Scene Perjalanan Pulang Screenshoot 1. Scene Judul Film
warna latar, sebelumnya sudah disinggung di sub-bab Latar halaman 77.
Sedangkang perpaduan warna kostum tokoh memiliki alasan-alasan tertentu. Perpaduan warna kostum Junda adalah perpaduan warna ungu dan
biru dengan pendekatan analogus. Penulis bermaksud mengkontraskan tokoh dengan larah agar lebih terlihat. Warna latar yang didominasi warna
jingga dan hijau melatarbelakangi penulis memberi warna ungu untuk memberikan kekontrasan secara triadik. Sedangkan untuk kostum Zahra,
penulis memilih warna mokromatik dengan dominan warna putih berhubungan dengan alasan kultural. Pada umumnya perempuan Indonesia
mengenakan mukena berwarna putih ketika melaksanakan ibadah sholat. Secara keseluruhan, pakaian yang dikenakan tokoh bersifat
seremonial sehubungan dengan adegan dilakukan setelah sholat. Junda mengenakan peci, baju koko, serban dan sarung bercorak garis vertikal
dengan perpaduan warna yang telah dibahas sebelumnya dan Zahra mengenakan mukena putih.
Frame pertama, penampakan langit senja jingga dan matahari dengan aksen cahaya putih kartunal berbentuk segi enamyang dipadukan
dengan garis putih dengan arah memusat ke matahari. Segi enam ini merupakan representasi dari lenseflare, sedangkan garis putih adalah
representasi dari sinar matahari itu sendiri. Selain itu, awan putih pun turut menjadi aksen langit senja. Ia bergerak pelan seperti kapas putih.
Kemudian, dilakukan alih gerak kamera ke bawah menyoroti dua tokoh utama yang sedang berjalan di tikungan jalan. Selain gerakan
berjalan tokoh, unsur-unsur latar pun digerakkan unsur-unsur latar dengan gerakkan panning secara berlawanan seperti yang telah dijelaskan dalama
sub-bab Latar halaman 78. 6. Scene Terkejut
Gambar 4.27 Scene Terkejut
Deskripsi
Zahra dan Junda sedang menikmati perjalanan mereka sepulang sholat ashar. Tiba-tiba terdengan suara rintihan yang aneh. Mereka lantas
terkejut dan bertanya-tanya. Junda yang pertama kali menyakan perihal suara itu. Terlihat sesuatu yang menyerupai percikan api dari kepala Junda.
Meski dalam adegan yang sama, scene ini menampakkan sudut pandang yang berbeda. Sebelumnya kedua tokoh yang diperlihatkan jauh
dari depan, di scene ini mereka disorot dari samping dengan posisi Junda berada lebih dekat dengan kamera.
Analisis
Zahra dan Junda disorot dari sudut pandang mata elang dalam kedaan sedang berjalan. Kemudian, terdengar suara aneh mirip dengan
suara bintang yang sedang merintih. Lantas mereka terkejut. Ketekejutan
mereka penulis simbolakn dengan exaggeration raut geometris berwarna merah yang muncul begitu saja dengan durasi yang sangat cepat. Tipe
simbol semacam ini sering dipakai dalam gaya anime Jepang. Berhubung penulis juga mengadopsi sub-genre tersebut, maka penulis pun
menggunakan simbolisasi yang sama. Ditinjau dari komposisi warna dan tata letak, penulis memilih
komposisi asimetris dengan paduan warna yang masih sama dengan scene sebelumnya.