1 Komunikasi Bila adik melakukan kesalahan, apakah adik langsung mengakuinya? A

BAB II URAIAN TEORITIS

II. 1 Komunikasi

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan hasratnya kepada orang lain, merupakan awal dari keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat non verbal, kemudian disusun sebagai kemampuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal. Sementara itu sifat dasar manusia yaitu “keingintahuan” yang sangat kuat tentang kejadian-kejadian dan fenomena di dunia ini mendorong manusia untuk terus menerus mengumpulkan, saling menukar dan mengendalikan informasi juga menjadi tonggak penting manusia untuk melakukan komunikasi Roger Fidler 2003: 83-84 dalam Purba, 2006: 1. Salah satu persoalan di dalam memberi pengertian komunikasi, yakni banyaknya defenisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya. Hal ini disebabkan banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologis, sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistik, dan lain sebagainya. Namun, kata komunikasi sendiri berasal dari perkataan Latin, communicare yang berarti berpartisipasi, atau memberitahukan. Kata communis berarti milik bersama atau berlaku di mana-mana. Liliweri, 1997: 3. Universitas Sumatera Utara

II.1.1 Defenisi Komunikasi

Beberapa ahli memberikan defenisi mengenai kata komunikasi. Beberapa diantaranya yaitu: Cangara, 2006: 18-19 1. Harold D. Laswell Bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya” 2. Everett M. Rogers “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” 3. Rogers dan Kincaid 1981 “Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”. 4. Shannon dan Weaver 1949 “Komunikasi adalah bentuk interaksi antar manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja.” Sekalipun kata komunikasi telah menimbulkan banyak kesukaran namun komunikasi dapat dipahami sebagai konsep yang serba makna. Artinya komunikasi mengandung berbagai makna, yaitu: 1 komunikasi sebagai proses sosial; 2 komunikasi sebagai peristiwa; 3 komunikasi sebagai ilmu; dan 4 komunikasi sebagai kiat atau keterampilan. Dance Liliweri 1991: membuat enam kategori dari serba makna defenisi komunikasi yang menunjukkan komunikasi sebagai: 1. Aktivitas dari suatu pihak Communication is the discriminatory respons of an organism to a stimulus Stevens, 1950. “ Komunikasi adalah yang membedakan respon organime terhadap stimulus” 2. Aktivitas datang dari pihak lain: mempengaruhi The process by which an individual the communicator transmits stimulus usually verbal symbols to modify, the behavior of other individual Hoveland, 1948. “ Sebuah proses dari seorang individu komunikator yang menyampaikan stimulus biasanya symbol verbal dengan maksud mengubah perilaku individu yang lainnya” Universitas Sumatera Utara 3. Hubungan adalah sentral Communication is essentially the relationship set up by transmission of stimully and the evocation of response Cherrey, 1964. “Komunikasi mengutamakan hubungan yang timbul dengan mengirimkan stimulus dan menimbulkan respon. 4. Hasil adalah yang utama, sharing atau pemilikan It is process that makes common to or several what was the monopoly of one or some Gode, 1959. “ Sebuah proses untuk membuat kesamaan pada satu pihak atau beberapa pihak yang dipengaruhi” 5. Transmisi informasi Communication is an information transformation process which originates at mind and ends at a mind Toda, 1967. “Komunikasi adalah proses penyampaian informasi yang dimulai dari pikiran dan berakhir pada pemikiran” 6. Penggunaan lambang To designate interaction by means of sign and symbol Cullen, 1939. “Untuk menandakan interaksi yang menggunakan tanda atau symbol” Harold D. Laswell mengemukakan tiga alasan yang mendasar mengapa manusia perlu berkomunikasi. Tiga alasan tersebut adalah: 1. Dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk dapat Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi manusia dimanfaatkan, dipelihara, dan menghindari hal yang mengancam dirinya. Serta melalui komunikasi ia dapat mengetahui sesuatu kejadian, mengembangkan pengetahuan dan informasi yang bias menjadi referensinya. 2. Upaya manusia untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Proses kelanjutan suatu masyarakat tergantung pada bagaimana masyarakat bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, tidak hanya pada alam namun pada kelompok masyarakat dan manusia yang lain sehingga mampu mencapai suasana yang harmonis. 3. Upaya manusia untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya wajib dan dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku dan peranan. Sehingga kelangsungan transformasi nilai dapat berkembang dari waktu ke waktu.

