Scene Halaman Sekolah I : Awal Cerita di Sekolah Deskripsi

bangunan tunggal, halaman dan vegetasi hijau dan kerosotan berwarna- warni sama dengan taman kanak-kanak pada umumnya. Komposisi tata letak pada scene ini menggunakan pendekatan asimetris yang cukup acak. Hal tersebut ditandai dengan tidak adanya kesatuan vegetasi-vegetasi di dalamnya sebagai unsur pendukung suasana. Sementara, unsur yang paling terlihat yaitu bangunan sekolah dan mainan kerosotan adalah unsur tunggal yang berdiri sendiri sehingga tidak memiliki hubungan kesatuan dengan unsur lain. Paduan warna scenen ini secara keseluruhan adalah paduan warna triadik antara hijau dan jingga. Warna hijau untuk warna vegetasi, jingga untuk unsur bangunan dan kerosotan mengunakan paduan warna triadik yang independen yaitu merah kuning dan biru. Alasan pemilihan warna- warna dalam setiap unsur scene ini adalah perimbangan komposisi untuk menimbulakan kesan kontras terhadap warna lingkungan utama yaitu vegetasi yang dominan hiaju. Scene ini disorot secera medium shot agar tercitra gambaran yang komprehensif dari lingkungan mulai dari dominasi vegetasi hijau, bangunan tunggal, mainan kerosotan hingga masih terlihat langit biru sebagai perlambanagn seting waktu pagi hari walau hanya menempati porsi sedikit. Kemudian untuk menimbulkan kesan kesejukan dan kedamaian di pagi hari penulis melakukan zooming dengan fokus pada bangunan sekolah terutama papan namanya dengan tempo sangat lambat dan menambahkan backsound instrument solo piano yang masih terdengar hingga scene berikutnya yang ditransisikan dengan cut.

18. Scene Sebelum Jam Pelajaran Deskripsi

Terlihat siswa-siswi melakuakn aktivitas masing-masing sebelum jam pelajaran dimulai. Secara berurutan dari posisi paling depan, terlihat Raka dan Yuda sedang bertegur sapa, sedangkan Zahra sedang menunjukkan kemampuan menggambarnya kepada siswi lain dan Junda terlihat sedang berbincang bincang di bangku belakang. Terlihat ruang kelas dengan segala pernak-perniknya. Dinding hijau, lantai kayu coklat, karta pendidikan, lrakbuku kecil dan yang paling terlihat dominan adalah jendela berukuran besar. Dari balik jendela terlihat sebuah pohon dan semak belukar. Gambar 4.39 Scene Sebelum Jam Pelajaran Analisis Ditampakkan bebagai unsur dalam scene ini dengan paduan warna yang lebih lembut karena mengarah pada paduan warna analogus dan tidak terlalu memiliki intensitas yang terlalu tinggi. Paduan warna analogus hijau-biru antar dinding kelas yang cenderung temaram, lantai kayu coklat dan meja biru muda yang sangat lembut, serta seragam siswa dengan paduan warna analogus merah-jingga-kuning yang kesemuanya membentuk paduan warna yang harmoni. Untuk komposisi tata letak penulis menjadikan scene ini sebagai tampilan yang asimetris dan sangat acak. Kesatuan setiap unsur dan gabungan unsur tidak terlalu kuat. Penulis bermaksud agar suasana dinamis dan ramai bisa keluar seperti pada kehidupan nyata, aktivitas siswa taman kanak-kanak cenderung lebih ramai ketika tidak ada kontrol dari guru mereka namun tetap memberi contoh keramaian yang positif. Semua unsur penulis lakukan panning secara berlawanan dengan bagian tengah sebagai porosnya. Tujuannya agar timbul kesan seolah kamera memutari latar hingga tersorot setiap sudutnya. Kemudian scene ini diakhiri dengan cut menuju scene berikutnya. Oleh karena bagian tengah yaitu Zahra dan siswi lain yang menjadi poros, maka tokoh-tokoh lain yang juga memainkan peran yang serupa dengan Zahra dianggap sebagai scondary action.

19. Scene Bu Fatimah Membuka Pintu

Gambar 4.40 Scene Bu Fatimah Membuka Pintu