Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data

Tabel 3.8 Kategori Penilaian Angket NO PROSENTASE PENAFSIRAN 1 100 Seluruhnya 2 90-99 Hampir seluruhnya 3 60-89 Sebagian besar 4 51-59 Lebih dari setengah 5 50 Setengahnya 6 40-49 Hampir Setengahnya 7 20-39 Sebagian kecil 8 10-19 Sedikit 9 1-9 Sedikit sekali 10 Tidak ada sama sekali Selanjutnya peneliti mencari rata-rata penyebab kesulitan pada angket dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : Mx = Mean Rata-rata yang dicari Σx = Jumlah dari skor nilai-nilai yang dicari N = Number of cases banyaknya skor itu sendiri Kemudian menentukan kategori penilaian kesuilitan siswa dalam menghitung pajak penghasilan tersebut diantaranya: 0-40 = Tingkat Kesulitan Rendah 41-51 = Tingkat Kesulitan sedang 51-60 = Tingkat Kesulitan Tinggi 70 = Tingkat Kesulitan Sangat Tinggi Mx = Σx . N

c. Hasil wawancara

Dalam penelitian ini metode wawancara digunakan peneliti untuk menggali data tentang kesulitan belajar siswa pada materi pajak penghasilan. Interview ini sebagai pelengkap dari beberapa alat pengumpul data yang digunakan oleh peneliti. Hasil wawancara baik dari siswa kelas VIII-D maupun guru IPS kelas VIII akan dikumpulkan dan dibuat tabel, sehingga peneliti lebih mudah menyimpulkan dari berbagai pertanyaan mengenai kesulitan belajar siswa pada materi pajak penghasilan.

d. Uji hipotesis

Untuk menjawab rumusan masalah ketiga, peneliti menggunakan uji signifikansi. Karena penelitian ini menggunakan pre-test and post test one group design maka peneliti melakukan uji signifikansi dengan analisis paired sample t test. Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Untuk menguji hipotesis yang digunakan rumus sebagai berikut 23 : 2 1 2 1 n + n x - x t 2 2 2 1 hitung   = Keterangan 24 : T = nilai t yang dihitung x฀1 = nilai rata-rata pre test x฀1 = nilai rata-rata pre test 2 1  = variansi populasi 1 2 2  = variansi populasi 2 n = jumlah anggota sampel 23 Modul 1 t-Test Universitas Islam Indonesia 24 Budi Susetyo, Statistika untuk analisis data penelitian, Jakarta: PT Refika Aditama. Cet. Ke-1 h. 72 Nilai t selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat kebebasan dk = n – 1 dan taraf kesalahan α = 5. Jika t t tabel maka H o diterima dan H a ditolak. Analisis ini bertujuan untuk menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes. Dalam analisis ini data yang dianalisis oleh peneliti adalah test hasil belajar siswa sesudah diterapkanya metode alternatif penyelesaian pembelajaran berupa pembelajaran remedial yang di analisis mengunakan perhitungan statistic parametik yaitu dengan uji hipotesisi data berpasangan paired sample t-test, uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh metode alternatif penyelesaian pembelajaran berupa pembelajaran remedial dapat mengurangi tingkat kesulitan belajar peserta didik di MTs Al-Hamidiyah Depok. Berikut ini langkah-langkah yang digunakan menghitung paired sample t-test. 1 Perhitungan Manual a. Membuat tabel Memasukkan nilai pre test dan post test siswa No. Nama Siswa Nilai Sebelum Remedial Nilai Setelah Remedial 1 X 2 Y dst. b. Merumuskan hipotesis Hipotesis penelitian Tidak ada Perbedaan nilai tes rata-rata antara sebelum sebelum dan sesudah pelaksanaan metode alternatif penyelesaian pembelajaran berupa pembelajaran remedial di MTs Al-Hamidiyah Depok. Ada Perbedaan nilai tes rata-rata antara sebelum dan sesudah pelaksanaan metode alternatif penyelesaian pembelajaran berupa pembelajaran remedial di MTs Al-Hamidiyah Depok. Nilai t selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat kebebasan dk = n – 1 dan taraf kesalahan α = 5. Jika t hitung berada di luar ranget tabel, maka H ditolak c. Menetapkan nilai signifikansi d. Menetapkan derajat kebebasan daerah kritik dk=N-1 dengan = 0,05. e. Menghitung data dengan uji statistik yang digunakan Memasukkan nilai mengikuti rumus yang digunakan 2 1 2 1 n + n x - x t 2 2 2 1 hitung   = 2 Pengerjaan Menggunakan SPSS 25 a. Masukkan Data ke SPSS  Dari menu utama File, pilih menu New, lalu kilik mouse pada Data.  Pada Variabel View, pengisian Variabel nilai ujian sebelum remedial pada kotak Name diketik nilai_ujian_sebelum, sesuai dengan studi kasus.  Pada Variabel View , pengisian Variabel nilai ujian sesudah remedial pada kotak Name diketik nilai_ujian_sesudah, sesuai dengan studi kasus.  Abaikan bagian yang lain, dan tekan CTRL+T untuk kembali ke DATA VIEW. 25 Jubilee Enterprise. SPSS untuk pemula Jakarta: PT Elex Media Komputindo:2014 h. 94

