Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif

pada siswa sebagai subjek yang aktif mengkonstruksi pengetahuannya. Dan siswa nampak cukup antusias mengikuti kegiatan pembelajaran yang berlangsung secara dialogis ini.

c. Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif

Partisipasi siswa dalam kelompok kooperatif antara lain dalam hal berbagi informasi sharing of information, berbagi tafsiran sharing of interpretation, dan negosiasi makna negosiation of meaning. Pengamatan terhadap aspek ini menggunakan model sosiogram yang dikembangkan oleh Frederick J. McDonal Reed dan Bergermann, 1992: 59. Untuk memperoleh hasil pengamatan yang dapat dipercaya, pengamatan terhadap aspek ini ditunjang dengan rekaman video camcorder serta didiskusikan dengan guru dan wawancara informal dengan siswa. 1 Hasil pengamatan pada hari Senin, 1 Oktober 2007 seperti tampak dalam tabel berikut: Tabel IV.13 Sosiogram Interaksi Siswa dalam Kelompok 10 menit awal Kelompok I Kel. II Kel. III Pury Dian Lia Arum Aga Dwi Ryan Arintak a Andri Lugas Anes PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kel. IV Kel. V Kel. VI Kel. VII Keterangan : Komu nikasi satu arah Siswi Siswa Hasil pengamatan pada 10 menit awal diskusi kelompok masih didominasi oleh upaya saling memberi informasi tentang sumber bahan atau materi yang dapat digunakan untuk membahas dan menyelesaikan soal latihan. Interaksi antarsiswa masih bersifat satu arah, seperti tampak pada tabel IV.13 di atas. Interaksi antarsiswa meningkat menjadi komunikasi dua arah sejalan dengan upaya kelompok membahas soal latihan, seperti tampak dalam tabel IV.14. Putri Nurma Andri Septi May Tian Andre Unggul Hendra Yossie Fredo Diaz Gustri Dwi Yonas Dento Christo PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel IV.14 Sosiogram Interaksi Siswa dalam Kelompok 20 menit berikut Kelompok I Kel. II 75 100 Kel. IV Kel. III 75 100 Kel. V Kel. VI 75 60 Kel. VII 75 Arintaka Lia Dian Pury Tri Anes Lugas Andri Ryan Aga Arum Dwi Putri Nurma Tian Fredo Andre Hendra Unggul Diaz Yossie Gustri Yonas Dwi Dento Christo May Andri Septi Tabel IV. 15 Rangkuman Sosiogram Interaksi Siswa 20 menit setelah 10 menit awal Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif Rata-rata Pertemuan I II III IV V VI VII Senin, 1 Oktober 2007 100 75 100 75 75 60 75 80 2 Hasil Pengamatan, Senin, 29 Oktober 2007 10 menit awal: Tabel IV.16 Sosiogram Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif 10 menit awal Absen Kel. I Kel. II Kel. IV Kel. III Kel. V Lia Pury Tri Dian Lugas Anes Andri Arintaka Putri Tian Nurma Arum Aga Dwi Feerdo Ryan Andre May Septi Andri Kel. VI absen Kel. VII Keterangan : Komu nikasi satu arah Siswi Siswa Hasil pengamatan pada 10 menit awal diskusi kelompok masih didominasi oleh upaya saling memberi informasi tentang sumber bahan atau materi yang dapat digunakan untuk membahas dan menyelesaikan soal latihan. Interaksi antarsiswa masih bersifat satu arah, seperti tampak pada tabel IV.16 di atas. Interaksi antarsiswa meningkat menjadi komunikasi dua arah sejalan dengan upaya kelompok membahas soal latihan, seperti tampak dalam tabel IV.17. Tabel IV.17 Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif 20 menit berikut Absen Kel. I Kel. II 90 85 Yossie Dento Unggul Hendra Gustri Dhias Christo Yonas Dwi Lia Pury Dian Lugas Anes Andri Arintaka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kel. IV Kel. III 100 100 Kel. V 100 Kel. VI absen Kel. VII 75 75 Tabel IV. 18 Rangkuman Interaksi Siswa dalam kelompok Kooperatif 20 menit setelah 10 menit awal Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif Rata- rata Pertemuan I II III IV V VI VII Senin, 1 Oktober 2007 90 85 100 100 100 75 75 89 Yossie Dento Unggul Hendra Gustri Dhias Christo Yonas Dwi Putri Tian Nurma Arum Aga Dwi Freedo Ryan Andre May angy Septi Andri Pengamatan pada 20 menit setelah 10 menit kegiatan kelompok kooperatif berjalan tabel IV.15 dan pengamatan pada 20 menit setelah 10 menit kegiatan kelompok kooperatif tabel IV.18 menunjukkan bahwa interaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif sangat bervariatif, rata-rata intertaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif, Senin, 1 Oktober 2007 adalah 80. Indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan sebelum penelitian adalah 75. