c. Definisi pajak yang dikemukakan oleh Dr. N. J. Feldmann: Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang
kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk
menutup pengeluaran-pengeluaran umum.
5.2 Jenis-jenis Pajak
Jenis pajak dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengelompokkan menurut
golongannya, menurut
sifatnya, dan
menurut lembaga
pemungutnya
40
. a. Menurut golongannya
1 Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
Contoh: Pajak Penghasilan 2 Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan pada orang lain. Contoh: pajak Pertambahan Nilai
b. Menurut sifatnya 1 Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan.
2 Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikanm keadaan diri wajib pajak.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
c. Menurut lembaga pemungutnya 1 Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunkan untuk membiayai rumah tangga negara.
40
Mardiasmo, Perpajakan Edisi Revisi 2011, Yogyakarta: Andi, 2011 h. 5
Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah , Bea Materai.
2 Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
Pajak Daerah terdiri atas: Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Pajak KabupatenKota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan
Pajak Hiburan.
41
5.3 Pajak Penghasilan
a. Definisi pajak penghasilan Pajak penghasilan PPh adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek
pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak
42
. b. Dasar hukum pajak penghasilan
Peraturan perundangan yang mengatur pajak penghasilan di Indonesia adalah UU.No.7 Tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan UU. NO 7
Tahun 1991. UU No.10 Tahun 1994. UU No. 17 Tahun 2000, UU No. 36 Tahun 2008, peraturan pemerintah, keputusan Presiden, keputusan menteri
keuangan, keputusan Direktur Jendral Pajak maupun surat edaran Direktur Jendral Pajak
43
. c. Subjek Pajak Penghasilan
Subjek pajak penghasilan adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk
dikenakan pajak penghasilan.
41
Mardiasmo, Perpajakan Edisi Revisi 2011, Yogyakarta: Andi, 2011 h. 5-6
42
Siti Resmi, Perpajakan : Teori dan kasus , Jakarta: Salemba Empat, 2011. h. 78
43
Ibid, . h.74