Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat

33 8 Fasilitasi ketahanan masyarakat desa melalui penguatan kewarganegaraan, serta pelatihan dan advokasi hukum. 9 Fasilitasi desa mandiri yang berdaya sebagai subyek pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan desa Yang dilaksanakan secara partisipatif, transparan, dan akuntabel. 10 Fasilitasi kegiatan membangun desa yang dilaksanakan oleh supradesa secara partisipatif, transparan, dan akuntabel. 11 Fasilitasi pembentukan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa BUMN.

3. Pemberdayaan Masyarakat

a. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses yang mengembangkan dan memperkuat kemampuan masyarakat yang berlangsung secara dinamis sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi serta dapat mengambil keputusan secara independen dan mandiri. Pemberdayaan masyarakat yang bersifat dinamis menekankan bahwa adanya proses yang berkesinambungan dan tidak tertentu. Menurut Prijono Pranaka 1996: 77 dalam konsep pemberdayaan, manusia adalah subyek dari dirinya sendiri. Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan kemampuan kepada masyarakat agar menjadi berdaya, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa pemberdayaan harus ditujukan pada kelompok atau lapisan masyarakat yang tertinggal. 34 Menurut Sumodiningrat dalam Sulistyani, 2004: 78-79, bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan. Selanjutnya, Tri 1998: 75 mengungkapkan bahwa pemberdayaan masyarakat meliputi pengembangan enabling, penguatan potensi atau daya empowering, dan kemandirian. Sehingga, pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses menjadikan suatu masyarakat yang belum berdaya menjadi lebih berdaya dari sebelumnya melalui pemberian bekal kemampuan dan penggalian potensi. Pemberdayaan masyarakat sebagai proses dapat dipahami sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh sebab itu pemberdayaan masyarakat haruslah berkesinambungan dan dilaksanakan melalui berbagai tahapan. Dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan merupakan sebuah proses pemberian kekuatan atau power dari agen atau pemberdaya kepada seseorang yang belum berdaya agar mampu memiliki kekuatan untuk beraktifitas sebagaimana semestinya. Proses pembangunan tidak dapat berlangsung secara singkat dan harus dirawat secara terus menerus sampai seseorang mampu mandiri tanpa adanya rangsangan dari agen pemberdaya. Pemberdayaan masyarakat di pedesaan haruslah dilakukan untuk mendukung potensi unik dari suatu desa. Desa terbentuk 35 berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma yang melekat pada masyarakat. Theresia 2014: 95 mengungkapkan bahwa pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, melainkan juga melakukan pemberdayaan berhadap pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, kebertanggungjawaban dan lain-lainnya yang merupakan bagian pokok dari upaya pemberdayaan itu sendiri.

b. Elemen Pemberdayaan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Studi tentang pembinaan kader pembangunan Desa dalam menunjang keberhasilan pembangunan Desa di Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang

0 10 55

HUBUNGAN KEPALA DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DI DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

6 91 245

PENGEMBANGAN DESA WISATA SEBAGAI MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BRAYUT, KECAMATAN SLEMAN, KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

4 22 156

PERAN PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA KEBONAGUNG, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

17 72 197

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SENTRA PERTANIAN DI RUMAH PINTAR “PIJOENGAN” DESA SRIMARTANI, KECAMATAN PIYUNGAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA.

0 1 184

MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN DI DESA WISATA TEMBI KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 6 177

Potensi Produksi Arang dari Hutan Rakyat Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta | Purwanto | Jurnal Ilmu Kehutanan 1856 5888 1 PB

0 0 9

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MENAYU LOR, MRISI DAN BETON, TIRTONIRMOLO, KASIHAN, BANTUL DALAM PROGRAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DESA

0 1 6