b. Mengisi data yang telah diketahui pada studi kasus pada DATA VIEW

c. Pengolahan Data dengan SPSS : Menu Analyze  Compare Means  Paired-samples T Test Pengisian:  Paired Variable s atau Variabel yang akan diuji. Karena yang akan diuji nilai ujian sebelum dan sesudah remediasi, maka klik nilai_ujian_sebelum agar masuk pada variable 1, kemudian klik nilai_ujian_sesudah, agar masuk ke variable 2. Nb: variabel nilai ujian sebelum dan sesudah harus dipilih bersamaan.  Untuk kolom Option atau pilihan yang lain Pengisian:  Untuk Confidence Intervalatau tingkat kepercayaan, karena tidak ada data yang hilang dan tingkat kepercayaan 95, maka abaikan pengisian pilihan option apabila tidak akan merubah tingkat kepercayaan.  Untuk Missing Value atau data yang hilang. Karena dalam data ini semua pasangan data lengkap, maka bagian ini diabaikan saja. d. Kemudian klik OK untuk memproses data. e. Pengambilan keputusan: 1 Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel : - Jika t hitung berada dalam ranget tabel, maka H diterima - Jika t hitung berada di luar ranget tabel, maka H ditolak 2 Kesimpulan hasil data 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

a Uji Validitas Soal Berdasarkan hasil uji validitas, dari 10 soal yang diuji cobakan terdapat soal yang valid yakni nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10. Namun yang digunakan dalam pre test dan posttest sejumlah 5 soal, hal tersebut untuk memudahkan dalam perhitungan. Soal yang digunakan nomor 2, 4, 5, 8, 10. Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas butir soal instrument tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 9. b Uji Validitas angket Sedangkan hasil uji validitas angket, dari 28 pertanyaan yang diuji cobakan terdapat 25 pertanyaan yang valid yakni nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28. Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas angket dapat dilihat pada lampiran 17.

2. Uji Reliabilitas

a Uji Reliabilitas Soal Melalui perhitungan dengan menggunakan bantuan softwere SPSS 20 for windows release maka di dapat nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha sebagai berikut: Tabel 4.1 Case Processing Summary N Cases Valid 12 100,0 Excluded a ,0 Total 12 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Tabel 4.2 Reliability Statistics Test Cronbachs Alpha N of Items ,876 10 Dari hasil koefisien reliabilitas Alpha yang tertera pada tabel di atas adalah 0,876 maka dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan handal. Karena cronbach alpha 0,07 dapat diterima, dan cronbach alpha 0,08 adalah baik. Maka hasil data angket memiliki rebilitas yang baik, atau dengan kata lain data hasil angket dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data atau mengukur objek yang sudah ditetapkan. b Uji Reabilitas Angket Melalui perhitungan dengan menggunakan bantuan softwere SPSS 20 for windows release maka di dapat nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha sebagai berikut: Dari hasil koefisien reliabilitas Alpha yang tertera pada table di atas adalah 0,898 maka dapat dikatakan bahwa instrument yang digunakan handal. Karena cronbach alpha 0,07 dapat diterima, dan cronbach alpha 0,08 adalah baik. Maka hasil data angket memiliki reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain data hasil angket dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data atau mengukur objek yang sudah ditetapkan.

