keseluruhan. Dalam scene ini ditampakkan Zahra dan Junda berdialog dengan penonton. Mereka menutup cerita mereka dengan berdoa agar
cerita mereka dapat memperkuat keimanan kepada Allah. Lantas mereka mengucapkan salam. Cerita pun selesai. Adegan beralih ke pelaku-pelaku
dalam film ini.
Analisis
Secara umum, scene ini sama dengan scene Perkenalan dan Pengawalan Cerita. Hal tersebut disebabkan oleh tokoh, setting dan posisi
sorot kamera yang masih sama. Perbedaannya hanya satu yaitu pesan yang disampaikan tidak memiliki hierarki-hierarki tertentu, jadi penulis hanya
menyorot subjek dengan satu tipe sorot yaitu medium shot. Scene ini dibuka dan ditutup dengan transisi fade. Pada saat transisi, penulis sudah
mulai menyisipkan intro pembuka dari lagu tema penutup agar nuansa gembira dari intro tersebut menjadi bumbu dalam mengakhiri scene ini.
Kembali penulis menghidupkan dinamika agar terjadi kesan aksi yang berkesinambungan dengan scondary action secara bergantian antara
Zahra dan Junda dengan gerakan kepala dan kedipan mata.
40. Scene Credits
Gambar 4.61 Scene Credits
Deskripsi
Scene ini diawali dengan kemunculan nama penulis sebagai sutradara, animator dan penata suara. Lantas lenyap secara pelan.
Kemudian, muncul secara perlahan sebuah bumi mini seperti pada scene Pembukaan. Akan tetapi, bumi mini ini terlihat setengah. Scene ini diiringi
oleh lagu tema penutup yang berjudul
menyimpulakn bahwa penggunaan font sudah cukup diarahkan pada selera anak-anak.
Kemudian, tentang bumi mini yang penulis tambahkan di frame kedua scene ini, penulis tidak merumuskan berdasarkan tujuan simbolik.
Akan tetapi, keberadaan bimu mini yang berputas searah jarum jam adalah sebagai aksen pelengkap agar tidak terkesan monoton karena tulisan-
tulisan dalam scene ini berwarna hitam dengan latar belaakang putih polos.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Proses demi proses yang penulis tempuh dalam mencipta karya film animasi ini membuat penulis menggapai beberapa capaian-capaian tertentu.
Ada pun capaian-capaian itu antara lain 1. Sebelum menempuh semua prosesi dalam pembuatan tugas akhir ini,
penulis hanya mengerti secara umum tentang proses sebuah penciptaan karya seni rupa terutama film animasi kartun. Namun, penulis mampu
mengahsilkan sebuah film animasi yang mencitrakan penulis sebagai sosok perupa yang mengerti seluk-beluk kesenirupaan secara lebih detail
terutama kesenirupaan melauikegiatan tersebut. Selain tentang teori komunikasi, komposisi dan paduan warna, penulis juga mengaplikasikan
pengetahuan penulis yang lain berupa penerapan gaya dan bahasa rupa dalam mencipta unsur-unsur yang estetis dan tepat untuk segmentasi
tertentu yang dalam konteks ini adalah gaya dan bahasa rupa untuk anak- anak.
2. Pengetahuan penulis berupa spiritual keagamaan pun bisa penulis terapakan terutama pengetahuan tentang aqidah atau konsep keimanan.
Melaui beberapa logika sederhana, penulis menjabarkan bagaimana tahap- tahap memperoleh keimanan secara rasional. Hal tersebut penulis terapkan
sebagai pesan utama dalam film ini. Dalam penjabaran tentang logika-
logika rasional itu penulis sesuiakan dengan norma dan tingkat berfikir anak usia dini sebagai target sasaran.
3. Penulis semakin mengerti bagaimana sebuah industri film animasi berjalan tahap demi tahap. Mulai dari persiapan produksi yang lebih menitik-
beratkan pada hal-hal non-teknis hingga proses pasca produksi yang lebih menitikberatkan pada pencitraan sebuah produk animasi. Selain itu, penulis
juga sedikit mendapati penegtahuan yang dimungkinkan juga merupakan bagian dari penciptaan film namun sedikit keluar jalur dunia kesenirupaan
yaitu proses penciptaan sebuah karya musik ilustrasi mulai dari hal yang bersifat konseptual seperti penciptaan komposisi dan lirik lagu hingga
teknis penyempurnaan hasil rekaman berupa mixing dan matering sebuah hasil rekaman.
Ketiga capaian yang telah dibahas di atas merupakan capaian-capaian yang penulis dapat memalui sebuah kompromi antara idealisme dan rasa ingin tahu
penulis dengan koridor-koridor yang sudah menjadi konvensi di tengah dunia industri terutama industri yang berbasis kesenirupaan. Mulai dari pengetahuan
kesenirupaan, tema yang berupa keagamaan dan teknis lapangan adalah wujud dari apa yang penulis ketahui ditambah dengan apa yang diberikan masing-
masing bidang yang penulis masuki.
B. Saran
Diharapkan bahwa film animasi yang penulis buat dapat dimanfaatkan oleh pihak TPA Mutia Kids Centre untuk memaksimalkan pendidikan spiritual usia
dini. Secara teknis pada dasarnya sangat beragam. Akan tetapi jika