Scene - Pembukaan Screenshoot 1. Scene Judul Film

yang berada di bawah, Zahra berjalan lebih cepat dan turun sehingga berada di posisi terdepan tepat didepan Junda. Sedangkan Junda memperlambat jalannya hingga derada sedikit di belakang. Kemudian kemunculan Yuda yang berhenti menunggu mereka di depan. Lalu ia berjalan kembali mengikuti mereka. Selain itu dalam adegan berjalan mengelilingi latar Bumi Mini ini ditambahkan sisipan adegan-adegan yang meyorot satu persatu tokoh yang ditambahkan teks nama tokoh-tokoh tersebut sebagai perkenalan awal. Dalam adegan ini tidak ada dialog tokoh. Satu-satunya suara yang terdengar adalah lagu tema sebagai pengiring. Analisis Pada scene 1 space area, gedung-gedung di bagian latar belakang penulis satukan laiknya rangkaian bunga dan semak belukar yang penulis rapatkan dengan pepohonan. Pada dasarnya empat tokoh dalam scene ini hanya berjalan di tempat. Oleh karen latar yang bergerak berlawanan arah dengan gerakan tokoh, maka timbul kesan bahwa tokoh sedang bergerak maju. Di samping itu kemunculan tokoh yang secara bergantian dimaksudkan untuk mengikuti isi dari lirik lagu tema yang menajak menjadi anak sholeh. Dimulai dari tokoh utama yaitu Junda dan Zahra yang menjadi subjek lagu dan diikuti dua tokoh lain sebagai subjek lirik lagu. Penggunaan transisi fade dan disolve penulis tujukan agar memberi kesan santai dikarenakan lagu tema yang mengiringi memiliki tempo sedang dan bit yang lebut. Adapun penyisipan-penyisipan cuplikan adegan memang sengaja diberikan transisi yang kurang halus yaitu cut agar sedikit mengejutkan penonton sehingga lebih fokus dalam menangkap informasi dari cuplikan-cuplikan adegan itu yang merupakan perkenalan awal tokoh- tokoh di dalam cerita ini. Sedangkan tipe sorot untuk menyoroti tokoh saat berjalan diatas bumi mini, penulis memilih long shot agar seluruh aktifitas dalam scene ini dapat dilihat secara keseluruhan. Adapun pemilihan cuplikan-cuplikan yang disisipkan di tengah-tengah adegan dia atas bumi mini, penulis memilih menggunakan mid shot agar wajah setiap tokoh terlihat lebih detil.

3. Scene Kupu-kupu Hinggap

Gambar 4.24 Scene Kupu-kupu Hinggap Deskripsi Terlihat seekor kupu-kupu sedang terbang dan menghampiri bunga mata hari untuk hinggap di bawah sinar matahari. Kupu-kupu tersebut berwarna biru dengan aksen bintik memudar di bagian tengah empat bagian sayapnya. Bunga matahari yang dihinggapi kupu-kupu itu sedang mekar dengan warna dominan kuning-jingga. Terlihat pula daun-daun dari bunga tersebut. Tidak ada dialog dalam scene ini. Satu-satunya suara yang terdengar adalah alunan instrumen gitar akustik mengiringi aktifitas kupu- kupu tersebut. Analisis Porsi langit biru, awan putih dan cahaya matahari yang cukup besar menempati ruang, penulis maksudkan agar menguatkan nuansa pagi yang cerah. Ditambah dengan gerakan buanga matahari dan daunnya yang seolah tertiup angin sejuk menambah kuat suasana yang penulis ingin ciptakan. Paduan warna yang penulis pilih adalah analogus dengan warna yang memiliki intensitas tinggi yang berkisar antara warna biru-hijau dan jingga ke kuning. Warna-warna ini adalah warna khas nuansa pagi di halaman yang hijau dan penuh dengan bunga. Jadi, meski penulis tidak menggambarkan seluruh halaman, namun nuansa tersebut bisa tergambar di benak pemirsa. Selain itu, kemunculan scene ini juga dalam hemat penulis sudah tepat. Penggunaan disolve dengan tempo lambat semakin membuat diiringi instrumen gitar akustik yang bitnya lembut semakin menimbulkan suasana tenang dalam mengawali sebuah cerita. Sedangkan dari tinjauan bentuk desain setiap unsur, penulis menggabungkan unsur-unsur kartunal dengan teknik shading yang berbeda. Untuk desain bunga mataharinya, pada dasarnya bentuknya cukup kartunal, akan tetapi karena teknik shadingnya menggunakan pendekatan naturalis, maka bunga mataharinya cenderung natural. Sementara desain kupu-kupunya terlihat sangat kartunal karena teknik pewarnaan dan shading-nya terlampau jauh dari pendekatan naturalis. Namun, penulis masih menambahkan kesan faktual pada scene ini. Terlihat gerakan kupu-kupu yang sangat bersesuaian dengan fakta. Adanya anticipation saat jaraknya sudah sangat dekat dengan bunga. Selain itu, gerakan bunga dan dedaunan yang merupakan secondary action, terlihat sangat alami dengan gerakan saling berkesinambungan antara bunga satu dengan lainnya mengikuti arus udara yang bergerak.