Observasi Wawancara Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

53 Tabel 4. Daftar Informan Kunci No Kualifikasi Informan Inisial Jabatan JKUsia 1 Pengelola KPMD PM Kasi Pemberdayaan Masyarakat L48 2 EY Kasi Sumberdaya dan Permukiman P40 3 Pemerintah Desa SK Carik Desa L52 4 SW Kasi Kemasyarakatan L46 5 Tokoh Masyarakat WK Dukuh L51 6 Kader Desa SH Ketua Kader P47 7 ST Anggota Kader P48 8 Masyarakat Sasaran EN Ibu Rumah Tangga P19 9 YN Pedagang P40 10 RC Karyawan P22 11 GY Ibu Rumah Tangga P38 b Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Modal Sosial yang dimiliki oleh Kader Desa. Lokasi penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data yakni: 1 Kantor Desa Bangunjiwo, 2 Kantor Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Daerah KPMD Kabupaten Bantul, 3 Tempat tinggal tokoh masyarakat dan Kader Desa, dan 4 lokasi pemberdayaan masyarakat.

D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada setting natural natural setting, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi Sugiyono, 2013: 309. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yakni:

1. Observasi

Nasution dalam Sugiyono, 2013: 310 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan 54 data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Selain itu observasi juga diartikan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra Suharsimi Arikunto, 2010: 199. Observasi dilakukan pada aspek fisik dan non fisik yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat, meliputi : 1 Kantor Desa Bangunjiwo untuk mengetahui data-data Desa Bangunjiwo, 2 Kantor Pemberdayaan Masyarakat Daerah KPMD untuk mengetahui data-data Kader Desa dan terlaksananya program pemberdayaan masyarakat, 3 Kantor Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Daerah LPMD Desa Bangunjiwo untuk mengetahui kinerja Kader Desa di dalam organisasi dan arsip program pemberdayaan masyarakat, 4 Wilayah masyarakat sasaran yakni Desa Bangunjiwo untuk mengetahui pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat. Adapun macam-macam observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi Partisipasi pasif, yakni peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Jenis penelitian ini dilaksanakan ketika melakukan observasi pada saat pelaksanaan program. b. Observasi Terus terang, yakni peneliti menyatakan terus terang kepada Informan bahwa sedang melakukan penelitian.

2. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2014: 317, wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan menurut menurut 55 Moleong 2005: 186, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh 2 pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dilanjutkan menurut Ghony 2012: 176 mengungkapkan bahwa penggunaan metode ini didasarkan atas dua alasan yakni 1 dengan wawancara, peneliti dapat menggali tidak saja apa yang diketahui dan dialami subyek yang diteliti, tetapi apa yang tersembunyi jauh didalam diri subjek penelitian, 2 apa yang ditanyakan kepada informan bisa mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, masa kini, dan juga masa mendatang. Teknik wawancara menggunakan wawancara semi struktur, yakni wawancara yang bersifat luwes, susunan pertanyaan dan susunan kata-kata dapat diubah sesuai dengan kondisi saat wawancara, dan waktu pelaksanaan tidak terbatas Ghoni, 2012: 177. Tokoh yang diwawancarai dalam penelitian ini meliputi: 1 Lurah dan pengelola Kantor Desa Bangunjiwo, 2 Pihak pemerintah yang memberikan instruksi pemberdayaan yang tergabung dalam Kantor Pemberdayaan Masyarakat Daerah KPMD Kabupaten Bantul, 3 Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Daerah LPMD Desa Bangunjiwo baik kader maupun nonkader, 4 Tokoh Masyarakat Desa Bangunjiwo, 5 Keluarga kader, dan 6 masyarakat sasaran pemberdayaan masyarakat. Adapun jenis wawancara yang dilaksanakan yakni, a. Wawancara terstruktur, yakni peneliti telah mengetahui mengenai informasi 56 yang akan digali sehingga sebelumnya telah membuat daftar pertanyaan dan alternatif jawaban yang mungkin diberikan oleh informan. Penggunaan teknik ini dilakukan ketika peneliti melakukan wawancara kepada pengelola KPMD, pemerintah desa, dan Kader Desa sesuai dengan pedoman wawancara. b. Wawancara semiterstruktur, yakni teknik menemukan permasalahan melalui penggalian data berdasarkan paparan dan ide informan. Teknik ini digunakan ketika peneliti ingin menggali lebih dalam informasi yang didapatkan pada wawancara terstruktur sebagai media validasi wawancara.

3. Dokumentasi

Dokumen yang terkait

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Studi tentang pembinaan kader pembangunan Desa dalam menunjang keberhasilan pembangunan Desa di Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang

0 10 55

HUBUNGAN KEPALA DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DI DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

6 91 245

PENGEMBANGAN DESA WISATA SEBAGAI MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BRAYUT, KECAMATAN SLEMAN, KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

4 22 156

PERAN PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA KEBONAGUNG, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

17 72 197

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SENTRA PERTANIAN DI RUMAH PINTAR “PIJOENGAN” DESA SRIMARTANI, KECAMATAN PIYUNGAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA.

0 1 184

MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN DI DESA WISATA TEMBI KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 6 177

Potensi Produksi Arang dari Hutan Rakyat Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta | Purwanto | Jurnal Ilmu Kehutanan 1856 5888 1 PB

0 0 9

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MENAYU LOR, MRISI DAN BETON, TIRTONIRMOLO, KASIHAN, BANTUL DALAM PROGRAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DESA

0 1 6