S95 berfokus pada pemanfaatan social capital
dalam pembentukan human capital. Coleman mendefinisikan modal sosial sebagai sumber penting bagi para individu dan sangat mempengaruhi kemampuan mereka
untuk bertindak meningkatkan kualitas hidupnya atau sering disebut sebagai human capital. Lebih lanjut Coleman menggambarkan bahwa modal sosial dapat
memudahkan pencapaian tujuan yang sulit dicapai. Modal sosial terbentuk ketika relasi antara manusia mengalami perubahan positif yang membuat seseorang
mudah melakukan tindakan. Seperti halnya sumber daya manusia, modal sosial juga tidak memiliki wujud yang real, namun dapat dirasakan melalui keterampilan
dan pengetahuan dalam memudahkan kegiatan dan membentuk jejaring atau relasi antar manusia.
Modal sosial Kader Desa dalam pelaksanaan program Pemberdayaan Masyarakat sedikit banyak telah membantu keberhasilan program. Sesuai dengan
pendapat Ahli, maka peneliti membagi manfaat Modal Sosial menjadi tiga pembahasan utama yakni, 1 manfaat modal sosial terhadap modal manusia, 2
159 manfaat modal sosial terhadap efektivitas dan efisiensi program, serta 3 manfaat
modal sosial terhadap peningkatan sarana dan prasarana program. Berebapa keberhasilan yang tampak di Desa Bangujiwo dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Wujud Pendayagunaan Modal Sosial
Program Wujud Pendayagunaan Modal Sosial
Modal Manusia Efektivitas dan Efisiensi
Peningkatan Sarana dan
Prasarana
PPKBD 1 Peningkatan
pengetahuan Kader
1 Ketepatsasaran program
2 Ketepat waktuan program
Belum tampak
Posyandu 1 Peningkatan
pengetahuan 2 Peningkatan
prestasi program
1 Ketepatsasaran sosialisasi
2 Ketepatwaktuan pelaporan data
1 Reward kinerja
2 Iuran dan donasi
PSN 1 Kemampuan
menyelesaikan masalah
1 Ketepatwaktuan pengumpulan data
Belum tampak
TKPK 1 Kemampuan
pengelolaan dan pelaksanaan
program
2 Peningkatan keterampilan
1 Ketepatsasaran membagikan dana
pemerintah 2 Kemudahan menggali
data 3 Kebijaksanaan dan
ketepatwaktuan dalam membagikan dana
pemerintah Belum tampak
Berdasarkan hasil pembahasan setiap elemen program pemberdayaan masyarakat di Desa Bangunjiwo, dapat disimpulkan bahwa Kader Desa memiliki
peran terpenting dalam proses pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan Desa Bangunjiwo mengelola program didorong oleh kemampuan Kader Desa dalam
mendayagunakan modal sosial. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengembangan kualitas Kader Desa berbasis modal sosial yang terencana dan terintegrasi untuk
160 menciptakan Kader Desa yang mampu melaksanakan program pemberdayaan
dengan baik dan berkelanjutan.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan hasil yang maksimal, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam penelitian ini
terdapat kekurangan dan keterbatasan antara lain, a. Peneliti menemukan fenomena yang menarik mengenai kegiatan posyandu,
khususnya posyandu remaja. Akan tetapi dalam penelitian ini hanya dibahas proses pelaksanaannya secara umum. Diharapkan penelitian berikutnya dapat
melakukan penelitian khusus mengenai Posyandu Remaja di Desa Bangunjiwo secara lebih menyeluruh.
b. Penelitian ini berfokus pada program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Kader Desa terutama di bidang kemiskinan dan kesehatan. Akan
tetapi peneliti juga menemukan fenomena pemberdayaan masyarakat yang khas dimiliki oleh Desa Bangunjiwo yakni mengenai pemberdayaan masyarakat di
bidang kebudayaan yang belum dapat diulas dalam penelitian ini.