Scene Elang Terbang Deskripsi
tertentu sebenarnya hanya diam. Penulis bermaksud membuat penonton yang seolah mengitari pemandangan awan tersebut dari bawah. Kamera
yang menyoroti langit dan awan tersebut diputar sehingga menimbulkan ambiguitas tersendiri. Konsekuensi dari penciptaan tipe gerak awan dan
langit tersebut adalah klaim bahwa burung elang hitam yang melintas tidak terbang lurus, akan tetapi bergerak menikung dengann sudut yang sangat
tumpul sehingga membentu sebuah seperempat lingkaran apabila kamera tidak menyoroti scene secara memutar.
Ilusi-ilusi gerak semacam ini dimaksudkan untuk memperoleh kesan hamparan alam raya yang megah. Dengan tipe sorot semacam ini,
scene yang terbatas seolah menyoroti sesuatu yang sangat luas. Burung elang yang pada umumnya terlihat kokoh denga ukuran yang cukup besar,
kali ini terlihat sangat kecil karena seolah disorot dengan jarak yang jauh. Kemegahan semakin dikuatkan dengan warna langit yang sangat jernih dan
awan yang menghiasinya pun terlihat serasi baik bentuk, ukuran maupun konturnya yang kabur seakan awan tersebut mendekati kenyataan.
Tercitralah sebuah keanggunan dari scene ini yang menggambarkan alam yang sangat ramah dan megah sesuai dengan lagu ilustrasi yang
diperdengarkan. Kemudian, selain intonasi, tempo dan bit aransemen lagu, transisi
sebelum dan sesudah scene ini berupa disolve sangat menimbulkan kesan tentram. Kembali penulis bermaksud menyesuaikan maksud dari rasa lagu
pengiring yang dirancang untuk menimbulkan kesan kedamaian, ketentraman, kemegahan dan ketakjuban kepada ciptaan tuhan.