Scene Elang Terbang Deskripsi

tertentu sebenarnya hanya diam. Penulis bermaksud membuat penonton yang seolah mengitari pemandangan awan tersebut dari bawah. Kamera yang menyoroti langit dan awan tersebut diputar sehingga menimbulkan ambiguitas tersendiri. Konsekuensi dari penciptaan tipe gerak awan dan langit tersebut adalah klaim bahwa burung elang hitam yang melintas tidak terbang lurus, akan tetapi bergerak menikung dengann sudut yang sangat tumpul sehingga membentu sebuah seperempat lingkaran apabila kamera tidak menyoroti scene secara memutar. Ilusi-ilusi gerak semacam ini dimaksudkan untuk memperoleh kesan hamparan alam raya yang megah. Dengan tipe sorot semacam ini, scene yang terbatas seolah menyoroti sesuatu yang sangat luas. Burung elang yang pada umumnya terlihat kokoh denga ukuran yang cukup besar, kali ini terlihat sangat kecil karena seolah disorot dengan jarak yang jauh. Kemegahan semakin dikuatkan dengan warna langit yang sangat jernih dan awan yang menghiasinya pun terlihat serasi baik bentuk, ukuran maupun konturnya yang kabur seakan awan tersebut mendekati kenyataan. Tercitralah sebuah keanggunan dari scene ini yang menggambarkan alam yang sangat ramah dan megah sesuai dengan lagu ilustrasi yang diperdengarkan. Kemudian, selain intonasi, tempo dan bit aransemen lagu, transisi sebelum dan sesudah scene ini berupa disolve sangat menimbulkan kesan tentram. Kembali penulis bermaksud menyesuaikan maksud dari rasa lagu pengiring yang dirancang untuk menimbulkan kesan kedamaian, ketentraman, kemegahan dan ketakjuban kepada ciptaan tuhan.

34. Scene Murid dan Guru Menari Bersama

Gambar 4.55 Scene Murid dan Guru Menari Bersama Deskripsi Terlihat siswa-siswi dan Bu Fatimah di dalam kelas menari mengikuti irama lagu tema yang diperdengarkan. Di awal diperlihatkan tiga siswa yang menari dan berikutnya Bu fatimahlah yang terlihat sedang menari. Tarian mereka sangat sederhana. Hanya mencondongkan badan ke kanan dan kekiri. Analisis Sebenarnya, scene ini memiliki dua bagian dengan sudut pandang pengambilan gambar yang berkebalikan. Adanya penulis membuat pembahasan analisis dari kedua scene ini dalam satu penjelasan karena dirasa scene ini masih satu tipe dalam berbagai hal. Mulai dari gerakan, jenis kegiatan dan penyebab gerakan dan kegiatan itu sendiri adalah sama. Gerakan dalam kedua scene ini sama persis yaitu melenggokkan badan ke kanan dan ke kiri mengikuti irama lagu. Gerak tarian ini sangat sederhana menyesuaikan ritme, bit dan tempo lagu yang lambat. Berbeda halnya jika musik pengiring memiliki ritme yang lebih rapat, bit yang lebih tinggi dan tempo yang agak cepat, pebulis akan memberi gerakan yang lebih bertenaga untuk mengimbanginya. Adanya sudut pandang yang berkebalikan, scene pertama memperlihatkan para murid dengan sorot kamera mid close-up dan scene kedua memperlihatkan Bu Fatimah dari sorot kamera midshot, menandakan bahwa antar murid dan Bu Fatimah berhadap-hadapan laiknya sekolah pada umumnya. Ada pun transisi antar scene yang ditambahkan adalah disolve. Seperti pada scene-scene sebelumnya, dislve penulis adopsi untuk meberi kesan santai. Hal tersebut penulis bermaksud untuk menyesuaikan lagu dan suasan yang diinginkan.

35. Scene Gunung

Gambar 4.56 Scene Gunung Deskripsi Terlihat sebuah penampakan gunung dari kaki gungung itu sendiri yang tergambar sebagai puncak-puncak pepohonan. Latar gunung ini adalah langit cerah yang biru dihiasi awan putihyang tebal. Scene ini masih