34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas classroom action research
yang berusaha mengkaji dan merefleksikan secara mendalam beberapa aspek dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu performance guru,
interaksi guru-siswa, interaksi antar siswa. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Tagart Hopkins,
1993: 48 yang sering disebut “model spiral Kemmis dan Tagart” Wiriaatmadja, 2007: 66, seperti nampak dalam gambar III.1.
Gambar III.1 Model Spiral Kemmis dan Taggart
Dengan mengikuti model spiral Kemmis dan Tagart, penelitian ini
direncanakan berlangsung dalam satu siklus. Secara operasional penelitian tindakan kelas
yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
Kegiatan dalam satu siklus ini terdiri dari empat pertemuantatap muka di kelas dan
satu pertemuan untuk kuis. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tidakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together, yaitu meliputi:
1 Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan
para siswa sesuai dengan tingkat kema mpuan, yaitu siswa yang tergolong berkemampuan rendah, sedang atau tinggi, dan membagi siswa secara
heterogen menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 orang. 2
Menyiapkan perangkat pembelajaran. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan
model pembelajaran kooperatif tipe learning together, lembar kerja siswa, kuis dan lembar observasi. Sebelum digunakan, akan dilakukan proses validasi
terhadap semua perangkat pembelajaran ini oleh tim validator. 3
Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi: a
kriteria keberhasilan proses dan hasil belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan lihat tabel III.1; kriteria dan indikator keberhasilan
siswa ditentukan bersama guru berdasarkan situasi konkrit di kelas tempat penelitian berlangsung.
b instrumen observasi partisipasi siswa dalam diskusi kelas;
c instrumen observasi interaksi antar siswa dalam kegiatan kelompok
kooperatif; d
lembar penilaian kemampuan siswa merangkum presentasi guru dalam catatan;
e lembar penilaian kemampuan kelompok mengerjakan lembar kerja;
f lembar penilaian kemampuan siswa mengerjakan kuis.
b. Tindakan
Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe learning together
sesuai dengan rencana tindakan , dengan langkah- langkah sebagai beikut:
1 Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar
materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelas. Karena aspek partisipasi siswa dalam diskusi kelas maupun diskusi kelompok
turut mempengaruhi kualitas proses pembelajaran maka guru juga perlu menjelaskan atau menyampaikan kepada siswa agar semua siswa terlibat
dalam diskusi kelas maupun dalam diskusi kelompok baik dalam mengemukakan ide ataupun mengajukan pertanyaan. Hal ini perlu dilakukan
untuk mengantisipasi adanya monopoli diskusi oleh beberapa siswa. 2
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen beranggotakan empat orang, dan membagikan lembar kerja untuk masing- masing kelompok.
Siswa dalam kelompok mengerjakan lembar kerja, sementara peneliti berkeliling memantau kegiatan tersebut.
3 Guru dan siswa mendiskusikan dan mengoreksi hasil kerja kelompok secara
bersama. 4
Guru memberi soal kuis secara lisan atau tertulis, dan siswa mengerjakannya secara individual.
5 Siswa mengumpulkan catatan rangkuman presentasi.
c. Observasi:
Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak
pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan interaksi siswa dalam kegiatan kelompok kooperatif. Pengamatan dilakukan
dengan bantuan instrument observasi dan dilengkapi perekaman dengan video camcorder.
d. Refleksi:
Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Ada dua
macam refleksi yang dilakukan, yaitu: 1
Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan
pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya penyesuaian rencana pelaksanaan pembelajaran dan atau instrumen yang perlu
disempurnakan. 2
Refleksi pada akhir siklus ini, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis
peneliti melakukan self-refletion dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan pada masing- masing fase, hasil kegiatan
kelompok, hasil kuis dan kaitannya dengan kegiatan kelompok dan kemudian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus kedua.
Indikator keberhasilan proses dan hasil belajar pada siklus ini disajikan dalam Tabel III.1.
Tabel III.1. Indikator Keberhasilan Tindakan dalam Siklus Pertama
Indikator Keberhasilan
Tindakan
Komponen Kondisi
Awal
Siklus I Deskriptor
Instrumen
Partisipasi siswa dalam
mengajukan pertanyaanide
dalam diskusi kelas
3 6,5
Jumlah siswa yang mengajukan
pertanyaanide dibagi jumlah seluruh siswa
Lembar pengamatan
Partisipasi siswa dalam menjawab
pertanyaan 12,9
16,1 Jumlah siswa yang
menjawab pertanyaan dibagi jumlah seluruh
siswa Lembar
pengamatan
Interaksi antar siswa dalam
kelompok kooperatif
50 75
Jumlah siswa yang berinteraksi berbagi
informasi, berbagi tafsiran, negosiasi
makna dalam pemecahan masalah
dalam kelompok di bagi jumlah seluruh
anggota kelompok Lembar
Pengamatan Sosiogram
Kemampuan kelompok dalam
mengerjakan lembar kerja
siswa -
65 Jumlah kelompok
yang mengerjakan lembar kerja dan
mendapat nilai 65 ke atas dibagi jumlah
semua kelompok Lembar Kerja
Siswa LKS
Kemampuan siswa dalam
merangkum presentasi guru
- 50
Jumlah siswa dengan nilai rangkuman 60
keatas dibagi jumlah seluruh siswa
Dokumentasi berupa
cacatatan rangk uman
Indikator Keberhasilan
Tindakan
Komponen Kondisi
Awal
Siklus I Deskriptor
Instrumen
siswa Daya serap siswa
32 50
Jumlah siswa yang memperoleh nilai
kuistes 60 keatas dibagi jumlah seluruh
siswa Dokumen
hasil kerja siswa
B. Subyek dan Obyek Penelitian