149
2. Pendayagunaan Modal Sosial
Modal sosial merupakan sebuah sumber daya atau aset sosial yang berupa norma dan jaringan yang dilandasi atas kepercayaan yang terkoordinasi dengan
baik sehingga menghasilkan kinerja yang lebih efektif dan efisien. Hasbullah 2006: 9-12 menguraikan unsur-unsur pembentuk modal sosial dalam enam unsur-unsur
modal sosial yakni: 1 Kepercayaan trust, 2 Jaringan network, 3 Saling tukar kebaikan reciprocity, 4 Norma norm, 5 Nilai value, dan 6 Tindakan
yang proaktif. Berdasarkan hasil penelitian, modal sosial yang timbul dalam program pemberdayaan masyarakat yakni Jaringan, Kepercayaan, Resiprositas,
serta Nilai dan Norma. Adapun analisis yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis tiap komponen modal sosial dengan rincian sebagai berikut,
a. Jaringan
Jaringan yang terbentuk dalam komponen program pemberdayaan memiliki ikatan yang berbeda-beda. Program pemberdayaan masyarakat yang paling kuat
terdapat pada program posyandu, sedangkan program yang memiliki jaringan lemah yakni TKPK. Program PPKBD didukung oleh 7 aktor utama yang terdiri dari
petugas Kantor Desa Bangunjiwo dan instansi kesehatan. Permasalahan yang dialami oleh jaringan PPKBD adalah Kader Desa belum mampu membentuk
jaringan dengan pihak instansi pendidikan dan donatur secara erat. Program Posyandu didukung oleh delapan aktor yang memiliki pengaruh besar
terhadap jalannya pemberdayaan masyarakat. Aktor pendukung tersebut terdiri dari tokoh masyarakat, masyarakat, dan instansi kesehatan. Namun, berdasarkan hasil
150 analisis jaringan menggunakan Ucinet tersebut, Kader desa yang seharusnya
memiliki peran sentral tidak termasuk dalam kelompok aktor berpengaruh. Setelah peneliti melakukan penggalian data melalui wawancara dan observasi, penyebab
Kader Desa tidak masuk sebagai aktor berpengaruh disebabkan oleh kemandirian masyarakat dalam membentuk jaringan secara individu kepada pihak lain. Karena
kemandirian masyarakat, ketergantungan terhadap Kader Desa semakin berkurang. Hal ini perlu ditingkatkan dan diapresiasi dengan baik untuk kemajuan program
posyandu. Jaringan yang dibentuk oleh PSN saat ini dipengaruhi oleh 13 aktor dengan 4
aktor yang memiliki pengaruh paling besar. Kendala yang dialami pada program ini adalah masyarakat memiliki ketergantungan terhadap Kader Desa dalam
menerapkan kebersihan lingkungan dan prosedural memperoleh keringanan biaya di rumah sakit bagi warga yang terjungkit demam berdarah. Oleh sebab itu, tugas
pokok Kader Desa adalah dengan selalu mendorong warga masyarakat agar memperhatikan kebersihan lingkungan, tidak hanya untuk mencegah demam
berdarah saja, tetapi sebagai gaya hidup sehat. Jaringan yang dibentuk oleh program TKPK dilaksanakan oleh 17 aktor
dengan aktor yang berpengaruh adalah Desa dan Dinas Sosial. penyebab sedikitnya aktor yang berperan aktif tersebut dikarenakan Kader Desa melaksanakan tugas
sebatas pada pendataan saja, aspek pemberian pelayanan dan sosilaisasi belum berjalan dengan baik. Untuk meningkatkan kinerjanya, Kader Desa dan masyarakat
secara bersama-sama harus turut berpartisipasi aktif dalam meningkatkan pengentasan kemiskinan.
151 Tabel 8. Tabel Jaringan Program Pemberdayaan Masyarakat
Program Jumlah
Aktor Aktor Berpengaruh
Kendala Jaringan
PPKBD 19
1BKKBN, 2Puskesmas, 3Desa,
4Rumah Sakit Daerah, 5Posyandu, 6Dinas
Kesehatan, 7Kader PPKBD
Kader Desa belum mampu bermitra dengan baik dengan
instansi pendidikan dan donatur
Posyandu 19
1Desa, 2Rumah Sakit Daerah, 3Dinas Sosial,
4Dinas Kesehatan, 5BKKBN,
6Puskesmas,7Dukuh, 8Masyarakat
Kader Desa sebagai pelaku pemberdayaan belum mampu
memberikan pengaruh yang besar terhadap jalannya
program.
PSN 13
1Kader Desa, 2Desa, 3Puskesmas, 4Rumah
Sakit Daerah Masyarakat memiliki
ketergantungan terhadap Kader Desa dalam menerapkan
kebersihan lingkungan dan prosedural memperoleh
keringanan biaya di rumah sakit bagi warga yang
terjungkit demam berdarah.
TKPK 17
1Desa, 2Dinas Sosial Kader Desa belum memiliki
peran sentral dalam jaringan dikarenakan pelaksanaan
program masih tergantung atas instruksi dinas sosial dan Desa.
b. Kepercayaan