2.8 Remidial Secara Individual
Tidak teknik diagnostik dan remedial yang berhasil, jika dilakukan tanpa sepengetahuan siswa yang bersangkutan, dalam hubungan antara teknik
diagnostik dan remedial dengan kebutuhan mereka. Beberapa siswa yang mengalami kegagalan belajar, pada kasus tertentu mempunyai perasaan tidak
pandai. Tujuan bimbingan konseling dalam kaitannya dengan kesulitan belajar adalah meningkatkan dan menguatkan motivasi mereka untu bangkit
guna mengatasi permasalahan. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana seorang guru mengorganisasi pengajaran remedial secara
komprehensif? Jika kesulitan siswa, baik yang bersumber internal maupun eksternal
telah diidentifikasi, selanjutnya program remedi perlu diformulasikan. Jika siswa telah dimotivasi dalam kegiatan belajarnya maka kegiatan remedi ini
sebaiknya dilakukan secara individual. Penilaian remidi pun difokuskan pada kebutuhan spesifik individual siswa.
Yang perlu diperhatikan oleh seorang guru adalah bahwa tidak semua remedi harus dilakukan secara individual, tetapi bisa juga remedi dilakukan
secara berkelompok dengan membuat kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 6 siswa yang memiliki problem sama. Disamping itu, ada juga
kesempatan remedi untuk secara keseluruhan. Ini terjadi, ketika kelemahan dan kesulitan siswa ternyata menyuruh dalam satu unit satuan pembelajaran.
Beberapa contoh yang memungkinkan problem remedi menyeluruh, misalnya mata pelajaran matematika.
Dalam hal ini yang penting adalah para guru harus peduli dan menyiapkan setiap satuan pembeljaran dengan latihan soal dan buku kerja
yang relevan dengan subtansi pengajaran. Selain itu, pada situasi ini guru juga harus tetap mampu mengenal kelebihan dan kelemahan siswa sehingga
kesempatan untuk menerapkan teknik remedi individual atau kelompok dapat dilakukan dengan baik
29
.
29
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan prinsip dan operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara, 2012 hal 234
2.9 Organisasi Kegiatan Remedial
Program remedi yang baik pada prinsipnya perlu didasarkan pada diagnostik awal dan disertai deengan tindak lanjut kontinu.
1 Perlu diadakan pencerahan kepada siswa bahwa tujuan khusus program remedi diantaranya adalah mengatasi kesulitan belajar. Ketika kesulitan
belajar semakin menumpuk, maka dampak yang muncul adalah remedi pengajaran pun semakin kompleks.
2 Guru perlu menilai keberhasilan program remedi yang telah dilakukan. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dimungkinkan pada saat yang
diperlukan, mengubah metode dan menggunakan materi yang bervariasi agar sisa dapat mengatasi kesulitan belajarnya.
3 Evaluasi remidi memiliki arti penting bagi orang-orang terdekat siswa. Oleh karena itu, perlu diberikan informasi kepada siswa dan orang tua
mengenai perkembangan belajarnya. Dengan mengakui pencapaian hasil belajar dan tetap mendorong untuk terus belajar, motivasi belajar siswa
diharapkan dapat meningkat, ketika siswa mengetahui usaha belajar yang telah diikuti
30
.
2.10 Memberikan Pengajaran Remidial
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
31
. Para siswa yang mengalami permasalahan belajar harus diberi pemahaman dalam bentuk program-
program yang direncanakan dalam bentuk kegiatan remedi. Mereka mempunyai problem diidentifikasi dan dipilih untuk kemudian diberi
penjelasan secara intensif.
30
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan prinsip dan operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara, 2012 hal 234
31
UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Bab 1 pasal 1 nomer 1