3 Peran Orang Tua Bila adik melakukan kesalahan, apakah adik langsung mengakuinya? A

2. Deskripsi, kemampuan untuk membuat pernyataan yang konkrit, spesifik, dan deskriptif 3. Kemampuan merasakan dan memahami pernyataan yang dibuat dan mempertanggungjawabkannya sehingga tidak menyalahkan orang lain terhadap perasaan yang dialami. 4. Sikap kedekatan, keinginan untuk membicarakan perasaan- perasaan pribadi 5. Tingkah laku yang fleksibel ketika menghadapi kejadian yang baru dialami. http:kuliah.dagdigdug.com010310

II. 3 Peran Orang Tua

Peran adalah tingkah laku yang dibentuk oleh peranan-peranan yang diberikan oleh masyarakat bagi individu untuk melaksanakannya. Dengan kata lain, peranan mengakui bahwa faktor-faktor sosial pada tingkah laku individu dalam situasi berbeda. Peran orang tua sebagai pendidik bagi anak-anaknya adalah suatu keharusan dan mesti dilakukan orang tua kepada anak-anaknya, sebab menurut Drost 1999:22- 29 anak-anak sangat membutuhkan beberapa hal berikut ini: 1. Mencintai dan Dicintai Mencintai dan dicintai adalah kebutuhan paling mendasar bagi manusia. Itu berarti secara konkrit orang tua harus terbuka kepada anaknya agar dapat mengenalinya. 2. Perlindungan hingga merasa aman dan kerasan Percaya mempercayai adalah syarat mutlak menciptakan suasana aman, yaitu suasana keterbukaan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk ikut berbagi kebahagiaan, keberhasilan, juga kegagalan dan keprihatinan dari keluarga. 3. Bimbingan Bimbingan berarti orang tua harus menerima kemampuan anak apa adanya. Supaya kemampuan anak berkembang, orang tua harus menciptakan ruang lingkup yang menggairahkan dan merangsang. Kemudian yang perlu dihindari adalah segala hal yang menekan. Universitas Sumatera Utara 4. Diakui Artinya orang tua harus menghargai pribadi anak. Meskipun anak masih tergantung pada orang tua, ia harus diperlakukan sebagi pribadi yang dihargai hak-haknya. 5. Disiplin Anak adalah manusia yang didewasakan. Sesuai dengan umurnya sedikit demi sedikit ia harus diajari dan dibiasakan hidup sebagai makhluk sosial. Ia harus bergul dengan orang lainsesamanya. Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian orang tua di atas, tidak terlepas dari pengertian keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagian besar telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Sebagaian besar interaksi orang tua dan anak memiliki implikasi masa depan karena keluarga adalah tempat masing-masing kita belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Dissanayake 2000 menyatakan bahwa ketika kita datang ke dunia, kita sudah siap berinteraksi dengan manusia lainnya. Para ibu dan ayah ataupun orang lain dalam keluarga berinteraksi dengan berbagai macam cara. Hingga derajat tertentu sifat dari interkasi tergantung pada kerakteristik kepribadian dari orang-orang yang berinteraksi. Semua interaksi dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya memiliki efek terhadap apa yang anak pelajari terhadap hubungannya dengan orang lain. Contohnya, ketika orang tua bermain dengan anaknya, mereka memberikan informasi mengenai bagaiman orang-orang berinetraksi satu sama lian pada situasi social, mengikuti suatu prosedur tertentu, dan terlibat dalam perilaku kerja sama yang semuanya relevan Universitas Sumatera Utara terhadap kemampuan anaka untuk menghadapi orang dewas lain dan juga teman sebayanya. Hubungan yang menyenangkan dan memuaskan di dalam keluarga diasosiasikan dengan kemampuan untuk mengalami empati, rasa percaya diri, dan kepercayaan interpersonal. Umumnya peran orang tua dan komunikasi yang dilakukan terhadap anaknya tidak hanya menyalurkan perilaku anak tetapi juga sikapnya. Peran juga dapat mempengaruhi nilai-nilai yang dipegang orang tua dan mempengaruhi arah dari pembentukan dan perilaku anak. Menurut Gunarsa 2000: 31-37 masing- masing pribadi dapat mengetahui perannya di dalam keluarga anatara lain peran ibu dan peran ayah dalam keluarga. 1. Peran Ibu dalam keluarga a. Memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikis, artinya kedudukan seorang ibu sebagai tokoh sentral untuk melaksanakan kehidupan. Ibu memenuhi kebutuhan social, psikis yang bila tidak terpenuhi akan mengakibatkan suasana keluarga menjadi tidak optimal b. Merawat dan mengurus keluarga dengan sabar dan konsisten, artinya ibu mempertahankan hubungan-hubungan dalam keluarga, c. Ibu sebagai pendidik yang mampu mengatur dan mengendalikan anak, artinya ibu berperan dalam mendidik dan mengembangkan kepribadian anak d. Ibu sebagai contoh dan teladan, artinya dalam mengembangkan kepribadian anak dan membentuk sikap-sikap anak seorang ibu perlu memberikan contoh dan teladan yang dapat diterima, karena anak belajar melalui peniruan terhadap orang lain e. Ibu memberi rangsangan dan pelajaran, artinya seorang ibu memberi rangsangan social bagi perkembangan anak 2. Peran Ayah dalam Keluarga a. Berperan dalam mencari nafkah, artinya sebagai tokoh utama yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga b. Berpartisipasi dalam pendidikan anak, artinya ayah menjadi model, teladan dalam meberi pengertian pada anak c. Sebagai pelindung atau tokoh yang tegas, bijaksana dan mengasihi keluarga, artinya bahwa ayah merupakan tokoh otoritas yang tegas dan penuh wibawa menanmkan sikap-sikap patuh pada anak. Universitas Sumatera Utara Dalam mengembangkan perilaku positif atau bahkan potensi anak, orang tua menjadi katalisator utamanya. Adapun peran orang tua dalam mengembangkan perilaku positif anak, yaitu: Nuryanti, 2008:64 1. Menciptakan atmosfir yang penuh penghargaan, waktu yang cukup untuk bermain dan kesempatan untuk mandiri. 2. Mengembangkan pola komunikasi yang positif 3. Menyediakan aturan yang konsisten dan batas-batas yang jelas dari setiap aturan 4. Menyediakan aktivitas yang mendukung penguasaan anak akan keterampilan-keterampilan yang harus dikuasainya dan membuat anak mengembangkan perasaan “mampu” 5. Menyediakan kesempatan untuk merangsang dan belajar dengan anggota keluarga yang lain 6. Menekankan pentingnya belajar Kehidupan pada masa anak dengan berbagai pengaruhnya adalah masa kehidupan yang sangat penting khususnya berkaitan dengan diterimanya stimulasi dan perlakuan dari linkungan hidupnya. Kehidupan pada masa anak ini harus dianggap sebagai perode sensitive di mana kualitas perangsangan harus diatur sebaik-baiknya, tentunya orang tuanya yang paling bertanggung jawab untuk mengembangkan kepribadian anak menjadi dewasa dan matang sehingga dapat terintegrasi dengan baik