II.1.2 Tujuan Komunikasi

Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan. Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka Naisbitt dalam De Vito, 1997: 31-32: Universitas Sumatera Utara a. Menemukan Salah satu tujuan komunikasi menyangkut penemuan diri personal discovery. Bila kita berkomunikasi dengan orang lain, kita belajar mengenai diri sendiri dan orang lain. Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak berkomunikasi. Tetapi komunikasi memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar, dunia yang dipenuhi objek, peristiwa dan manusia lain. b. Berhubungan Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain, membina dan memelihara hubungan dengan orang lain. Kita ingin merasa dicintai dan disukai dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan social. c. Meyakinkan Media massa ada yang sebagaian besar dapat mengubah sikap dan perilaku kita. Kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antar pribadi, baik sebagai sumber maupun penerima d. Bermain Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi untuk bermain dan menghibur diri. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Adakalanya seseorang menyampaikan buah pikirannya kepada orang lain tanpa menampakkan perasaan tertentu. Pada saat lain seseorang menyampaikan perasaanya kepada orang lain tanpa pemikiran. Tidak jarang pula seseorang menyampaikan pikirannya disertai perasaan tertentu, disadari atau tidak disadari. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaa tidak terkontrol. Menurut Tubbs dan Moss Rakhmat, 2004: 13, komunikasi yang efektif menimbulkan lima hal yaitu: 1. Pengertian Universitas Sumatera Utara Penerimaan yang cermat oleh komunikan mengenai isi stimulus atau pesan seperti yang dimaksud oleh komunikator 2. Kesenangan Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian, akan tetapi ada juga yang dilakukan untuk menimbulkan kesenangan, misalnya menanyakan keadaan seseorang. Komunikasi inilah yang membuat hubungan menjadi hangat, akrab, dan menyenangkan 3. Pengaruh pada sikap Komunikasi seringkali dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Komunikasi yang efektif ditandai dengan perubahan sikap, perilaku atau pendapat komunikan sesuai dengan kehendak komunikator 4. Hubungan sosial yang baik Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan social yang baik. Manusia juga adalah makhluk social yang tidak tahan hidup sendiri 5. Tindakan Berhasil atau tidaknya komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan komunikan

II. 2 Komunikasi Antar Pribadi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Anak Autis di Yayasan Tali Kasih Medan

27 195 126

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Pola Perilaku Anak Dalam Menonton Televisi Di Perumahan Taman Setia Budi Indah.

5 37 92

Kemampuan Empati Orang Tua dan Perilaku Anak Autis (Studi Kasus Tentang Kemampuan Empati Orang Tua Dalam Membentuk Perilaku Anak Autis di Sekolah Terapi YAKARI Kota Medan)

1 79 134

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Dengan Anak Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keluarga Untuk Memilih Pasangan Hidup Dengan Syaid Atau Syarifah

1 52 126

Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Antar Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak (Suatu Studi Deskriptif Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Antara Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan

0 20 130

Pola Komunikasi Orang Tua Muda Dalam Membentuk Perilaku Positif Anak Di Kota Bandung

2 11 92

Perilaku Komunikasi Orang Tua dan Guru Dengan Anak Tunagrahita (Studi Kasus Tentang Perilaku Komunikasi Orang Tua dan Guru Dalam Memotivasi Anak Tunagrahita di SLB C Merpati)

0 11 117

Pola Komunikasi Orang Tua Tunggal dalam Membentuk Kemandirian Anak (Kasus di Kota Yogyakarta)

0 15 242

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ISLAMI ANAK DI DESA KARANGASEM PONJONG GUNUNGKIDUL

0 2 86

PERILAKU KOMUNIKASI ORANG TUA DAN KONSEP DIRI ANAK Perilaku Komunikasi Orang Tua Dan Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Kualitatif Perilaku Komunikasi Orang Tua dalam pembentuk Konsep Diri Anak Berkebutuhan Khusus di Desa Suruhkalang Rt 03 Rw 06 Jaten Ka

1 3 12