3. Uji Tingkat Kesukaran

Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal, dari 10 soal tes hasil belajar yang diujikan, 10 termasuk kriteria sedang dan 90 termasuk mudah. Hasil perhitungan pengujian tingkat kesukaran tes hasil belajar. Namun yang digunakan dalam pre test dan posttest sejumlah 5 soal, hal tersebut untuk memudahkan dalam perhitungan. Soal yang digunakan nomor 2, 4, 5, 8, 10. Tingkat kesukaran 5 soal itu masuk dalam golongnan mudah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9. Tabel 4.3 Case Processing Summary N Cases Valid 15 100,0 Excluded a ,0 Total 15 100,0 Tabel 4.4 Reliability Statistics Angket Cronbachs Alpha N of Items ,898 28 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

4. Uji Daya Pembeda

Berdasarkan hasil uji daya pembeda, dari 10 soal tes hasil belajar yang diujikan, 30 termasuk kriteria buruk, 70 termasuk kedalam kriteria jelek. Namun yang digunakan dalam pre test dan posttest sejumlah 5 soal, hal tersebut untuk memudahkan dalam perhitungan. Soal yang digunakan nomor 2, 4, 5, 8, 10. Dan daya pembeda 5 soal itu termasuk jelek. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9.

B. Hasil Data

1. Observasi pembelajaran

a Observasi siswa Dari hasil observasi penulis terhadap siswa kelas VIII-D MTs Al- Hamidiyah Depok, penulis menggunakan 3 aspek dalam melakukan observasi, diantaranya aspek sebelum PBM, selama PBM, dan akhir PBM. Kesluruhan poin yang digunakan berjumlah 12, dari data yang didapat kemudian penulis menyajikan dengan bentuk tabel dan menggunakan presentasi jumlah siswa yang melakukan kegiatan pembelajaran. Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Indikator Instrumen No. Aspek Yang Diamati Pada Kegiatan Tahap Pembelajaran Presentase Sebelum PBM 1 Siswa hadir tepat waktu 80 2 Siswa ikut berdoa dan menjawab salam 80 3 Siswa mendengarkan guru mengabsen 40 4 Siswa mendengarkan apersepsi dan motivasi guru 40 Selama PBM 5 Siswa memperhatikan apa yang dijelaskan guru 40 6 Siswa aktif dalam bertanya kepada guru 40 7 Siswa mengungkapkan pendapat 20 8 Siswa menjawab pertanyaan dari guru 20 9 Siswa konsentrasi ketika pembelajaran 40 10 Siswa memperhatikan guru dengan seksama 40 Akhir PBM 11 Siswa mencatat dan menandai tugasnya 40 12 Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran 20 Rata-rata Keaktifan Siswa 41,666 Setelah melihat data dan melihat langsung dalam proses belajar mengajar, banyak hal yang dapat diasumsikan oleh penulis menjadi faktor penyebab kesulitan belajar siswa tersebut diantaranya: 1 Dari kesiapan siswa dalam belajar kurang, hal ini bisa dilihat dari banyaknya siswa yang tidak mendengarkan apersepsi dan motivasi guru, 60 siswa tidak mendengarkan. 2 Dari interpretasi siswa kurang, hal ini bisa dilihat kurang aktifnya siswa bertanya pada guru dan banyaknya siswa yang mengobrol sehingga siswa tidak memperhatikan apa yang guru jelaskan. 3 Kurangnya respon siswa terhadap guru, hal ini bisa dilihat dari kurangnya siswa dalam berpendapat dan kurang aktifnya siswa dalam menjawab pertanyaan guru, 80 siswa VIII-D kurang respon dalam belajar. 4 Konsentrasi siswa kurang, 60 siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, konsentrasi sangat berpengaruh pada materi pajak penghasilan ini karena jika terlewat apa yang guru jelaskan maka siswa akan kesulitan dalam belajar. 5 Kurangnya siswa mencatat dan menyimpulkan materi pajak pengsilan salah satu faktor siswa mengalami kesulitan belajar.