13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoretis
1. Pengertian Cooperative Learning
Menurut Robert Slavin Solihatin dan Raharjo, 2007: 4, cooprative learning
adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari
empat sampai enam orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen.
Sedangkan Robert J. Stahl Solihatin dan Raharjo, 2007: 5, mengatakan bahwa model pembelajaran cooperative learning menempatkan siswa sebagai
bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar. Atau seperti yang dikemukakan oleh Kagan 1994: 8, cooperative
learning merupakan suatu model pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas
pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar pelajar dalam grup
yang bersifat sosial dan masing- masing pelajar bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani. Selain itu, Nurhadi 2004: 112, menjelaskan
cooperative learning sebagai pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Dengan model pembelajaran ini, diharapkan siswa semakin aktif dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori, pengetahuan, dan
keterampilan dengan bekerjasama dengan siswa lainnya. Mereka akan saling membutuhkan dalam setiap kegiatan belajar karena tiap anggota mempunyai
peranan penting untuk menyelesaikan tugas-tugas atau latihan. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, Hamid Hasan dan Konasih
Solihatin dan Raharjo, 2007: 5-6, mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning, pengembangan kualitas diri
siswa dapat dilakukan secara bersama-sama. Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif sangat baik digunakan untuk mencapai tujuan belajar,
baik yang sifatnya kognitif, afektif, maupun konatif. Untuk itu, suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi dengan sikap
saling percaya, terbuka, dan rileks diantara anggota kelompok sangat penting karena memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan memberikan
masukan diantara mereka untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan moral, serta keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.
2. Metode Cooperative Learning