Perspektif Waktu Kebutuhan akan Keintiman

45 Kemudian menurut Young; Weiten Lyold dalam Sari Hayati, 2010: 36 membagi kesepian menjadi tiga jenis berdasarkan durasi kesepian yang dialami, yaitu:

a. Transcient Loneliness

Sebuah perasaan kesepian yang singkat dan muncul hanya sesekali, banyak dialami oleh individu dengan kehidupan sosial yang sudah cukup layak. Contohnya yaitu perasaan kesepian yang muncul ketika mendengar sebuah lagu yang mengingatkan pada seseorang yang telah pergi.

b. Transitional Loneliness

Perasaan kesepian yang muncul pada individu yang sebelumnya sudah merasa puas dengan kehidupan sosialnya namun merasa kesepian setelah mengalami gangguan dalam hubungan sosialnya. Misalnya kehilangan orang yang disayangi atau karena pindah ke tempat yang baru.

c. Chronic Loneliness

Suatu keadaan di mana inidvidu sudah tidak dapat merasakan kepuasan dalam hubungan sosial yang dimilikinya setelah jangka waktu tertentu. Misalnya individu yang memiliki hubungan sosial yang sudah berjalan lama namun tidak merasakan keakraban dalam hubungannya tersebut. 46 Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa jenis- jenis kesepian yaitu kesepian sosial, kesepian emosional, kesepian situasional, kesepian singkat, kesepian transisi dan kesepian kronis.

4. Faktor-faktor Penyebab Kesepian

Baron dan Byrne 2005: 17 menyatakan bahwa penyebab kesepian merupakan kombinasi dari:

a. Predisposisi Genetis

Berdasarkan hasil penelitian McGuire dan Clifford dalam Baron dan Byrne, 2005: 17 yang dilakukan kepada pasangan kakak beradik kandung, pasangan kakak beradik yang tidak sedarah namun dibesarkan dalam satu keluarga serta pasangan kembar identik dan fraternal, kesepian dapat diatribusikan sebagian pada faktor-faktor keturunan. Kesaaman genetis yang lebih besar menghasilkan kesamaan yang lebih besar pada kesepian. Jadi, faktor keturunan atau genetis pada sesorang dapat memengaruhi tingkat kesepiannya.

b. Pengalaman Belajar yang Spesifik pada Awal Kehidupan

Duggan dan Brenan mengemukakan hasil penelitian yang telah mereka lakukan bahwa kesepian diasosiasikan dengan kurangnya kepercayaan interpersonal. Kegagalan untuk membangun ketrampilan sosial yang tepat pada masa kanak-kanak berakibat pada interaksi yang tidak sukses dengan teman-teman sebaya, dan akhirnya menyebabkan kesepian.