Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

95 Tabel 3. Kisi-kisi Angket Kesepian Variabel Indikator Sub Indikator Deskriptor No. Aitem Jml + - Kesepian Kebutuhan akan keinti- man Kepuasan dalam hubungan sosial Kepuasan yang diperoleh dari lingkungan keluarga 1, 2, 3, 4 5, 6, 7, 8 8 Kepuasan yang diperoleh dari lingkungan teman 9, 10, 11 12, 13, 14 6 Hubungan yang terbatas Interaksi sosial yang terbatas 15, 16, 17 18, 19, 20 6 Kepribadian yang tidak fleksibel dalam hubungan sosial 21, 22, 23 24, 25, 26 6 Tanggapan terhadap ketidakhadiran suatu hubungan Perasaan ditinggalkan dalam suatu hubungan sosial 27, 28, 29 30, 31, 32 6 Perasaan kosong dalam suatu hubungan sosial 33, 34, 35 36, 37, 38 6 Pandangan terhadap hubungan sosial Kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang didapatkan Adanya kekecewaan dalam suatu hubungan sosial 39, 40, 41 42, 43, 44 6 Adanya perasaan tidak seimbang 45, 46 47, 48 4 Adanya penolakan dari suatu hubungan sosial 49, 50, 51 52, 53, 54 6 Perasaan dimiliki pada suatu hubungan sosial Terlibat dalam suatu hubungan sosial 55, 56 57, 58 4 Merasa disayang dalam suatu hubungan sosial 59, 60 61, 62 4 Pertentangan pengalaman masa lalu terhadap status ideal Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan 63, 64 65, 66 4 Status ideal mengenai suatu hubungan sosial 67, 68, 69 70, 71, 72 6 Pandangan terhadap reinforce- ment sosial Kurangnya penguatan sosial Adanya timbal balik dalam suatu hubungan sosial 73, 74, 75 76, 77, 78 6 Ketiadaan hubungan sosial yang memuaskan Hubungan yang tidak memuaskan 79, 80, 81 82, 83, 84 6 Adanya gejala distress psikologis Sedih 85, 86 87, 88 4 Murung 89, 90 91, 92 4 Benci 93, 94 95, 96 4 Jumlah 48 48 96 96 b. Kisi-kisi Angket Kontrol Diri Angket kontrol diri ini disusun berdasarkan aspek-aspek dalam kontrol diri yang dikemukakan Averill dalam Ghufron Risnawita, 2010: 29 yaitu: a Kontrol perilaku behavioral control. Merupakan kesiapan tersedianya suatu respon yang dapat secara langsung memengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci menjadi dua komponen, yaitu: a Kemampuan mengatur pelaksanaan regulated administration . Merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan situasi atau keadaan, dirinya sendiri atau sesuatu diluar dirinya. Individu dengan kontrol diri yang baik akan mampu mengatur perilaku dengan menggunakan kemampuan dirinya dan bila tidak mampu individu akan menggunakan sumber eksternal. b Kemampuan mengatur stimulus stimulus modifiability. Merupakan kemampuan untuk mengetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan, yaitu mencegah atau menjauhi stimulus, menempatkan tenggang waktu antara rangkaian stimulus yang sedang berlangsung, menghentikan stimulus sebelum waktunya berakhir, dan membatasi intensitasnya.