161
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai modal sosial Kader Desa dalam program pemberdayaan masyarakat di Desa Bangujiwo, maka peneliti
dapat menyimpulkan bahwa program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di Desa Bangunjiwo yakni Program Peran Pembantu Keluarga Berencana Desa
PPKBD, Program Pos Pelayanan Terpadu Posyandu, Program Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN, dan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK.
Proses jalannya program terdiri dari tiga tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Proses perencanaan diawali dengan pembentukan Kader Desa, pelatihan Kader Desa, pembuatan buku administrasi, dan persiapan sarana prasarana. Proses
pelaksanaan berbeda-beda sesuai dengan program masing-masing. Pada dasarnya proses Pelaksanaan secara umum terdiri dari 1 pendataan warga, 2 pelayanan
warga, dan 3 pelaporan hasil data. Pada program Posyandu, pelaksanaan program sudah pada tingkat pemupukan kesejahteraan kelompok. Evaluasi yang dilakukan
yakni dengan melakukan kumpul kader padukuhan, kumpul kader Desa, dan evaluasi secara insidental jika diperlukan. Terdapat kesamaan proses pada tahap
perencanaan dan evaluasi, dikarenakan berbagai program tersebut dikoordinir oleh Pemerintah Desa, sehingga perlakuan yang diberikan Pemerintah Desa hampir
sama.
162 Modal sosial yang terbentuk dalam program pemberdayaan masyarakat
memiliki manfaat terhadap modal manusia, efektivitas dan efisiensi program, dan peningkatan sarana dan prasarana. Peningkatan modal manusia dapat dilihat dari
dari peningkatan kapasitas Kader Desa dalam menguasai materi sesuai dengan bidang garapannya sebagai Kader. Peningkatan efektivitas dan efisiensi program
terwujud dalam ketepatwaktuan Kader mengumpulkan data, ketepatsasaran Kader menentukan sasaran program. Peningkatan sarana dan prasarana hanya dilakukan
oleh program Posyandu saja. Kader Desa memiliki peran terpenting dalam proses pemberdayaan
masyarakat. Keberhasilan Desa Bangunjiwo mengelola program didorong oleh kemampuan Kader Desa dalam mendayagunakan modal sosial. Oleh sebab itu,
perlu dilakukan pengembangan kualitas Kader Desa berbasis modal sosial yang terencana dan terintegrasi untuk menciptakan Kader Desa yang mampu
melaksanakan program pemberdayaan dengan baik dan berkelanjutan.
B. Implikasi