Karakteristik Perilaku Belajar Belajar

b. Minat Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar untuk sesuatu. Dalam hal ini, terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:  Minat pembawaan. Minat ini muncul dengan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, baik kebutuhan maupun lingkungna.  Minat yang muncul karena adannya pengaruh dari luar c. Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara tepat. Kemampuan dasar yang tinggi pada anak, memungkinkan anak dapat menggunakan pikirannya untuk belajar dan memecahkan persoalan-persoalan baru secara tepat, cepat, dan berhasil. Sebaliknya, tingkat kemampuan dasar yang rendah dapat mengakibatkan murid mengalami kesulitan dalam belajar. d. Motivasi Motivasi adalah keadaan internal manusia yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Fungsi motivasi adalah mendorong seseorang untuk interes pada kegiatan yang akan dikerjakan, menentukan arah perbuatan, yankni kearah tujuan yang hendak dicapai, dan mendorong seseorang untuk pencapaian prestasi, yakni dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar, maka akan menunjukkan hasil belajar yang baik 17 . Dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar seseorang di atas. Dapat ditarik kesimpulan, keberhasilan siswa dalam belajar bukan hanya kesulitannya siswa dalam belajar, melainkan diri sendiri dan lingkungan sekitar sangat ikut andil dalam membantu keberhasilan siswa dalam belajar. 17 Eveline Siregar dan Hartini Nara. Op.cit , h. 176-177

1.7 Faktor Pendekatan Belajar

“Menurut Ballard Clanchy, pendekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan attitude to knowledge. Ada dua macam siswa dalam menyikapi ilmu pengetahuan, yaitu:

a. Sikap melestarikan apa yang sudah ada conserving;dan b. Sikap memperluas extending.

Sedangkan menurut Biggs, pendekatan belajar siswa dapat dikelompokkan ke dalam tiga prototipe bentuk dasar, yakni :

a. Pendekatan surface pendekatanbersifat lahiriah

Siswa yang menggunakan pendekatan surface misalnya, mau belajar karena dorongan dari luar ekstrinsik antara lain takut tidak lulus yang mengakibatkan dia malu.

b. Pendekatan deep mendalam

Siswa yang menggunakan deep biasanya mempelajari materi karena memang tertarik dan merasa membutuhkannya intrinsik.

c. Pendekatan achieving pencapaian prestasi tinggi

Siswa yang menggunakan pendekatan Achieving pada umumnya dilandasi oleh motif ekstrinsik yang berciri khusus yang disebut “ego- enhancement” yaitu ambisi pribadi bisa dalam meningkatkan prestasi kekuatan dirinya dengan cara meraih indeks prestasi setinggi-tingginya 18 . Dilihat dari kedua pendekatan menurut masing-masing tokoh dan di ambil kesimpulan, bahwasannya setiap siswa memiliki cara pendekatan yang berbeda-beda. 18 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu. Cet. Ke-1 h. 132- 137