Reaksi terhadap kegagalan. Selain keberhasilan, kemungkinan lain Definisi Proses Belajar

1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Belajar sebagai proses atau aktivitas diisyaratkan oleh banyak sekali hal- hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu adalah banyak sekali macamnya, terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Untuk memudahkan pembicaraan dapat dilakukan klasifikasi demikian: 13 a Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih lagi dapat digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa overlapping tetap ada, yaitu: 1 Faktor-faktor non sosial Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang jumlahnya, seperti misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu pagi atau siang, ataupun malam, tempat letaknya, pergudangannya, alat-alat yang dipakai untuk belajar seperti alat tulis-menulis, buku- buku, alat-alat peraga, dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran. Semua faktor-faktor yang telah disebutkan di atas itu, dan juga faktor-faktor lain yang belum disebutkan harus kita atur sedemikian rupa, sehingga dapat membantu menguntungkan proses atau perbuatan belajar secara maksimal.Letak sekolah atau tempat belajar misalnya harus memenuhi syarat-syarat seperti ditempat yang tidak terlalu dekat kepada kebisingan atau jalan ramai, lalu bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam ilmu kesehatan sekolah. Demikian pula alat-alat pelajaran harus seberapa mungkin diusahakan untuk memenuhi syarat didaktis, psikologis dan pedagogis. 2 Faktor-faktor sosial Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial disini adalah faktor manusia sesama manusia, baik manusia itu ada hadir maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. Kehadiran orang atau orang-orang lain pada waktu seseorang sedang belajar, banyak 13 Suryabrata Sumadi, Psikologi pendidikan, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada 2014, Cet 21, h. 233. kali mengganggu belajar; misalnya kalau satu kelas murid sedang mengerjakan ujian, lalu terdengar banyak anak-anak lain bercakap-cakap disamping kelas atau seseorang sedang belajar dikamar, satu atau dua orang hilir mudik keluar masuk kamar belajar itu, dan sebagainya. Kecuali kehadiran yang langsung seperti yang telah dikemukakan di atas itu, mungkin juga orang lain itu hadir tidak langsung atau dapat disimpulkan kehadirannya; misalnya saja potret dapat merupakan representasi dari seseorang; suara nyanyian yang sedang dihidangkan lewat radio maupun tape recorder juga dapat merupakan representasi bagi kehadiran seseorang. Faktor-faktor sosial seperti yang telah dikemukakan diatas itu pada umumnya bersifat mengganggu proses belajar dan prestasi-prestasi belajar. Biasanya faktor-faktor tersebut mengganggu kosentrasi sehingga perhatian dapat ditujukan kepada hal yang dipelajari atau aktifitas belajar semata-semata. Dengan berbagi cara faktor-faktor tersebut dapat berlangsung dengan baik 14 . b Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik dan ini pun dapat lagi digolongkan menjadi dua golongan yaitu: 1 Faktor-faktor fisiologis, Faktor-faktor fisiologis ini masih dapat lagi dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Tonus jasmani pada umumnya, dan keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat melatarbelakangi aktivitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar; keadaaan jasmani yang lelah lain berpengaruhnya daripada yang tidak lelah. Dalam hubungan dengan hal ini ada dua hal yang perlu dikemukakan yaitu:  Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadar makanan ini akan mengakibatkan kekurangan tonus jasmani, yang pengaruhnya 14 Suryabrata Sumardi, op.cit h. 233-234