beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning.
4. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Cooperative Learning
Menurut Slevin dan Stahl Solihatin dan Raharjo, 2007: 10-12, langkah- langkah pembelajan kooperatif dapat dijelaskan secara operasional sebagai
berikut:
a. Langkah pertama adalah merancang rencana pembelajaran. Pada langkah ini
perlu ditetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran, sikap dan keterampilan sosial yang diharapkan dikembangkan dan
diperlihatkan oleh siswa selama berlangsungnya pembelajaran. Dalam perancangan proses pembelajaran, materi dan tugas-tugas perlu distruktur
sedemikian rupa sehingga mencerminkan sistem kerja dalam kelompok- kelompok kecil. Artinya, bahwa materi dan tugas-tugas itu adalah untuk
dibelajarkan dan dikerjakan secara bersama dalam dimensi kerja kelompok. Agar kegiatan belajar bersama dalam kelompok berjalan baik dan efektif
maka, pada tahap ini perlu dijelaskan tujuan dan sikap serta keterampilan sosial yang ingin dicapai dan diperlihatkan oleh siswa selama pembelajaran.
Hal ini mutlak perlu, karena dengan demikian siswa tahu dan memahami apa yang harus dilakukannya selama proses belajar mengajar berlangsung.
b. Langkah kedua, merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk
mengobservasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Pada tahap ini, dalam menyampaikan materi, guru tidak lagi menyampaikan materi
secara panjang lebar, karena pemahaman dan pendalaman materi akan berlangsung dalam kelompok. Guru hanya menjelaskan pokok-pokok materi
dengan tujuan siswa mempunyai wawasan dan orientasi yang memadai tentang materi yang diajarkan. Pada saat kegiatan belajar dalam kelompok
kecil, guru mulai melakukan monitoring dan mengobservasi kegiatan belajar siswa berdasarkan lembar observasi yang telah dirancang sebelumnya.
c. Langkah ketiga adalah observasi kegiatan belajar siswa. Selama melakukan
observasi, guru berusaha untuk mengarahkan dan membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok, baik dalam memahami materi, sikap dan
perilaku siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Pemberian pujian dan kritik yang membangun merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan
pada tahap ini. d.
Langkah kempat adalah presentasi hasil kerja kelompok. Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada
saat diskusi kelas ini, guru bertindak sebagai moderator. Hal ini dimaksudkan untuk mengarahkan dan mengoreksi pengertian dan pemahaman siswa
terhadap materi atau hasil kerja yang telah ditampilkannya. Setelah kegiatan presentasi berakhir, guru mengajak siswa untuk membuat refleksi diri terhadap
proses pembelajaran, dengan tujuan untuk melihat dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada atau sikap serta perilaku menyimpang yang
dilakukan selama pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Salah satu penelitian yang bersifat terapan yang dapat digunakan untuk peningkatan kualitas pembelajaran adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK.
Menurut Sanford 1970: 4, penelitian tidakan adalah: “Analysis, fact finding, conceptualization, planning, execution, more fact
finding or evauation; an then a repatition of this whole circle of activities; indeed, aspiral ofsuch circles”.
Dari kutipan ini dapat disimak bahwa penelitian tindakan merupakan suatu
tindakan yang siklustis yang bersifat menyeluruh, yang terdiri dari analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, penemuan fakta
tambahan dan evaluasi. Sedangkan menurut Kemmis 1993: 42, penelitian tindakan adalah:
“a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social including educational situation in order to improve the rationality and
justice of a their own social or educational practices, b their understanding of these practices, and c the situation in wich practices
are carried out”.
Menurut Kemmis, penelitian tindakan merupakan sebuah inkuiri yang
bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi sosial termasuk kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan
rasionalitas dari a praktek-praktek sosial maupun kependidikan, b pemahaman terhadap praktek-praktek tersebut, dan c situasi pelaksanaan praktek-praktek
pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI