Soal dan Angket Kalibrasi Instrumen

H. Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data

1. Tekhnik Pengolahan Data Langkah-langkah dalam mengelola data dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: a. Data tes 1 Diperiksa melalui pemberian bobot terhadap setiap pertanyaan yang siswa dan siswi jawab. 2 Bobot disesuaikan dengan dugaan-dugaan yang telah ditetapkan sebelumnya. 3 Hasil tes dijumlahkan dari setiap bobot yang diterima siswa dan siswi setiap pertanyaannya. b. Data Angket 1 Editing, Data lapangan yang ada dalam kuesioner perlu diedit, tujuan dilakukannya editing adalah untuk: Melihat lengkap tidaknya pengisian kuesioner. Melihat logis tidaknya jawaban. Melihat konsistensi antar pertanyaan. 18 Oleh sebab itu peneliti wajib memeriksa kembali dan menyempurnakan pertanyaan dan jawaban. 2 Scoring, yaitu merupakan tahap pemberian skor terhadap butir- butir soal yang terdapat dalam angket. Dalam setiap pertanyaan dalam angket terdapat 8 butir jawaban, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S , Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Pernah TP, Jarang JR, Sering SR, dan Selalu SL. Maka penulis melakukan perhitungan skor rata-rata dengan ketentuan sebagai berikut: Sangat setuju = 4 Tidak Pernah = 1 Setuju = 3 Jarang = 2 Tidak Setuju = 2 Sering = 3 Sangat Tidak Setuju = 1 Selalu = 4 18 Nugraha Setiawan, pengolahan dan Analisis Data. Diakses melalui http:pustaka.unpad.ac.idwp-contentuploads200903pengolahan_dan_analisis_data.pdf pada tanggal 26 Oktober 2014 3 Tabulasi, dalam jurnal Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan 2008:24 “tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk table dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis.” Selanjutnya setelah seluruh data tersebut ditabulasikan dalam sebuah tabel untuk kemudian diketahui perhitungannya. c. Data Wawancara Metode wawancara yang penulis ambil adalah sebuah penelitian face to face. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui secara mendalam tentang kesulitan siswa dalam materi pajak penghasilan. Wawancara dilakukan dalam bentuk wawancara terstruktur peneliti telah menentukan format masalah yang akan diwawancarai, yang berdasarkan masalah yang akan diteliti. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada responden telah ditentukan jawaban-jawabannya. Wawancara dilakukan untuk mengetahui dan menggali informasi secara lebih detail dan mendalam dari subjek penelitian sehubungan dengan fokus masalah yang diteliti. Yaitu kesulitan siswa dalam belajar materi pajak penghasilan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam wawancara adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling berarti “sample tersebut dilaksanakan berdasarkan keputusan subjek peneliti yang didasarkan pertimbangan-pertimbagan tertentu. Pada cara ini peneliti mula-mula mengidentifikasikan semua karakteristik populasi yang hendak di teliti dan mempelajari karakteristik tadi. Kemudian mulailah peneliti menetapkan samplenya berdasarkan pertimbangannya sendiri”. 19 19 Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, Edisi Revisi 2011, h.187 d. Observasi 1. Pengumpulan data observasi dengan pengamatan secara langsung pada saat kegiatan belajar mengajar. 2. Penganalisisan data observasi, sebagaimana dengan teknik-teknik penelitian lainnya. 2. Tekhnik Analisis Data

a. Hasil tes

Langkah pertama peneliti memeriksa hasil tes siswa dengan bobot yang telah ditentukan, setelah hasil nilai yang sudah diberikan sesuai kemampuan siswa ditentukan klasifikasi nilai siswa sebagai berikut: Tabel 3.7 Klasifikasi Nilai 20 No Nilai Kualitas Klasifikasi 1 77-100 Sempurna A 2 66-76 Baik B 3 56-65 Cukup C 4 40-55 Kurang D 5 30-39 Gagal E Berdasarkan dari klasifikasi diatas, maka dapat di bagi menjadi nilai tinggi, menengah, dan rendah : Nilai Tinggi : 80-100 Nilai Menengah : 56-79 Nilai Rendah : 3-55 20 Tara Anggun Cantika. Analisis Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran IPS Terpadu Pokok Bahasan Pajak Penghasilan