Deskripsi Desa Bangunjiwo Hasil Penelitian

61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Desa Bangunjiwo

Desa Bangunjiwo merupakan salah satu desa di Kabupaten Bantul yang menjadi bagian dari Kecamatan Kasihan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Desa Bangunjiwo yakni 1.543,43 hektar dengan mayoritas lahan merupakan tanah kering permukiman warga. Batas-batas wilayah Desa Bangunjiwo sebagai berikut: a Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tamantirto, Kasihan. b Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Guwosari, Pajangan. c Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tirtonirmolo, Kasihan. d Sebelah barat berbatasan dengan Desa Triwidadi, Pajangan. Secara administratif Desa Bangunjiwo terdiri dari 19 Padukuhan dengan 140 Rukun Tetangga. Kesembilan belas padukuhan tersebut yakni: 1 Gendeng, 2 Ngentak, 3 Donotirto, 4 Lemahdadi, 5 Salakan, 6 Sambikerep, 7 Petung, 8 Kenalan, 9 Sribitan, 10 Kalirandu, 11 Bagen, 12 Bibis, 13 Jipangan, 14 Kalangan, 15 Kalipucang, 16 Gedongan, 17 Kajen, 18 Tirto, dan 19 Sembungan. Jumlah penduduk pada tahun 2016 mencapai 28.189 jiwa atau 9.530 kepala keluarga dengan persebaran penduduk laki-laki 14.149 jiwa dan perempuan 14.040 jiwa. Kepadatan penduduk saat ini mencapai 1.826 jiwa per kilometer persegi. Peta Desa Bangunjiwo dapat dilihat pada Gambar 7. 62 Gambar 7. Peta Wilayah Desa Bangunjiwo Sumber: Arsip Kantor Desa Bangunjiwo Desa Bangunjiwo dikelola oleh Kantor Desa Bangunjiwo yang dipimpin oleh seorang lurah dan 35 personel aparat pemerintahan desa dengan tujuh unit kerja, struktur organisasi pemerintah desa dapat dilihat pada Gambar 8. Untuk menjalankan fungsinya, Pemerintah Desa Bangunjiwo memiliki visi yakni: “Mewujudkan Bangunjiwo yang maju dalam bingkai nilai-nilai tradisi yang kuat.” Sedangkan untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah memiliki misi 1 mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat, 2 menumbuh kembangkan peran masyarakat dalam pembangunan fisik maupun nonfisik, 3 memasyarakatkan nilai demokrasi, 4 melestarikan budaya dan nilai tradisi, serta 5 meningkatkan 63 kesejahteraan masyarakat. Visi dan misi tersebut menjadi acuan jalannya pemerintahan yang dilakukan oleh Desa Bangujiwo. LURAH DESA Parja, ST, M.Si BPD H. Suburdjo Hartono, SE DUKUH I GENDENG Sutadi DUKUH II NGENTAK Ngadiyana DUKUH III DONOTIRTO Waljiman DUKUH IV LEMAHDADI Wiyono DUKUH V SALAKAN Rumiyati, ST DUKUH VI SAMBIKEREP Longgar Hartono DUKUH VII PETUNG Suratman DUKUH VIII KENALAN Tatang Raharjo DUKUH IX SRIBITAN Supardal DUKUH X KALIRANDU Wakijo DUKUH XI BAGEN Rohadi DUKUH XII BIBIS Sunardi DUKUH XIII JIPANGAN Suratno DUKUH XIV KALANGAN Suparman DUKUH XV KALIPUCANG Aryo Sudiro R DUKUH XVI GEDONGAN H. Ngadino DUKUH XVII KAJEN Nangsib DUKUH XVIII TIRTO Riyanto, S.Pd DUKUH XIX SEMBUNGAN Jumrowi CARIK DESA Sukarman KAUR UMUM KAUR KEUANGAN Joko KAUR PROGRAM Rumiyati, ST KASI PEMBANGUNAN Andoyo KASI PEMERINTAHAN Sutadi KASI KEMASYARAKATAN Slamet Widodo Gambar 8. Struktur Organisasi Desa Bangunjiwo Sumber: Dokumen Desa Bangunjiwo Ditinjau dari aspek pendidikan, saat ini mayoritas penduduk Desa Bangunjiwo sebanyak 5.509 jiwa telah menamatkan SMA, disusul dengan pendidikan perguruan tinggi sebanyak 2.458 jiwa dan tamat SMP sederajat sebanyak 1.196 jiwa. Profil kualitas angkatan kerja penduduk usia 18-56 tahun Desa Bangunjiwo dapat dilihat pada tabel 5. 64 Tabel 5. Kualitas Angkatan Kerja Desa Bangunjiwo Kualitas Angkatan Kerja Jumlah jiwa Buta aksara Tidak tamat SD Tamat SD 647 Tamat SLTP 6.585 Tamat SLTA 5.376 Tamat Perguruan Tinggi 2.706 Jumlah 15.314 Sumber: Buku Daftar Isian Desa Bangunjiwo, 2016 Dari data Tabel 5. dapat disimpulkan bahwa tidak ada angkatan kerja yang buta aksara dan tidak tamat SD. Selain itu, jumlah angkatan kerja terbesar beturut-turut adalah SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi, dapat disimpulkan bahwa kualitas angkatan kerja Desa Bangunjiwo tergolong tinggi sehingga berpengaruh besar terhadap berbagai aspek lainnya. Pada sektor ekonomi dan mata pencaharian, mayoritas penduduk Desa Bangunjiwo bekerja sebagai petani dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.048 keluarga atau 2.957 jiwa. Jumlah pendapatan perkapita dari sektor pertanian sebanyak Rp.500.000,00. Selain pertanian, mayoritas mata pencaharian berikutnya disusul kerajinan sebanyak 985 keluarga serta sektor jasa dan perdagangan sebanyak 955 keluarga. Ketiga sektor tersebut dapat menunjukkan bahwa selain sebagai wilayah agraris, Bangunjiwo juga tergolong sebagai desa kerajinan dan perdagangan. Penyokong utama kerajinan terletak pada kerajinan gerabah Kasongan, kerajinan kipas bambu Jipangan, tatah sungging Gendeng, dan kerajinan patung batu Lemahdadi. 65 Saat ini kerajinan tersebut tidak hanya sebagai suatu seni, melainkan juga telah menjadi potensi perdagangan sampai ke mancanegara. Pariwisata di Desa Bangunjiwo yang sedang berkembang yakni Wisata Alam Arung Jeram Bedog River Tubing di Jipangan dan Kedung Pengilon di Padukuhan Petung. Sedangkan wisata kerajinan yang sudah berkembang disebut sebagai Sentra Kerajinan KAJIGELEM yang merupakan kependekan dari KAsongan, JIpangan, GEndeng, dan LEMahdadi. Keempat wilayah tersebut memiliki potensi wisata kerajinan meliputi: 1 Wisata Kerajinan Gerabah di Kasongan, 2 Wisata Kerajinan Bambu di Jipangan, 3 Wisata Kerajinan Tatah Sungging di Gendeng, dan 4 Wisata Kerajinan Patung Batu di Lemahdadi. Sesuai dengan visi dan misinya, Desa Bangunjiwo juga meningkatkan aktivitas di bidang kesenian sebagai kiprah kebudayaan luhur. Berbagai program budaya tersebut beraneka ragam dan mendapatkan perhatian khusus oleh Kantor Desa sebagai pemangku kebijakan. Tabel 5. Menunjukkan berbagai program kebudayaan yang didanai dan dilaksanakan di Desa Bangunjiwo Pada Tahun 2015. Tabel 6. Program Kebudayaan Desa Bangunjiwo Nama Program Kesenian Anggaran Rp Tari Gambyong 600.000 Drum Band 900.000 Jathilan 3.000.000 Kesenian Thek-thek 750.000 Hadroh 1.500.000 Bergodo Prajurit 16.475.000 Gejok Lesung 750.000 Karawitan 750.000 Kegiatan Abdi dalem Notokariyo 2.361.000 Merti Dusun 10.000.000 Pelatihan Macapat 7.300.000 Hadroh 17.975.000 Sumber: Buku Daftar Isian Desa Bangunjiwo, 2016 66 Data pada tabel tersebut merupakan data program kesenian yang dianggarkan oleh desa, masih ada beberapa program kesenian lainnya yang dilakukan atas dasar swadaya masyarakat seperti Kesenian Jathilan, Ketoprak, Wayang, dan Selawatan.

2. Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Studi tentang pembinaan kader pembangunan Desa dalam menunjang keberhasilan pembangunan Desa di Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang

0 10 55

HUBUNGAN KEPALA DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DI DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

6 91 245

PENGEMBANGAN DESA WISATA SEBAGAI MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BRAYUT, KECAMATAN SLEMAN, KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

4 22 156

PERAN PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA KEBONAGUNG, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

17 72 197

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SENTRA PERTANIAN DI RUMAH PINTAR “PIJOENGAN” DESA SRIMARTANI, KECAMATAN PIYUNGAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA.

0 1 184

MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN DI DESA WISATA TEMBI KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 6 177

Potensi Produksi Arang dari Hutan Rakyat Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta | Purwanto | Jurnal Ilmu Kehutanan 1856 5888 1 PB

0 0 9

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MENAYU LOR, MRISI DAN BETON, TIRTONIRMOLO, KASIHAN, BANTUL DALAM PROGRAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DESA

0 1 6