153 Posyandu sudah mampu melingkupi berbagai aspek. Perbedaan resiprositas
Posyandu dengan program lain adalah kerekatan di dalam kelompok. Kader Posyandu memiliki keinginan untuk terus meningkatkan eksistensi kelompoknya
melalui berbagai kegiatan seperti outbond, arisan, penarikan dana sosial, penarikan donasi, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam program PSN dan TKPK, bentuk
resiprositas belum begitu tampak karena program yang berjalan masih terbatas pada pendataan saja.
Tabel 10. Wujud Resiprositas Kader Desa
Program Wujud Resiprositas
PPKBD 1 Kepedulian dan kekeluargaan
2 Saling membantu satu sama lain Posyandu 1 Penarikan iuran
2 Kemauan masyarakat menjadi donatur 3 Kemauan kader menggantikan pekerjaan kader lain yang
berhalangan atau sakit PSN
1 Kesediaan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan 2 Kesediaan menerima bantuan untuk kepengurusan perawatan
bagi warga yang terkena wabah demam berdarah TKPK
1 Kewenangan mengkoordinasikan bantuan dari pemerintah untuk disalurkan secara tepat sasaran
d. Nilai dan Norma
Nilai dan norma yang terwujud dalam program pemberdayaan masyarakat di Desa Bangunjiwo memiliki karakteristik sesuai pada Tabel 11.
154 Tabel 11. Wujud Nilai dan Norma dalam Program Pemberdayaan Masyarakat
Program Nilai dan Norma
Wujud PPKBD
1 Ketekunan dalam belajar
1 Memahami materi sosialisasi
2 Loyalitas bekerja
2 Memberikan sosialisasi
3 Bekerja berasas kekeluargaan
3 Pemberian penyuluhan
4 Ramah kepada orang lain
4 Menyapa warga kapan saja
5 Malu jika lalai
5 Pendataan
Posyandu 1 Ketekunan dalam belajar
1 Bertanya materi sosialisasi
2 Loyalitas bekerja
2 Kegiatan organisasi dan program
3 Bekerja tanpa pamrih
3 Tetap loyal walau tidak mendapat gaji
4 Kerjasama dan kekompakan
4 Organisasi posyandu
5 Kepedulian terhadap sesame
5 Penarikan iuran dan donasi
6 Memajukan organisasi
6 Outbond, pembuatan seragam, rekreasi, dan pendirian usaha
bersama
PSN 1 Pentingnya menjaga
kesehatan
1 Program pengecekan
2 Kerjasama dalam tim
2 Pendataan
TKPK 1 Loyalitas melayani
masyarakat
1 Sosialisasi dan pelayanan kapanpun dan dimanapun
2 Kepedulian terhadap sesame
2 Pemberian bantuan pengurusan dana pemerintah
3 Nilai bekerja tanpa pamrih
3 Tetap loyal walau tidak mendapatkan gaji
4 Keadilan dan kebijaksanaan
4 Pembagian bantuan dari pemerintah
5 Kekeluargaan
5 Dalam pembagian bantuan dari pemerintah
Berdasarkan tabel 11 dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai dan norma yang dianut masing-masing program memiliki kesamaan. Berdasarkan hasil penelitian, faktor
pendorong hampir samanya nilai dan norma yang berlaku yakni karena lokasi pemberdayaan sama, kelompok sasaran sama, dan beberapa Kader Desa mengikuti
dua satu lebih program pemberdayaan.
155
e. Wujud Modal Sosial dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat
Proses pemberdayaan masyarakat di Desa Bangunjiwo terdiri dari tiga tahap utama yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setiap proses dapat berjalan
dengan optimal dikarenakan pendayagunaan modal sosial berupa jaringan, kepercayaan, resiprositas, serta nilai dan norma. Adapun wujud modal sosial dalam
proses pemberdayaan masyarakat di Desa Bangunjiwo yang berhasil diungkapkan oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel 12.
156 Tabel 12. Wujud Nilai dan Norma dala Program Pemberdayaan Masyarakat
Modal Sosial Jaringan
Kepercayaan Resiprositas
Nilai dan Norma
Pe re
n can
aan
1 Hubungan Kader Desa dengan tokoh masyarakat dan Pemerintah
Desa dalam pemilihan Kader. 2 Hubungan Kader Desa dengan
instansi pemberi sosialisasi dan pelatihan.
3 Hubungan antar sesama Kader Desa dalam menentukan arah
kerja kelompok. Kewenangan Kader
Desa berperan dalan pembuatan APB Des,
RPJM Des, dan RKP Des yang berpengaruh
terhadap kewenangan mengelola dana
keuangan. 1 Pemilihan Kader Desa dan
penyusunan organisasi yang berlandaskan musyawarah bersama.
2 Jalinan antara Kader Desa, Pemerintah Desa, dan Instansi terkait
selama pelatihan dan sosialisasi kader secara kekeluargaan dan saling
membutuhkan. 1 Ketekunan dalam
mempelajari materi sosialisasi dan pelatihan.
2 Kekeluargaan dalam pemilihan Kader Desa.
157
Modal Sosial Jaringan
Kepercayaan Resiprositas
Nilai dan Norma
Pe lak
san aan
1 Hubungan Kader Desa dengan masyarakat sasaran terkait
pemberian sosialisasi dan pelayanan.
2 Menjaga keharmonisan hubungan antara Kader Desa
dengan instansi terkait dan Pemerintah Desa.
3 Membangun kerjasama antara Kader Desa dengan Sponsor dan
instansi pendidikan untuk penambahan sumber dana dan
resource lainnya. 1 Kewenangan
memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada
masyarakat sasaran. 2 Kesediaan
masyarakat sasaran mengikuti program
pelayanan, sosialisasi, pendataan,
keikutsertaan, dan koordinasi
3 Kesediaan warga masyarakat menjadi
donatur kegiatan. 1 Kepedulian dan kekeluargaan
dalam pelaksanaan program pelayanan, sosialisasi, pendataan,
keikutsertaan, dan koordinasi 2 Saling membantu satu sama lain
terutama dalam kelompok Kader Desa. 3 Penarikan iuran dan donasi secara
sukarela. 4 Kemauan Kader Desa
menggantikan Kader lain yang berhalangan.
1 Loyalitas dalam melaksanakan tugas
2 Kader Desa bekerja berasaskan kekeluargaan.
3 Ramah kepada orang lain 4 Malu jika lalai mengerjakan
tugas 5 kerjasama dan
kekompakkan. 6 kepedulian terhadap sesame
dalam bentuk iuran dan donasi. 7 Semangat memajukan
organisasi
E valu
asi
1 Hubungan Kader Desa dengan Tokoh Masyarakat dan instansi
terkait yang bertugas memberikan evaluasi.
2 Hubungan Kader Desa dengan Masyarakat Sasaran yang
memberikan kritik dan saran. Kewenangan
menentukan bentuk pengembangan program
sesuai kebutuhan masyarakat sasaran.
1Kemauan saling menilai antar Kader Desa untuk kemajuan program.
2 Kemauan masyarakat sasaran memberikan saran dan pemikiran
untuk program. 3 Kemauan instansi terkait dan
Pemerintah Desa memberikan evaluasi baik rutin maupun incidental.
1 melaksanakan evaluasi berasaskan kekeluargaan.
2 saling membantu satu sama lain demi kemajuan program.
3 keadilan dan kebijaksanaan dalam menentukan sikap.
158
3. Manfaat Pendayagunaan Modal Sosial