Variabel Bebas X Variabel Terikat Y

93

2. Kisi-kisi Instrumen a. Kisi-kisi Angket Kesepian

Angket kesepian ini disusun berdasarkan aspek-aspek dalam kesepian yang dikemukakan Peplau dan Perlman dalam Tiska, 2012: 9 yaitu: 1 Kebutuhan akan keintiman. Perasaan kesepian muncul ketika tidak terpenuhinya kebutuhan pada diri seseorang untuk merasakan kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain. Kesepian disebabkan bukan karena sendirian tetapi tidak adanya hubungan yang diperlukan atau hubungan yang terbatas. Kesepian selalu terlihat sebagai tanggapan kepada ketidakhadiran dari beberapa jenis hubungan tertentu atau suatu tanggapan ketidakhadiran dari beberapa hubungan tertentu. 2 Pandangan terhadap hubungan sosial. Kesepian timbul bila seseorang dalam mempersepsikan dan mengevaluasi hubungan sosialnya menemukan bahwa terdapat kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang berhasil ia capai. Kesepian tersebut seperti pertentangan pengalaman antara jenis hubungan antar pribadi, individu merasa dirinya dimiliki pada suatu ketika, jenis hubungan yang ingin dimilikinya, dan kaitannya dengan pengalaman masa lalunya atau beberapa status ideal yang tidak pernah dialaminya. 94 3 Pandangan terhadap reinforcement sosial. Pandangan terhadap reinforcement sosial lebih menekankan bahwa kesepian disebabkan oleh kurangnya penguatan reinforcement dari lingkungan sosial. Hubungan sosial adalah suatu reinforcement, bila dalam interaksi sosial hal itu kurang diperoleh, maka akan mengakibatkan seseorang merasa kesepian. Kesepian tersebut seperti ketiadaan atau merasa ketiadaannya hubungan sosial yang memuaskan, diikuti oleh gejala distress psikologis yang dihubungkan dengan fakta atau perasaan ketiadaan. Hubungan sosial dapat diperlakukan sebagai kelas penguatan tertentu, oleh karena itu kesepian dapat dipandang pada sebagian orang sebagai tanggapan kepada ketiadaan penguatan sosial. Besarnya kesepian dapat diketahui dari skor yang diperoleh subjek setelah mengisi angket. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi juga kesepian yang dialaminya, dan semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah pula kesepian yang dialaminya.