Jadi dapat disimpullkan bahwasanya kedua faktor ini sangant mempengaruhi dalam tingkat pencapaian siswa dalam belajar karena
kesulitan belajar dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata dan bisa menghambat tercapainya kinerja akademik seswa yang sesuai dengan
harapan.
2.4 Diagnosis Masalah Belajar dan Mengatasinya
Hal yang dimaksud dengan proses mendiagnosis adalah proses pemeriksaan terhadap suatu gejala yang tidak beres. Diagnosis masalah
belajar dilakukan jika guru menandai atau mengidentifikasi adanya kesulitan belajar pada muridnya. Diagnosis masalah belajar dilakukan secara sistematis
dan terarah dengan langkah-langkah seperti berikut ini:
24
a. Mengidentifikasi adanya masalah belajar Untuk mengidentifikasi masalah belajar diperlukan seperangkat khusus,
sebab kemmpuan mengidentifikasi yang berdasarkan naluri belaka kurang efektif, semakin luas pengetahuan guru tentang gejala-gejala kesulitan
belajar dan makin banyak pengalaman guru dalam mengidentifikasi kesulitan belajar, akan makin terampil guru melakukan diagnosis masalah
belajar. Gejala-gejala munculnya masalah belajar dapat diamati dalam berbagai bentuk, biasanya muncul dalam bentuk perubahan perilaku yang
menyimpang atau dalam menurunya hasil belajar. Perilaku yang menyimpang juga muncul dalam berbagai bentuk seperti: suka
mengganggu teman, merusak alat-alat pembelajaran, sukar memusatkan perhatian, sering termenung, menangis hiperaktif, sering bolos dan
sebagainya. b. Menelaah atau menetapkan status siswa
Penelaahan dan penetapan status murid dilakukan dengan cara berikut ini. 1 Menetapkan tujuan khusus yang diharapkan dari murid.
24
Eveline Siregar dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, Cet.1 h.181
2 Menetapkan tingkat ketercapaian tujuan khusus oleh murid dengan menggunakan teknik dan alat penilaian yang tepat.
3 Menetapkan pola pencapaian murid, yaitu seberapa jauh ia berbeda dari tujuan yang ditetapkan itu.
c. Memperkirakan sebab terjadinya masalah belajar Membuat perkiraan yang tepat adalah suatu perbuatan yang kompleks
yang keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa prinsip yang harus diingat dalam memperkirakan sebab terjadinnya maslah
belajar adalah sebagai berikut. 1 Gejala yang sama dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda.
2 Sebab yang sama dapat menimbulkan gejala yang berbeda. 3 Berbagai penyebab dapat berinteraksi yang dapat menimbulkan gejala
masalah yang makin kompleks
25
.
2.5 Penanganan Kesulitan Belajar
Penanganan yang diberikan pada kasus anak dengan kesulitan belajar tergantung pada hasil pemeriksaan yang komprehensif dari tim kerja.
Penanganan yang diberikan pada anak dengan kesulitan belajar meliputi: a. Penatalaksana dibidang Medis
1 Terapi Obat Pengobatan yang diberikan adalah sesuai dengan gangguan fisik atau
psikiatrik yang diderita oleh anak, misalnya: Berbagai kondisi depresi dapat diberikan dengan obat golongan antidepresan dan GPPH
diberikan obat golongan psikostimulansia, misalnya Ritalin,dll 2 Terapi Perilaku
Terapi perilaku yang sering diberikan adalah modifikasi perilaku. Dalam hal ini anak akan mendapatkan penghargaan langsung jika dia
dapat memenuhi suatu tugas atau tanggung jawab atau perilaku positif tertentu. Di lain pihak, ia akan mendapatkan peringatan jika ia
25
Eveline Siregar dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, Cet.1 h.181-182
memperlihatkan perilaku negative. Dengan adanya penghargaan dan peringatan langsung ini maka diharapkan anak dapat mengontrol
perilaku negatif yang tidak dikehendaki, baik di sekolah maupun dirumah.
3 Psikoterapi Suportif Dapat diberikan pada anak dan keluarganya. Tujuannya adalah untuk
memberi pengertian dan pemahaman mengenai kesulitan yang ada, sehingga dapat menimbulkan motivasi yang konsisten dalam usaha
untuk memerangi kesulitan ini. 4 Pendekatan Psikososial Lainnya
Psikoedukasi orang tua dan guru Pelatihan keterampilan social bagi anak
b. Penatalaksana di bidang Pendidikan Dalam hal ini terapi yang paling efektif adalah terapi remedial, yaitu
bimbingan langsung oleh guru yang terlatih dalam mengatasi kesulitan belajar anak. Guru remedial ini akan menyusun suatu metoda pengajaran
yang sesuai bagi setiap anak. Mereka juga melatih anak untuk dapat belajar baik dengan teknik-teknik pembelajaran tertentu sesuai dengan
jenis kesulitan belajar yang dihadapi anak yang sangat bermanfaat bagi anak dengan kesulitan belajar
26
.
2.6 Upaya mengatasi kesulitan belajar
Untuk mengatasi kesulitan belajar, ada dua pendekatan yang dapat digunkan, pertama. mencegah kesulitan belajar agar tidak menular kepada
peserta didik lainya. Kedua, menyembuhkan peserta didik yang sedang mengalami kesulitan belajar. upaya penyembuhan kesulitan belajar akan lebih
mudah bila dibantu dengan alat-alat tertentu seperti observasi, angket, wawancara, meneliti hasil pekerjaan anak, tugas kelompok, penggunaan buku
rapor, home visit, tes psikologi, tes intelegensi, tes bakat, dan tes kepribadian.
26
Yulinda Erma Suryani. Kesulitan Belajar. diakses 22 oktober 2014 3;45 http:journal.unwidha.ac.idindex.phpmagistraarticleviewFile9656