II. 4 Perkembangan Anak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Anak Autis di Yayasan Tali Kasih Medan

27 195 126

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Pola Perilaku Anak Dalam Menonton Televisi Di Perumahan Taman Setia Budi Indah.

5 37 92

Kemampuan Empati Orang Tua dan Perilaku Anak Autis (Studi Kasus Tentang Kemampuan Empati Orang Tua Dalam Membentuk Perilaku Anak Autis di Sekolah Terapi YAKARI Kota Medan)

1 79 134

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Dengan Anak Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keluarga Untuk Memilih Pasangan Hidup Dengan Syaid Atau Syarifah

1 52 126

Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Antar Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak (Suatu Studi Deskriptif Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Antara Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan

0 20 130

Pola Komunikasi Orang Tua Muda Dalam Membentuk Perilaku Positif Anak Di Kota Bandung

2 11 92

Perilaku Komunikasi Orang Tua dan Guru Dengan Anak Tunagrahita (Studi Kasus Tentang Perilaku Komunikasi Orang Tua dan Guru Dalam Memotivasi Anak Tunagrahita di SLB C Merpati)

0 11 117

Pola Komunikasi Orang Tua Tunggal dalam Membentuk Kemandirian Anak (Kasus di Kota Yogyakarta)

0 15 242

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ISLAMI ANAK DI DESA KARANGASEM PONJONG GUNUNGKIDUL

0 2 86

PERILAKU KOMUNIKASI ORANG TUA DAN KONSEP DIRI ANAK Perilaku Komunikasi Orang Tua Dan Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Kualitatif Perilaku Komunikasi Orang Tua dalam pembentuk Konsep Diri Anak Berkebutuhan Khusus di Desa Suruhkalang Rt 03 Rw 06 Jaten Ka

1 3 12