Guru : Perhatikan transaksi ini “Dibayar sewa kantor untuk satu tahun...”. Sewa dibayar dimuka atau beban sewa?
Ryan : Sewa dibayar dimuka, karena bayar sewa untuk satu tahun. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Ryan di atas guru terus
memandu siswa untuk membuat pencatatan yang benar atas transaksi ini. Guru : Jurnal ini diganti bagaimana?
Gustri : Sewa dibayar dimuka D dan Kas K
Guru kemudian secara klasikal menjelaskan transaksi ini dan menyimpulkan, bahwa transaksi ini digolongkan sebagai akun persekot sewa
sewa dibayar dimuka karena belum menjadi beban sewa. Kelompok yang mempresentasikan transaksi ini diminta untuk memperbaiki pencatatan transaksi
sebagai berikut:
Sewa dibayar dimuka Rp 2.000.000,00
Kas Rp 2.000.000,00
b. Partisipasi Siswa Menjawab Pertanyaan
Aspek lain yang diamati dalam hubungan dengan upaya mengingkatkan kualitas proses pembelajaran adalah katerlibatan siswa dalam menjawab
pertanyaan guru atau teman. Partisipasi siswa menjawab pertanyaan adalah jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dibagi selur uh siswa. Dalam penelitian
ini keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan rata-rata 25, sedangkan indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan adalah 16,1. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran ini berdampak bagi peningkatan keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan sebesar 8,9.
Keterlibatan siswa seperti tampak dalam dialog guru dengan siswa berikut ini:
Guru : Jurnal itu sendiri apa? Jurnal….?
Ryan : Pencatatan transaksi secara kronologis dan sistematis.
Guru : Kronologis artinya apa? Gustri : Sesuai dengan tanggalnya bu.
Guru :Ya, kronologis artinya setiap transaksi dicatat menurut tanggal terjadinya transaksi.
Setelah bersama siswa membahas arti jurnal, guru kemudian mulai mengajak siswa untuk membahas bagaimana mencatat suatu transaksi ke dalam
jurnal umum. Guru memulai dialog dengan mengemukakan sebuah contoh. Guru
: Misalnya ada transaksi “Dibeli perlengkapan secara tunai”. Akunnya apa saja?
Ryan : Perlengkapan.
Anes : Kas
Guru : Kas berkurang atau bertambah?
Andri : Berkurang bu.
Guru : Kas termasuk apa?
Siswa : Besama-sama Harta bu.
Guru : Guru lalu beralih ke kasus lain yaitu pendapatan jasa
dengan mengemukakan contoh berikut, misalnya: “Diterima pendapatan…? Akun apa saja yang berubah atau
berpengaruh dengan adanya transaksi ini? Gustri
: Kas Guru
: Akun apalagi yang berubah? Lia : Pendapatan diikuti oleh siswa lainnya
Guru : Jika harta bertambah dicatat disebelah mana?
Siswa : Secara spontan bersama-sama, ada yang mengatakan
“Debit” dan ada pula yang menjawab “Kredit”. Ryan
: Menegaskan kembali jawaban yang benar atas kasus di atas dengan mengatakan “Debit” bu.
Guru : Jika harta berkurang dicatat disebelah mana?
Christo : Kredit bu didukung oleh siswa lainnya. Guru
: Kalau Utang bertambah dicatat disebelah mana? Siswa
: Bersama-sama ada yang menjawab “Debit” dan ada pula yang menjawab “Kredit” bu.
Unggul : Utang bertambah dicatat disebelah “Kredit” bu. Guru
: Ya betul. Jika utang berkurang disebelah mana? Anes
: Debit. Pembelajaran yang berlangsung dalam suasana dialogis ini sungguh
memperlihat suatu suasana kelas yang hidup. Artinya ada interaksi antara guru dan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran memperlihatkan proses komunikasi
yang memungkinkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan berusaha mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru yang berusaha untuk mentransfer pengetahuannya kepada siswa, tetapi kegiatan pembelajaran berpusat
pada siswa sebagai subjek yang aktif mengkonstruksi pengetahuannya. Dan siswa nampak cukup antusias mengikuti kegiatan pembelajaran yang berlangsung
secara dialogis ini.
c. Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif