Pengertian Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi

Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah , Bea Materai. 2 Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri atas:  Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.  Pajak KabupatenKota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan. 41

5.3 Pajak Penghasilan

a. Definisi pajak penghasilan Pajak penghasilan PPh adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak 42 . b. Dasar hukum pajak penghasilan Peraturan perundangan yang mengatur pajak penghasilan di Indonesia adalah UU.No.7 Tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan UU. NO 7 Tahun 1991. UU No.10 Tahun 1994. UU No. 17 Tahun 2000, UU No. 36 Tahun 2008, peraturan pemerintah, keputusan Presiden, keputusan menteri keuangan, keputusan Direktur Jendral Pajak maupun surat edaran Direktur Jendral Pajak 43 . c. Subjek Pajak Penghasilan Subjek pajak penghasilan adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan pajak penghasilan. 41 Mardiasmo, Perpajakan Edisi Revisi 2011, Yogyakarta: Andi, 2011 h. 5-6 42 Siti Resmi, Perpajakan : Teori dan kasus , Jakarta: Salemba Empat, 2011. h. 78 43 Ibid, . h.74 Berdasarkan Pasal 2 ayat 1 UU No. 36 Tahum 2008, subjek pajak dikelompokkan sebagai berikut: 44 1 Subjek Pajak Orang Pribadi 2 Subjek Pajak warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak. 3 Subjek Pajak Badan 4 Subjek Pajak Bentuk Usaha Tetap BUT 45 d. Objek Pajak Penghasilan Objek pajak merupakan segala sesuatu barang, jasa, kegiatan, atau keadaan yang dikenakan pajak. Objek pajak penghasilan adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun diluar Indonesia, yang dapat dipakai untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Dilihat dari mengalirnya tambahan kemampuan ekonomis kepada wajib pajak penghasilan dapat dikelompokkan menjadi: 1 Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas seperti gaji, honorarium, penghasilan dari praktik dokter, notaris, aktuaris, akuntan, pengacara dan sebagainya 2 Penghasilan dari usaha dan kegiatan 3 Penghasilan dari modal 4 Penghasilan lain-lain, seperti pembebasan utang dan hadiah 46 e. Penghasilan Tidak Kena Pajak Penghasilan tidak kena pajak PTKP merupakan jumlah penghasilan tertentu yang dikenakan pajak. Untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak orang pribadi dalam negeri, penghasilan netonya dikurangi dengan jumlah penghasilan tidak kena pajak. PTKP yang ditetapkan dalam pasal 7 ayat 1 undang-undang nomor 17 Tahun 2003 mengalami beberapa perubahan seiring dengan perkembangan ekonomi dan moneter 44 Ibid, . h.75 45 Ibid. , h.75-76 46 Siti Resmi, Perpajakan : Teori dan kasus , Jakarta: Salemba Empat, 2011 , h.79-80 serta perkembangan harga kebutuhan pokok setiap tahunnya. Sampai dengan diberlakukannya undang-undang nomor 36 Tahun 2008 perubahan PTKP dapat dilihat pada tabel berikut: 47 Tabel 2.3 Tabel Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak