Total 28
100
G. Kalibrasi Instrumen
1. Soal dan Angket
Untuk menguji kualitas instrumen penelitian yaitu soal tes dan angket, dilakukan uji coba pengerjaan instrumen soal tes dan uji coba instrumen
angket di luar sampel penelitian. a.
Uji Validitas Data Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dikatakan valid jika pernyataan pada instrumen penelitian mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang diukur oleh instrumen penelitian tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara
masing-masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Rumusnya adalah :
Keterangan : r = koefisien korelasi
X = skor variable jawaban responden Y = skor total variable untuk responden n
N = banyaknya sampel dalam penelitian
Dalam pengambilan keputusan : a. Jika r hitung r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.
b. Jika r hitung r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas Data Uji Reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukan sejauh
mana alat ukur dipercaya atau dapat diandalkan. Instrument dikatakan
reliable apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha 0,60 maka data tersebut
mempunyai reliabilitas kurang baik, sedangkan cronbach alpha 0,7 dapat diterima, dan cronbach alpha 0,8 adalah baik
13
.
c. Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan
siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus:
14
Keterangan : P
= proporsi indeks kesukaran B
= jumlah siswa yang menjawab benar N
= jumlah peserta tes Interpretasi mengenai indeks kesukaran yang diperoleh digunakan
tabel klasifikasi dibawah ini:
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
Nilai P Kriteria
0.00-0.25 Sukar
0.26-0.75 Sedang
0.76-1.00 Mudah
13
Duwi Prayitno, 5 Jam Belajar Olahan Data dengan SPSS 17, Yogyakarta: CV. Andi offset, 2009 h. 172.
14
Iin Hendriyanti. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA Quasi Eksperimen di SMP Nusantara Plus, Skripsi, Perpustakaan :
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011
d. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membuktikan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Daya pembeda butir soal
dihitung dengan menggunakan rumus:
15
Keterangan : DP = daya pembeda
B
A
= banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar B
B
= banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar J
A
= banyaknya siswa kelompok atas J
B
= banyaknya siswa kelompok bawah P
A
= proporsi kelompok atas yang menjawab benar
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, harus dibuang
0.00-0.20 Jelek
0.21-0.40 Cukup
0.41-0.70 Baik
0.71-1.00 Baik Sekali
2. Wawancara
Adapun untuk membuktikan keabsahan data adalah dengan triangulasi. Triangulasi dalam tekhnik pengumpulan data, triangulasi di
artikan sebagai tekhnik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai tekhnik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada
16
.
15
Suharsimi Arikunto PROSEDUR PENELITIAN SUATU PENDEKATAN PRAKTIK. Jakarta: Rineka Cipta, 2010 Cet. 14 hal 207
16
Sugiyono. Op,cit, hal. 330
Keabsahan data merupakan konsep penting dalam penelitian. Untuk memenuhi kriteria dalam penelitian, maka validitas dan reliabilitas harus
dipenuhi kalau tidak maka proses penelitian itu perlu dipertanyakan keilmiahannya. Dalam wawancara, teknik triangulasi dimanfaatkan sebagai
pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil wawancara peneliti. Untuk itu perlu diadakan pengecekan ulang terhadap sumber-
sumber data dengan cara: a. Membandingkan data hasil angket dengan hasil wawancara.
b. Mengecek ulang hasil wawancara apakah sesuai dengan indikator yang ingin dicapai.
c. Membandingkan apa yang dikatakan seseorang tentang penelitian diwaktu yang berbeda.
Dalam hal ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama tapi
dengan teknik yang berbeda.
3. Observasi
Instrumen lembar observasi dalam penelitian ini meliputi lembar observasi kegiatan belajar siswa. Pengujian validitas instrumen lembar
observasi ini menggunakan pengujian validitas konstruk. Dalam hal ini instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan
berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Dalam penelitian ini ahli yang dimaksud adalah dosen pemimbing skripsi
dan guru pamong penelitian. Lembar observasi yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh para ahli tersebut dikatakan valid.
17
17
http:labkim-ia.blogspot.com201304analisis-lembar-angket-untuk-asesmen.html, diakses pada tanggal 16 Agustus 2015 pukul 18.10 buku sumber yang diambil blog: Widodo, A.
Tri. 2009. Pengembangan Assesmen Pembelajaran Pendidikan Kimia. Semarang: LP3 UNNES