Penerimaan yang cermat oleh komunikan mengenai isi stimulus atau pesan seperti yang dimaksud oleh komunikator
2. Kesenangan
Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian, akan tetapi ada juga yang dilakukan untuk
menimbulkan kesenangan, misalnya menanyakan keadaan seseorang. Komunikasi inilah yang membuat hubungan menjadi hangat, akrab, dan
menyenangkan
3. Pengaruh pada sikap
Komunikasi seringkali dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Komunikasi yang efektif ditandai dengan perubahan sikap,
perilaku atau pendapat komunikan sesuai dengan kehendak komunikator
4. Hubungan sosial yang baik
Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan social yang baik. Manusia juga adalah makhluk social yang tidak tahan hidup sendiri
5. Tindakan
Berhasil atau tidaknya komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan komunikan
II. 2 Komunikasi Antar Pribadi
Kehidupan manusia ditandai dengan pergaulan di antara manusia dalam keluarga, lingkungan masyarakat, sekolah, tempat kerja, organisasi social dan
sebagainya. Semuanya ditunjukkan tidak saja pada derajat suatu pergaulan, frekuensi bertemu, jenis relasi, mutu dari interaksi-interaksi di antara mereka
tetapi juga terletak pada seberapa jauh keterlibatan di antara mereka satu dengan yang lainnya, saling mempengaruhi.
Ada 3 pendekatan umum yang dikemukakan De Vito dalam komunikasi antar pribadi, yaitu:
a. Komunikasi antar pribadi didefenisikan sebagai pengiriman pesan oleh
seseorang dan menerima pesan dari orang lain atau sekelompok kecil orang dengan efek langsung
b. Komunikasi anatr pribadi merupakan komunikasi antara 2 orang yang
ada hubunagn di antara keduanya
Universitas Sumatera Utara
c. Komunikasi antar pribadi merupakan bentuk perkembanganpeningkatan
komunikasi pribadi Menurut Schramm 1974 di antara manusia yang bergaul, mereka saling
berbagi informasi, gagasan dan sikap. Demikian pula menurut Merril dan Lownstein 1971 terjadi penyesuaian pikiran para peserta, singkatnya suatu
pengertian. Komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial di mana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana
diungkapkan oleh De Vito 1976 bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain, atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik langsung. Liliweri, 1991: 11-12
Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses
pertukaran makna antara komunikator dengan komunikan yang terjadi secara tatap muka face to face. Dalam pengertian ini mengandung 3 aspek, yaitu:
1. Pengertian proses, yaitu mengacu pada perubahan dan tindakan yang
berlansung terus menerus 2.
Komunikasi antar pribadi merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbale balik
3. Mengandung makna, artinya sesuatu yang dipertukarkan dalam proses
tersebut adalah kesamaan pemahaman di antara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan
II.2.1 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi memiliki beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 4 tujuan, yaitu: De Vito, 1997: 245
1. Mengurangi kesepian
Kontak dengan sesama manusia akan mengurangi kesepian. Adakalanya kita mengalami kesepian karena secara fisik kita sendirian. Di
lain pihak, kita kesepian karena meskipun mungkin bersama orang lain, kita mempunyai kebutuhan akan kontak dekat. Dalam upaya mengurangi
kesepian, orang berusaha memiliki banyak kenalan. Satu hubungan yang dekat biasanya berdampak lebih baik
Universitas Sumatera Utara
2. Mendapatkan rangsangan
Manusia membutuhkan stimuli. Salah satu cara agar manusia mendapatkan stimuli adalah dengan melakukan kontak antar manusia.
3. Mendapatkan pengetahuan diri
Sebagian besar melalui kontak antar manusialah kita dapat mengetahui diri sendiri. Persepsi mengenai diri sendiri sangat dipengaruhi oleh apa
yang kita yakini dan pikiran orang lain tentang kita. 4.
Memaksimalkan kesenangan, meminimalkan penderitaan Alasan paling umum dan paling mendasar mengapa kita melakukan
kontak dengan manusia lainnya adalah untuk memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan. Kita perlu berbagi rasa dengan orang lain
tentang nasib baik, penderitaan emosi atau mengenai fisik kita.
II.2.2 Komponen dan Proses Komunikasi Antar Pribadi
Menurut Effendy 2003: 7 yang mencoba mengutip paradigma Laswell, ada 5 komponen penting yang menyebabkan suatu komunikasi dapat berjalan
dengan baik dan ini dapat diterapkan dalam komunikasi antar pribadi, yaitu: 1. Who
: komunikator, pihak penyampai pesan 2. Says what
: pesan, pernyataan yang didukung oleh lambang- lambang
3. In which channel : media, sarana atau saluran penyampai pesan 4. To whom
: komunikan, pihak penerima pesan 5. With what effect : efek, dampak yang timbul sebagai pengaruh dari
pesan Apabila digambarkan secara sederhana kelima komponen yang telah
diuraikan di atas melalui proses yaitu komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi antar pribadi dapat berganti peran, artinya suatu ketika komunikator
dapat berganti peran sebagai komunikan begitu juga sebaliknya dengan komunikan yang dapat berperan sebagai komunikator.
II.2.3 Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi
Menurut Evert M. Rogers dalam Depari 1988 ada beberapa cirri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi yaitu:
1. Arus pesan yang cenderung dua arah
2. Konteks komunikasinya tatap muka
3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi
Universitas Sumatera Utara
4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas terutama selective exposure
yang tinggi 5.
Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar, relative lambat 6.
Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap Liliweri 1991: 13 mengemukakan ciri-ciri komunikasi antar pribadi yang
lain, yaitu: 1.
Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan sambil lalu 2.
Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu 3.
Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidk mempunyai identitas yang jelas
4. Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun
tidak disengaja 5.
Komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan 6.
Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan
7. Komunikai antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak
membuahkan hasil 8.
Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna Komunikasi antar pribadi yang baik adalah komunikasi yang memiliki ciri
keterbukaan, kepekaan dan bersifat umpan balik. Individu merasa puas berkomunikasi antarpribadi bila ia dapat mengerti orang lain dan merasa bahwa
orang lain juga memahami dirinya. Komunikasi antar pribadi antara dua individu, karenanya pemahaman komunikasi dan hubungan antarpribadi menempatkan
pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki makna dan
pemahaman pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya. Hal terpenting dari aspek psikologis dalam komunikasi adalah asumsi bahwa diri
pribadi terletak dalam diri individu dan tidak mungkin diamati secara langsung. Artinya dalam komunikasi antarpribadi pengamatan terhadap seseorang dilakukan
melalui perilakunya dengan mendasarkan pada persepsi si pengamat.
Universitas Sumatera Utara
II.2.4 Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi
Percakapan yang sifatnya pribadi, hanya dapat dilaksanakan melalui komunikasi antar pribadi. Hal ini dikarenakan komunikasi antar pribadi
melibatkan pribadi dan terjalin melalui interaksi secara langsung di antara pribadi- pribadi yang sudah saling mengenal, sehingga pesan yang disampaikan lebih
mudah diterima, dimengerti dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Ketepatan yang tinggi dapat dicapai apabila antara komunikator dan komunikan mempunyai pengalaman dan latar belakan yang sama, dengan
demikian keefektifan komunikasi antar pribadi dapat terjadi. Orang tua dan anak yang hidup dalam suatu keluarga tentunya mempunyai pengalaman dan latar
belakang yang sama. Anak belajar dari orang tua sehingga pengalaman dan pengetahuan orang tua banyak diberikan kepada anaknya.
De Vito dalam bukunya The Interpersonal Communication Book, menjelaskan karakteristik komunikasi antar pribadi yang efektif dapat dilihat dari
dua perspektif, yaitu: 1.
Perspektif Humanistik, meliputi sifat-sifat: a.
Keterbukaan Openness Proses komunikasi antar pribadi dapat berlangsung efektif bila
pribadi-pribadi yang terlibat dalam proses komunikasi antar pribadi harus saling memiliki keterbukaan, dengan demikian lebih mudah
mencapai komunikasi efektif.
Universitas Sumatera Utara
b. Empati emphaty
Empati adalah merasakan apa yang dirasakan orang lain. Adanya empati komunikator dapat merasakan perasaan komunikan sehingga
setiap pesan yang disampaikan sesuai dengan keinginan komunikator dan komunikan.
c. Perilaku suportif Supportivness
Dukungan tercapai bila ada saling pengertian dari mereka yang mempunyai kesamaan melalui komunikasi yang efektif, dukungan
dapat diberikan. d.
Rasa positif Positivness Setiap pembicaraan yang disampaikan mendapat tanggapan pertama
yang positif, maka rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau berprasangka.
e. Kesamaan Equality
Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan antar pribadi lebih kuat apabila memiliki kesamaan pandangan, sikap, ideology dan
sebagainya. 2.
Perspektif Pragmatis, meliputi sifat-sifat seperti: a.
Bersikap yakin Confidence Komunikasi antar pribadi lebih efektif apabila sesorang tidak
merasa malu, gugup atau gelisah menghadapi orang lain. b.
Kebersamaan Immediacy Sikap kebersamaan ini dikomunikasikan secara verbal maupun
nonverbal. Secara verbal orang yang memiliki sifat ini dalam
Universitas Sumatera Utara
berkomunikasi selalu mengikutsertakan dirinya dengan orang lain. Secara non verbal, orang yang memiliki sifat ini akan berkomunikasi
dengan mempertahankan kontak mata ataupun gerakan-gerakan. c.
Manajemen Informasi Seseorang yang menginginkan komunikasi yang efektif akan
mengontrol dan menjaga interaksi agar dapat memuaskan kedua belah pihak sehingga tidak seorang pun yang merasa diabaikan.
d. Perilaku Ekspresif Expresiveness
Memperlihatkan keterlibatan seseorang secara sungguh-sungguh dalam berinteraksi dengan orang lain lebih membuat komunikasi
antar pribadi lebih efektif. e.
Orientasi pada orang lain Seseorang harus memiliki sifat yang berorentasi pada orang lain
untuk mencapai efektifitas komunikasi antar pribadi. Artinya seseorang mampu untuk beradaptasi dengan orang lain selama
berlangsungnya komunikasi antar pribadi.
Selain itu Bocner dan Kelly mengemukakan 5 kemampuan khusus di dalam komunikasi antar pribadi, yaitu:
1. Empati, atau proses kemampuan menangkap hal-hal yang terdapat
di dalam komunikasi dengan orang lain melalui analisi isi pembicaraan, nada suara, ekspresi wajah, sehingga seseorang
dapat menangkap pikiran dan perasaan sesuai dengan orang yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
2. Deskripsi, kemampuan untuk membuat pernyataan yang konkrit,
spesifik, dan deskriptif 3.
Kemampuan merasakan dan memahami pernyataan yang dibuat dan mempertanggungjawabkannya sehingga tidak menyalahkan
orang lain terhadap perasaan yang dialami. 4.
Sikap kedekatan, keinginan untuk membicarakan perasaan- perasaan pribadi
5. Tingkah laku yang fleksibel ketika menghadapi kejadian yang
baru dialami. http:kuliah.dagdigdug.com010310
II. 3 Peran Orang Tua