Unsur-unsur Belajar Tujuan.Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai.

Dalam fase evaluasi evaluation, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana pengetahuan informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi 10 . Sedangkan menurut Wittig 1981 dalam bukunya Psychology of Learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam tahapan-tahapan yang mencakup: a. Acquisition tahap perolehanpeneriman informasi. b. Storage tahap penyimpanan informasi. c. Retrieval tahap mendapatkan kembali informasi Pada tingkatan acquisition seorang siswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. Pada tahap ini terjadi pula asimilasi antara pemahaman dengan perilaku baru dalam keseluruhan perilakunya. Proses acquisition dalam belajar merupakan tahapan yang paling mndasar. Kegagalan pada tahp ini akan mengakibatkan kegagalan pada tahap-tahap berikutnya. Pasa tingkatan storage seorang siswa secara otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yangbia peroleh ketika menjalani proses acquision. Peristiwa ini sudah tentu melibatkan fungsi short term dan long term memori. Pada tingkatan retrieval seorang siswa akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sitem memorinya, misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau memecahkan maslah. Proses retrieval pada dasarnya adalah upaya atau peristiwa mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali item-item yang tersimpan dalam memori berupa informasi, simbol, 10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2010, Cet 16, h. 111 pemahaman, dan perilaku tertentu sebagai respons atas stimulus yang dihadapi 11 .

1.5 Karakteristik Perilaku Belajar

Ciri perubahan yang merupakan perilaku belajar, diantaranya: a Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau praktik atau latihan itu dengan sengaja dan disadari dilakukannya bukan secara kebetulan; dengan demikian, perubahan karena kemantapan dan kematangan atau keletihan atau karena penyakit tidak dapat dipandang sebagai perubahan hasil belajar; b Bahwa perubahan itu positif, dalam arti sesuai seperti yang diharapkan normatif atau kriteria keberhasilan criteria of success baik dipandang dari segi siswa tingkat abilititas dan bakat khususnya, tugas perkembangan, dan sebagainya maupun dari segi guru tuntutan masyarakat orang dewasa sesuai dengan tindakan kulturalnya; c Bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu setidak-tidaknya sampai batas waktu tertentu relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat direproduksi dan dipergunakan seperti dalam pemecahan masalah problem solving,baik dalam ujian, ulangan, dan sebagainya maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup. 12 Dari beberapa karakteristik perilaku belajar yang telah dipaparkan diatas, kita dapat mengetahui bahwa dalam suatu proses belajar mengajar terdapat suatu perubahan, baik dalam bidang akademis maupun pengetahuan. 11 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2010, Cet 16, h. 111-112 12 Abin Syamsuddin Makmun. Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. Ke-10 h. 158