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe learning together yang menekankan aspek heterogenitas dalam pembentukan kelompok kooperatif berdampak bagi peningkatan keterlibatan siswa dalam kelompok kooperatif sebesar 5. Sedangkan rata-rata intertaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif, Senin, 29 Oktober 2007 adalah 89. Indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan sebelum penelitian adalah 75. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe learning together yang menekankan aspek heterogenitas dalam pembentukan kelompok kooperatif berdampak bagi meningkatnya interaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif sebesar 14. Jika dilihat dari aspek berbagi informasi terkait dengan materi pembelajaran nampaknya semua anggota kelompok berusaha memberikan informasi terkait dengan upaya besama untuk mengerjakan soal latihan dengan bersumber pada buku pegangan siswa. Bila informasi yang mereka peroleh dari buku sumber dan dikomunikasikan dalam kelompok masih membingungkan, siswa berusaha untuk mencari informasi dari kelompok lain atau bertanya kepada guru, bahkan ada yang bertanya kepada pengamat untuk memastikan bahwa informasi yang mereka peroleh benar dan dapat dipakai untuk menyelesaikan atau mengerjakan soal latihan. Kelompok dengan tingkat interaksi mencapai 100 menunjukkan bahwa setiap anggota kelompok terlibat aktif dalam upaya belajar bersama dalam kelompok untuk menyelesaikan lembar kerja siswa LKS. Setiap anggota kelompok berusaha untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompok dalam upaya membahas soal latihan. Diskusi kelompok berlangsung dalam suasana dialogis sampai menemukan jawaban dari suatu soal. Sedangkan kelompok dengan intensitas interaksi berkisar antara 60 hingga 75 Senin, 1 Oktober 2007 dan kelompok dengan intensitas interaksi antarsiswa yang berkisar antara 75 - 95 Senin, 29 Oktober 2007 menunjukkan bahwa ada anggota kelompok yang belum terlibat secara penuh dalam berbagi pengetahuan tentang materi pembelajaran yang dibahas atau dalam upaya belajar bersama untuk menyelesaikan lembar kerja siswa. Ada siswa yang tampaknya hanya ikut bekerja dalam kelompok, ia sibuk dengan lembar kerja sendiri, dan sesekali ia melihat pekerjaan kelompoknya untuk melengkapi lembar kerjanya. Atau ada yang meninggalkan kelompoknya, bukan untuk bertanya atau mencari informasi dan kembali untuk membantu anggota kelompok tetapi untuk mengisi lembar kerjanya.

2. Hasil Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL

0 8 241

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BIASA BERPENYEBUT TIDAK SAMA.

0 5 32

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 45

Penerapan model pembelajaran word square untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Sains SMAK Frateran Ndao Ende pada pokok bahasan sistem saraf.

0 13 212

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pokok bahasan kingdom animalia pada siswa kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 0 223

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMAK STELLA MARIS SURABAYA KELAS XI IPA 2 PADA POKOK BAHASAN IMPULS, MOMENTUM, DAN TUMBUKAN

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA

0 0 193